BERAT BERNAUNG.
Aku melangkah sekali lagi.
Masuk menembus penghubung jiwamu.Kau tak bisa pahami.
Aku mendung di sisimu.
Namu ...
Aku hujan saat melepasmu.Ada masa, khawatir ku terus ditemu bayangmu.
Sadar!
Sungguh sadar..
Kamu bernaung cukup lama di dalam ruang jiwa.
..Semenjak awal kita bertemu,
Sampai berlanjut, berbalas balasan canda...Tenang ku bermuara padamu.
Cukupnya hariku, karna dirimu menemaniku..Tak terasa, tahun-tahun terlepas, dan..
Kau tetap bernaung di palung jiwa ini.Menjumpa ribuan problematika
Sampai sempat berdiri getir..Banyak hal yang terpapas begitu saja.
Banyak pula persoaalan yang memacu teguh sang jiwa..
Sampai sampai kadang tanpa sadar, pelupuk mata kita saling menemu derai air mata...Hey..
Jika kamu juga kadang mengenang masa ini...Lucu tidak ya...
Jika kita merombak kembali lagi masa yang sempat menaruh bahagia pada kita.
Jika di ingat lagi, bila kita sempat membagi sendi sendi cerita yang sekarang tak mungkin dapat lagi kita jamah...Mungkin aku bisa meletakan foto besarmu di dinding kamarku
Kau pun juga...Namu...
Apa guna,? Bila aku bisa pun..
Tak akan merubah apa apa terhadapmu padaku..Kau tetap dengan berubahmu sekarang..
Mustahil bisa kembali lagi menjadi pujaan hatiku yang lalu.Baiklah!
Ku pulang dulu...
Jangan takut akan semua rahasia yang dulu kau beberkan kepadaku.Mereka kan tinggal di lubuk Linggau hatiku.
Setidaknya satu-satu nya hal yang indah masih tersisa dari mu.. cuman itu.Toh ... Rahasia rahasia kecil mu yang kadang membuatku senyum seperti orang dilanda jatuh hati...
Gila saja jika harus aku sapu menyatu dengan debu...