Before read, let's vote! 🤗. If you happy, I'm happy too👍If you want fast update, let's comments!!
"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Jinsung.
Doyum menoleh ke arah Jinsung, ia tampak santai melihat wajah marah Jinsung.
"Hai kenapa kau marah, kan kau yang mengundang kami dari grup itu" ujar Sungwon memadamkan kondisi yang tadinya berapi-api antara Jisung dan Doyum.
"Tapi dia kan tak ikut di grup itu" jawab Jinsung.
"Siapa bilang aku ikut" kata Doyum sambil mrmperlihatkan layar ponselnya pada Jinsung. Dan benar saja Doyum bergabung di grup itu.
"Kenapa bisa, bukannya kau tak punya ponsel?" tanya Jinsung bingung.
"Paman sudah membelikanku ponsel tadi pagi, dan aku langsung join di grup" jelas Doyum.
Jinsung mendengus kesal karena hal itu, hidupnya memang tak pernah beruntung jika sudah bertemu dengan Doyum.
***
Semua orang sudah berada di dalam kamar itu. Suasana masih hening tak ada yang membuka pembicaraan.
"Apa yang akan kita lakukan?" tanya Seunghwan.
Yang lain hanya terdiam, tak mangatakan apapun.
"Ayo kita pilih satu orang, orang tersebut yang akan menentukan apa yang akan kita lakukan" kata Jinsung, dan semua orang mengangguk memdengar ide briliannya.
Akhirnnya satu orang sudah terpilih, yaitu Park Sungwon. Ia terlihat gembira karena akan menentukan acara mereka hari ini.
"Sungwon semua ada di tanganmu, katakan apa yang akan kita lakukan" kata Taewoo.
Sungwon berpikir lalu setelah mungkin mendapatkan ide ia melihat ke arah mereka sambil tersenyum memamerkan gigi putihnya.
"Bagaimana kalau kita bermain petak umpet" ujar Sungwon.
Semua terkejut mendengar saran dari Sungwon.
"Hai! Kita sudah besar kenapa harus memainkan permainan anak-anak itu?" ujar Taewoo.
"Aku belum pernah memainkan permainan itu waktu kecil, maka sekarang aku ingin bermain dengan kalian" ujar Sungwon.
Semua orang mengangguk, itu membuat Sungwon sangat senang melihat respon mereka.
"Byeonghee apa boleh kita bermain itu di sini?" tanya Jinsung. Byeonghee memgangguk.
"Agar cepat aku yang akan jaga" ujar Seunghwan ia berdiri dan langsung menutup kedua matanya dan memulai hitungan.
Dan yang lainnya berlarian mencari tempat sembunyi. Ada yang berlari keluar, dan ada juga yang masih di sana.
***
Jinsung bingung harus bersembunyi di mana, lalu ia melihat pintu yang begitu usang berbeda dengan pintu lain di rumah ini.Ia memutuskan untuk masuk ke sana, hitungan Seunghwan sudah pada angka delapan puluh.
Sangat singkat jika dia mencari tempat lain untuk bersembunyi. Jinsung langsung masuk ke sana. Ruangan itu tak terlalu gelap karena sinar dapat masuk ke sana lewat jendela.
"Sepertinya ini gudang" gumam Jinsung dalam hati.
Lalu ia melihat lemari besar, langsung saja dia mendekat ke sana. Ia mencoba membuka pintu lemari yang kanan, tapi terkunci. Dan ia mencoba membuka sebelah kirinya. Dan berhasil.
"Hai! Kenapa kau bisa di sini" ujar Jinsung.
"Aku yang harus bertanya, pasti kau menguntitku" jawab Doyum dengan dingin dan santainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Lovers [Jeonjung] ✔️
Fanfic"Minhyun bawa dia ke dunia manusia" ujar Daniel. "Tapi dia itu anakmu, Daniel" jawab Minhyun. *** "Paman apakah ini adalah dunia manusia?" tanya Doyum. "Hai Doyum apa yang kau lakukan?" teriak Jinsung. "Aku akan menghisap darah manismu" teriak Doyum...