5. LIMA

4.1K 92 35
                                    

"Pertemuan itu awal dari drama yang akan kita mulai "

Tangan Fata terangkat mengetuk pintu kamar adiknya, sudah berkali-kali ketukan tapi tak ada respon apapun dari dalam. Ia memegang gagang pintu dan mendorongnya pelan ternyata pintu kamar Bayang tak di kunci. Mungkin adiknya ini sudah tak marah lagi padanya buktinya pintu kamar ini tak dikunci membiarkan dirinya masuk.

ia berjalan pelan menghampiri adiknya yang masih tertidur pulas. Tangannya terulur mengusap lembut puncak kepala Bayang lalu menciumnya sekilas.

Bayang membuka kelopak matanya terbangun karna ada yang sedikit mengusiknya. "Ayah?" Ucapnya seraya mengucek matanya pelan.

Fata menaikan alisnya sebelah mendengar adiknya menyebutnya 'ayah' ? Ah mungkin ia mengigau saja.

"Kakak?"

Bayang membuka matanya jelas yang pertama kali ia lihat adalah kakak yang sedang menatapnya aneh. Tangannya meraba kesamping tempat ia berbaring pulas semalam, Bayang menengok kanan kiri kemana lelaki yang tidur bersamanya tadi malam?

"Kak, Ayah kemana?" Tanya Bayang, ia merubah posisi duduk.

Fata menatap bingung, apa adiknya ini masih mengigau apa tidak. Bukannya Bayang tahu kalau kemarin Ayah minggat lagi dari rumah dan akan kembali lagi dibulan yang akan datang.

"Masih saja mengigau," sahut Fata tangannya mengacak-acak puncak rambut adinya.

"Tapi kak tadi malam-----"

Ucapan Bayang tak di lanjutkan karna tiba-tiba kakaknya membopong tubuh kecilnya ke kamar mandi.

"Udah cepet mandi, entar terlambat ke sekolah gimana?" Ucap Fata setelah menurunkan Bayang di depan kamar mandi.

Bayang masih terdiam. Ia masih memikirkan kejadian tadi malam yang membuat bulu kuduknya merinding. Apa itu cuma mimpi atau kejadian yang benar-benar terjadi. Tapi Bayang merasakan sungguh sangat nyata.

"Heyy kok malah ngelamun, mikirin apa hm?" Ucap Fata membuyarkan semua pikiran adiknya.

"Hmm enggak kok kak, aku gak mikirin apa-apa," pungkasnya.

"Yaudah cepet mandi, apa mau dimandiin?" Tanya Fata menggoda adiknya.

***

Di jam istiharat Fata menghabiskan waktunya di kelas karna ia di tugas oleh guru untuk mengoreksi ulangan adik kelasnya, ingin menolak tapi merasa sangat tak enak jadi mau tak mau ia harus mengerjakannya.

Fata menoleh ke belakang bangkunya ada salah satu temannya cewek yang asik memainkan ponselnya. Niatnya ia ingin meminta bantuan karna mengerjakan sendiri memakan waktu banyak.

"Shel! Bisa bantu gue gak?" Tanya Fata meminta bantuan pada temannya karna hanya ada Shella didalam kelas.

Shella menggangkat kepala yang tadinya menunduk. "Bantu apa?" Tanya seadanya lalu menghampiri Fata dan duduk disampingnya.

"Ini bantu gue ngoreksi ulangan," ucapnya memberikan beberapa lembar kertas pada Shella.

"Iya sini aku bantu," jawab Shella. tangannya terulur mengambil kertas di tangan Fata.

Mereka menatap satu sama lain saling tersenyum sekilas dan akhirnya menyibukan diri masing-masing.

Disisi lain Bayang yang sendirian menunggu dikantin mata tak teralih dari ujung sana berharap kedatangan kakak tunggalnya. Ia menghela pelan sudah lebih sepuluh menit ia menunggu tapi Fata tak kunjung datang.

MY POSSESSIVE SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang