2.DUA

6K 140 33
                                    

"Sebagian cewek memilih diam, ketika memiliki besar kecilnya masalah, paling tidak bilangnya 'gak papa',"
-
-
-
-
-
-
Happy reading😚 Vote doloo

Fata memarkirkan mobilnya di jejeran pertama karna ini masih terlalu pagi belum terlalu dapat oleh siswa maupun siswi yang membawa kendaraan beroda empat.

"Kak aku duluan," Bayang berjalan lebih dulu meninggalkan Fata yang masih di parkiran.

Fata memelihat tingkah adiknya sangat aneh berbeda dengan hari sebelumnya. Biasanya Fata mengantarkan adik sampai ke depan kelasnya setelah itu baru ia ke kelasnya atau sebelum ke kelas ia ke kantin berdua. Tapi hari ini Bayang memilih duluan. Fata menyusul Bayang ke kelasnya rencana ia ingin mengajaknya ke kantin sarapan berdua karna tadi pagi Fata tidak membuat sarapan di rumah karena stok makan sudah habis ludes tak tersisa.

Bayang berjalan menelusuri kelasnya 10-IPS2. Kenapa memilih IPS ketimbang IPA? Bayang sendiri juga tidak tau kenapa dirinya memilih IPS, aneh bukan? Ia memasuki kelasnya, sudah ada beberapa temannya yang sudah datang. Ia duduk di barisan paling belakang karna baginya mudah terhindar dari pertanyaan guru dan sangat strategis untuk tertidur di saat jam pelajaran di tambah di belakang cowok bertubuh besar alis gendats memudahkan ia untuk bersembunyi.

"Si Opy belum datang?" Tanya Bayang pada salah satu temannya yang duduk di barisan depan termasuk murid pintar tapi agak cupu katanya.

"Udah. Eh kayanya belum deh," jawab temannya tersebut.

Bayang duduk di bangkunya sambil memainkan ponselnya, tak lama kemuadian Opy teman sebangkunya datang.

Opy menggebrak meja membuat Bayang sedikit terkejut. "Ehh Yang, si ganteng nungguin di depan pintu noh,"

Bayang mengernyit, siapa yang di maksud temannya ini. "Ganteng siapa?" Tanya Bayang bingung.

Opy memutar kedua bola matanya. Ternyata temannya ini tidak menggerti siapa yang dimaksud. "Fata kakak lo!" Terang Opy duduk di sebelah Bayang.

Fata di sekolah namanya cukup terpopuler di kalangan kaum hawa mau itu adik maupun kakak kelasnya. Karna kegantengannya cukup menghipnotis, melelehkan jiwa raga kaum hawa banyak yang mengharap menjadi adik atau kekasihnya. Berbeda dengan Bayang adiknya, yang namanya tidak sepoluler kakaknya.

"Ngapain?" Herannya.

Opy menaikan bahunya mengartikan tidak tau. "Gak tau," Opy menggelengkan kepalanya. "Dia nyuruh lo keluar, gitu aja."

Bayang berjalan malas. Ia segera keluar menemui kakaknya. "Kenapa kak?" Tanya Bayang dengan muka datar.

"Ke kantin," ajak Fata menarik tangan adik satu-satunya. Bayang hanya pasrah saat tangannya di tarik.

Kini kakak beradik ini duduk saling berhadapan. Sang kakak memerhatikan adik cukup lama sesekali ia menyeruput teh hangat yang ia pesan tadi. Fata sengaja tidak memesan sarapan alasannya roti sudah mengganjal perutnya.

Bayang melahap siomay dengan lahap di depan kakaknya. Ia sudah tidak tanggung-tangguang mau belepotan, membuka mulut selebar moa, cabe nyimpil di gigi, kentut, apalah selaga macem Bayang tak pernah jaim di depan Fata kakak kandungnya ini.

"Yang," seru Fata.

Bayang menghentikan makannya mendengar Fata berseru. "Apa?" Tanya Bayang sambil menyuapkan sendok ke dalam mulutnya.

"Jutek amat. Kenapa sih?"

"Kesal!" Ucap singkatnya.

Fata mengernyit. "Kesal? Kesal sama siapa?"

MY POSSESSIVE SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang