Masih membeku kah
Tempat ini di ingat mu? Kau putri ku.Masih ada kah segentir
Peristiwa di tempat ini yang kau ingatKau tahu...
Tempat ini menjelma melebur di ingatan ku..
Di kelilingi ramai orang ber keribuan membahas ragam percakapan..
Di lepas,. nampaknya atap yang menjelma berubah menjadi penutup nya, ialah semesta dan kerlip bintang menebar pingkup lembayung malam.
Hari itu ku mencurah megah di kuping berhias emas milikmu.
Pada saat itu ku sebut nama besarnya sang pencipta di dalam matamu yang ku susuri megahnya.
Ku ucap bahwa kau telah menjelma menjadi sepengal arti dari tujuan hidupku seutuhnya.Sepengal tulisan ini bukan penafsiran cerita bagaimana Tuhan menyatuka garis hidup kita berdua, sepengal tulisan ini tentang betapa beruntungnya diriku, pria yang benar benar biasa ini memiliki seorang wanita yang betapa luar biasanya di hidupku.
Engkau lah wanita itu...Jujur wanitaku...
Ku hampir saja sekarat mencari arti dari tulus agungnya sang jiwa.
Namun nalar ini menjumpa mu di ujun ku hendak pasrah dan mati. Itu mengapa aku tidak akan rela melepas mu, meski hanya sepengal kata dari cerita semestakuUntukmu, wanita yang ku pangil rinda...
Ku tekukan kaki ku di depan mu, jika mesti... Ku sujud me nghadap kakimu.... Agar kaki mu itu tidak pernah pergi dari hidup lelaki ini..
Rinda,wanitaku
Tak perlu lelah tuk mengingat masa itu...
Lupa pun kau tak masalah.
Ada yang lebih penting kau tanamkan dalam lubuk,-palung sanubarimu.
Ialah balasan sumpahmu yang kau sucikan atas nama tuhan beberapa tahun silam...
Bahwa benar kau berseru lantang pada megahnya alam semesta..
ENGKAU PASTIKAN BERSAMA KU HINGGA SANG ILAHI MENYURUHMU KRMBALI PADANYA.Selama itu pula kau tinggal di lubuk jiwa ini.
AKU MENYAYANGIMU!!.
ENGKAU ANUGRAH TUHAN YANG BERNAUNG DI LINGKUPNYA SEMESTAKU.
UTUH SUDAH AKU.