Sebelum baca vote dulu yuk! Ingin fast update yuk spam komen!
"Dari mana saja kau?" tanya Minhyun sambil melotot melihat kedatangan Doyum.
Minhyun terlihat kesal melihat anak itu pulang terlambat, tapi itu tak membuat Doyum takut. Dia langsung saja masuk ke dalam rumah tanpa menghiraukan Minhyun.
"Hai! Anak itu!!" teriak Doyum.
***
Jinsung dan Taewoo tengah berjalan di trotoar. Terlihat wajah Jinsung yabg sangat lelah karena belajar seharian di sekolah.Berbeda dengan Taewoo ia masih sibuk memainkan ponselnya. Mereka duduk di halte, menunggu kedatangan bis.
"Tembak sial!" ujar Taewoo sambil memainkan ponselnya. Semua orang memandang anak itu sinis.
"Taewoo kecilkan suaramu" bisik Jinsung padanya.
Taewoo tak menghiraukan bisikan Jinsung, dia masih asiknya memainkan game online itu.
"Wow kau tau Jinsung Wifi di sini sangat lancar aku dengan mudah menembak mereka" kata Taewoo riang.
"Hmmm" hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Jinsung. Dia menghela napas panjang meratapi nasibnya yang dikaruniai teman seperti Taewoo.
"Taewoo bisnya sudah datang!" ujar Jinsung tiba-tiba sambil menggerakan bahu Taewoo.
"Ahhh, kau pulang saja dulu. Aku ingin di sini sebentar" kata Taewoo.
"Apa? Nanti kalau ibumu bertanya padaku apa yang akan aku katakan" kata Jinsung.
"Tak usah khawatir, nanti aku yang urus. Kau cepat naik sana!" usir Taewoo.
"Tapi...." belum ia menyelesaikan kaliamatnya, tangannya sudah ditarik masuk ke dalam bis.
"Doyum!! Kenapa kau bisa ada di sini?" tanya Jinsung syok melihat pria yang menarik tangannya itu adalah Jeon Doyum.
Dengan cepat Doyum langsung membekap mulut Jinsung agar ia diam. Lalu menggiringnya untuk duduk di kursi.
"Apa yang kau lakukan di sini?" teriak Jinsung sambil melepaskan tangan Doyum pada bibirnya.
"Sttt apa kau tak malu, semua orang melihatku bodoh" ujar Doyum dingin.
Jinsung melihat sekeliling dan benar sana semua orang yang berada di dalam bis itu memandang pada mereka.
"Cepat jawab!" kata Jinsung dengan merendahkan sedikit nada bicaranya.
"Aku ingin pulang juga sama seperti mu" katanya ketus.
Sudah tiga puluh menit berlalu akhirnya bis itu berhenti. Semua orang turun dari sana bergantian.
"Jinsung bangun!" ujar Doyum mengguncangkan bahu Jinsung.
Jinsung membuka matanya perlahan, ia terkejut karena kepalanya tersender di bahu Doyum.
"Kenapa kau membiarkanku tidur di bahumu?" teriak Jinsung.
"Karena aku tahu kau itu suka bahuku" kata Doyum dan semakin memanaskan Jinsung.
"Hai!!" teriaknya.
"Kalian anak sekolah kenapa tidak turun?" tanya sopir bus.
"Ahh maaf paman sekarang kami akan turun" ujar Jinsung langsung mencengkram tangan dingin Doyum dan menyeretnya keluar.
Sesampainya di luar, Jinsung langsung melepaskan pegangan tangannya pada Doyum.
"Hai! Kenapa kau sering membuntutiku?" tanya Jinsung marah.
Doyum memutar bola matanya, dengab wajah datar dan garangnya.
"Aku tak membuntukiku, aku hanya ingin ke tempat itu" kata Doyum datar sambil menunjuk ke suatu tempat.
"Bioskop? Mau apa kau di sana? Apa kau ingin mengisap darah manusia yang sedang menonton film di sana?" tanya Jinsung kesal.
"Aku ingin menonton film" ujar Doyum. Melihat itu Jinsung menghela napasnya.
"Ayo kita ke sana!" ujar Doyum kembali menyeret Jinsung untuk masuk ke tempat itu.
Sesampainya di dalam, Doyum melihat banyak poster film yang terpampang di dinding bioskop.
"Apa yang kau lihat?" tanya Jinsung.
"Aku ingin menonton film itu " kata Doyum menunjuk ke poster film Twilights.
"Saat melihat itu membuatku jadi lapar" sambung Doyum lagi.
"Ahhh tidak, nanti kau memangsaku lagi. Aku tak mau mati di sini" kata Jinsung.
"Ayo nonton itu" Jinsung menunjuk ke poster Alisa the Battle Angel. Dan ia langsung memesan tiket untuk dua orang.
"Apa yang akan kita lakukan selanjutnya?" tanya Doyum.
"Kita akan menunggu filmnya mulai" kata Jinsung, lalu ia duduk di sofa tunggu. Dan diikuti Doyum duduk di sebelahnya.
Lima belas menit berlalu, teater tempat mereka akan menonton belum juga siap.
"Aku lapar!" ujar Doyum, membuat Jinsung takut.
"Lapar?" tanya Jinsung dengan wajah yang cemas, ia mencemaskan dirinya bukan Doyum.
"Kalau begitu ayo pulang" kata Jinsung bangun dari tempat duduk.
Doyum menarik tubuh Jinsung untuk duduk kembali.
"Aku tak apa, kau tenang saja" kata Doyum.
Akhirnya film mereka sudah mulai, semua penonton dipersilahkan untung masuk ke teater yang sudah di siapkan.
"Ayo masuk!" kata Doyum girang.
***
Sekarang mereka sudah duduk ditempatnya. Lampu dipadamkan yang berarti film akan dimulai."Apa film sudah dimulai?" tanya Doyum.
"Ya, kau duduk manis saja tonton filmnya" kata Jinsung ketus.
Film sudah dimulai, semua penonton menontonnya dengan serius.
"Jinsung apa dia manusia?" tanya Doyum.
"Ssttt, jangan keras-keras. Bukan dia adalah robot" jawab Jinsung pelan.
Doyum hanya meng-oh mendengarkan jawaban Jinsung.
Dua jam sudah berlalu, film ini hampir selesai.
"Hai sial, kenapa pacar Alisa meninggal? Bukankah itu menyebalkan Doyum?" kata Jinsung tapi tak ada yang menyehut.
Lalu ia melihat Doyum di sampingnya, dan ternyata pria itu tertidur.
"Doyum!" ujar Jinsung membangunkan Doyum tapi gagal. Ia tak bangun.
"Doyum jangan bercanda, ayo bangun" kata Jinsung sambil mengguncang-guncangkan tubuh Doyum pelan.
Lalu ia melihat wajah Doyum yang pucat semakin memucat. Jinsung panik melihat keadaannya.
"Kenapa dengannya, apa karena dia lapar?" gumam Jinsung.
"Doyum ku mohon bangunlah" kata Jinsung sambil berbisik agar para penonton tidak terganggu.
"Aku lapar" ujar Doyum parau dan lepas.
***
TBCAkankah ada kejanggalan? Bisa komen di bawah sini.
Thanks koreksinya di part sebelumnya banyak typonya. Aku suka, kalian ikut membantuku menyempurnakan karya ini.
❤️❤️❤️🙏🙏🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Lovers [Jeonjung] ✔️
Fanfiction"Minhyun bawa dia ke dunia manusia" ujar Daniel. "Tapi dia itu anakmu, Daniel" jawab Minhyun. *** "Paman apakah ini adalah dunia manusia?" tanya Doyum. "Hai Doyum apa yang kau lakukan?" teriak Jinsung. "Aku akan menghisap darah manismu" teriak Doyum...