7. TUJUH

3.3K 70 25
                                    

"Binggung sama keadaan sekarang"
_
_
_
_
_


Tubuh Bayang menggeliat di ranjangnya, ia membuka mulai membuka matanya. Kaget! Itu yang ia rasakan detik ini, melihat sang Ayah ada dihadapannya sekarang tanpa jarak sedikit pun! Rasanya ia ingin teriak sekarang juga.

"Ayah!!" Pekiknya sedikit teriak tangan mendorong keras dada bidang Ayahnya tapi Yuda malah memeluknya lebih erat hingga Bayang tak ada ruang sedikitpun.

"Kenapa hmm?" Tanya Yuda bibirnya mencium kening Bayang sekilas.

Bayang mengingat kembali perasaan ia tadi malam tidur di kamar kakaknya. Kenapa sekarang ada di kamarnya, ia sudah tahu pelakunya siapa lagi kalau bukan Ayahnya.

"A-Ayah lepasin aku! Entar kak Ata liat gimana?" Pintanya dengan terbata-bata karna di dekap Yuda membuatnya sulit bernafas ditambah.

Yuda memasang ekspresi santai tak ada hal yang ia takutkan sama sekali.

"Tenang, pintu sudah Ayah kunci. Jadi kamu jangan khawatir kakakmu tak akan masuk," sahut Yuda tangannya mengelus pipi Bayang lalu turun ke rahang mengerayap ke leher. "Lagi pula kenapa kalau kakakmu tau hm? Apakah salah seorang Ayah memanjakan putrinya?"

Bayang binggung dengan Ayahnya ini, kenapa ia selalu memanggilnya anak kecil? Padahal ia sudah cukup dewasa sudah tau apa yang dilakukan Ayahnya ini berlebihan pada seorang anaknya. Mugkin perlakuan ini tak pantas lagi untuk gadis seumurannya sekarang.

"Tapi Yah aku bukan anak kecil lagi, aku sudah dewasa jangan lakuin hal kayak gini----"

Bayang bungkam saat Ayahnya mengecup bibirnya masih sangat terasa saat bibir Yuda menempel di bibirnya walau itu cuma sebentar.

Yuda menelan savilanya dalam-dalam ia masih tak menyangka ternyata manis rasanya bibir anaknya ini, walau menyicipinya hanya sekilas tapi rasanya begitu luar biasa.

"Bibirmu begitu manis untuk dicicipi," ucap Yuda dengan bibir seksinya.

Bayang menggelengkan kepalanya ia masih tak percaya pada Ayahnya, apa yang ia lakukan padanya sangat berlebihan. "Ayah keluar sekarang juga! Aku mohon Yah ngertiin aku!" Pinta Bayang membentak Ayahnya.

"Ayah gak akan keluar, sebelum kamu memenuhi satu permintaan," Sahut Yuda membelai pipi Bayang.

"Apa itu?"

"Cium bibir Ayah," pinta Yuda bibirnya berbisik lembut sesekali iya menjilat telinga anak perempuan semata wayangnya.

Mata Bayang membelalak sempurna saat mendengar permintaan dari Ayahnya. Mana mungkin ia memenuhi permintaan Ayahnya itu.

"Tapi Yah----"

"Cepat lakukan! Sebelum kakakmu datang," desak Yuda tak sabar.

Tangan Bayang mencengkram kuat seprai ranjangnya. Kepalanya berfikir keras mana mungkin ia melakukannya, permintaan yang sangat gila! Ia kembali menatap Ayah dilihat dari gerak-gerik sangat menyeramkan.

Yuda menatap Bayang dengan nafsu, ia sudah tak sabar menunggu bibir Bayang dengan bibirnya beradu di dalam kelembutan membuat suasana semakin panas.

Bayang terpelojat kaget saat pintu kamarnya ada yang mengetuk dari luar sana pasti itu kakaknya. Rasanya ia ingin lari membukakan pintu dan memeluk Fata sekarang juga tapi apalah daya sedari tadi Yuda terus mendekap tubuh kecilnya.

"Ayah lepasin! Itu ada kak Ata aku mohon Yah lepasin!" Pinta Bayang ia sudah terasa sangat sesak karna Yuda memeluknya erat.

"Tidak akan Ayah lepaskan sebelum kamu mencium bibir ini," pungkas Yuda mendesak terus Bayang agar menuruti keinginannya.

MY POSSESSIVE SISTERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang