Part 17

890 171 22
                                    

Sebelum baca vote dulu yuks!!

"Kau sudah minum? Kenapa masih haus?" tanya Jinsung sambil mengguncang-guncangkan tubuh Doyum yang lemas.

Doyum menggeleng, ia tak mengetahui apa yang telah terjadi dengan dirinya.

"Apa kau mau darah lagi?" tanya Jinsung dengan kerutan di dahinya.

"Hmm, tapi kotak darahku sudah habis" kata Doyum lemas.

Jinsung diam memikirkan apa yang akan dia lakukan sekarang. Lalu ia menghembuskan napas panjang.

"Kau bisa menghisap darahku" ujar Jinsung sambil menjulurkan tangannya mendekat ke bibir Doyum.

Mendengar itu Doyum terkejut, dan sesekali ia meneguk air liurnya. Kemudian dia menjauhkan tangan Jinsung yang berada di dapan wajahnya itu.

"Apa yang kau lakukan?" tanya Doyum.

"Aku tak ingin melihatmu lemas kekurangan darah seperti ini" ujar Jinsung ia kembali menyodorkan tangannya.

"Aku tidak mau, aku tak mau melihatmu menangis karena kesakitan lagi. Sudahlah aku masih kuat" ujar Doyum yang mendorong pelan tangan Jinsung.

Jinsung terlihat tidak suka dengan perlakukan Doyum, lalu ia memikirkan cara lain untuk membantu pria itu.

"Apa perlu aku panggilkan pamanmu?" tanya Jinsung.

Doyum mengangguk menyetujui ide Jinsung.

***
"Doyum ada apa denganmu?" tanya Minhyun datang dengan seorang pria tinggi di sampingnya.

"Dia bilang kehausan, padahal tadi dia sudah minum dua kotak darah" jelas Jinsung pada Minhyun yang terlihat sangat khawatir.

Ia mendekati keponakannya itu, dan memeriksanya sesaat.

"Dohyun tolong aku membawa kakakmu!" setu Minhyun pada pria yang bernama Dohyun itu.

Pria itu mengangguk lalu membopong Doyum yang lemas.

"Jinsung terima kasih, aku pergi dulu" kata Minhyun dan ia langsung menyusul pria mereka berdua.

***
"Paman ada apa dengan Hyung? Kenapa dia begitu lemas?" tanya Dohyun pada Minhyun.

"Kau tau kan dia, jika kekurangan darah dia akan lemas. Berbeda dengan kita" ujar Minhyun.

Dohyun mengelus-elus pucuk kepala kakaknya yang tertidur di pelukannya.

Tak sampai setengah jam, sampailah mereka di rumahnya.

Dohyun membopong kakaknya itu untuk masuk ke dalam rumah.

"Langsung bawa dia ke kamar" ujar Minhyun, sedangkan dia langsung berlari ke arah dapur.

Dohyun menurut dengan cepat dan kuat dia membawa tubuh kurus Doyum masuk ke kamarnya.

***
Cahaya lampu kamar menyilaukan pengelihatan Doyum. Ia sesekali menyipitkan matanya. Tapi tiba-tiba sesosok wajah sudah berada di depannya.

Sontak membuat Doyum terkejut, ia hampir saja memukul wajah itu. Tapi wajah orang itu mengingatkan dia pada seseorang.

"Nam Dohyun kau kah itu?" tanya Doyum langsung bangkit dari ranjang.

"Hyung kau sudah sadar, syukurlah" ujar Dohyun, memdengar itu mereka saling berpelukan satu sama lain.

"Ternyata benar ini kau, aku sangat merindukanmu? Darimana saja kau?" tanya Doyum pada adiknya itu.

"Aku dibawa ayah dan ibu ke rumah nenek, karena kau terus mengisap darahku waktu itu" jawab Dohyun.

Blood Lovers [Jeonjung] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang