Blood 11

1.1K 214 88
                                    

Sebelum baca vote dulu yuk agar authornya semakin semangat! Mau fast update yuk spam komen, atau bom komen sekalian 😂

Doyum melihat pria yang berada di atas ranjangnya tersebut. Ia mendekat ke arah pria itu.

Dilihatnya wajah Jinsung yang masih tertidur pulas. Ia melihat ke leher Jinsung lebih tepatnya lagi ke brkas gigitan yang dia tinggalkan di sana.

Ia mengendus, wangi darah pria itu sangat harum menurutnya. Ia tak menyadari bahwa kini ia telah berada dikungkungan leher Jinsung.

Tapi tiba-tiba sebuah tenaga yang begitu kuat mendorongnya menjauh dari tubuh pria itu.

"Hai apa yang ingin kau lakukan Doyum?" tanya Jinsung dengan mata yang melotot memandang Doyum.

Itu membuat Doyum kelimpungan, ia mencari jawaban pertanyaan Jinsung.

"Jangan bilang kau ingin menggigitku lagi, apa kau tak kasihan padaku?" katanya kesal.

"Tapi, tapi aku hanya.." Jinsung tak membiarkan Doyum berkata apapun.

"Kau tak merasakan sakitku saat kau mengigitiku" kata Jinsung tak henti-henti. Membuat Doyum stres mendengar ocehan dari pria itu.

"Jinsung" kata Doyum tapi ia tak memperdulikan apa itu. Ia terus mengoceh seperti ibu-ibu yang sedang memarahi anaknya.

"Kenapa dia tak berhenti bicara? Ini membuatku gila" batin Doyum.

Lalu tiba-tiba tak ada angin tak ada hujan, Jinsung berhenti mengoceh. Ia terkejut saat sesuatu yang kenyal menempel pada bibirnya.

"Sudah kau sudah diam sekarang" kata Doyum, yang sesaat membuat Jinsung membeku. Hanya semburat merah yang terukir pada kedua pipinya.

"Aku ingin pulang sekarang" kata Jinsung langsung berjalan ke arah pintu. Tapi Doyum memarik tangannya berusaha untuk menghentikan aksi Jinsung.

"Ini sudah malam, tadi aku sudah menelpon ibumu. Dia setuju jika kau menginap di sini" kata Doyum.

"Apa tidak, aku akan pulang sekarang juga" kata Jinsung, ia menghempaskan tangan Doyum dan keluar dari ruangan itu.

Saat Jinsung turun melewati tangga, ia mendengar suara barang jatuh dari arah dapur yang membuatnya terkejut.

"Apa itu?" batinnya lalu kemudian ia melirik jam besar yang berapa di dinding ruang tamu.

Telihat jam tersebut menunjukan pukul setengah dua belas malam.

"Ahh kenapa sudah malam?" ujarnya. Tiba-tiba ia merasa bulu kuduknya merinding.

Ia melewati ruangan itu sampailah dia di pintu depan. Pintu yang menghubungkan ruangan ini dengan dunia luar.

"Bagaimana jika nanti aku melihat hantu? Atau dikejar?" gumamnya membuatnya semakin takut.

Lalu ia merasakan sesuatu berada dipundaknya. Jinsung menutup matanya, ia tak berani menoleh ke belakang.

"Kau mau pulang?" suara tersebut yang membuat Jinsung terkejut. Itu bukan suara Doyum.

Jinsung tak menjawab pertanyaan itu, ia masih menutup matanya. Lalu ia merasakan pria itu berada di depannya sekarang.

"Kenapa kau menutup matamu?" tanya pria itu lagi. Jinsung meneguk salivanya.

"Apa dia adalah hantu? Bagaimana jika dia vampir lain yang lebih ganas dari Doyum?" gumam Jinsung dalam hati.

Ia lalu membuka matanya perlahan, ia terkejut melihat sosok di depannya itu. Bukannya hantu dengan wajah yang jelak dan hancur. Tapi saat ini dia melihat pria yang tampan dan berwajah manis tersenyum di depannya.

Blood Lovers [Jeonjung] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang