Sebelum baca vote dulu yuk, agar Author senang! 😊
Kalau ada yang mau fast update kalian bisa spam komen sebanyak-banyaknya 😉"Hai ada apa denganmu?" tanya Minhyun yang melihat Doyum yang diam tak berkutik di dalam mobil.
"Paman apa saat aku menggigit ibu bekasnya masih tertinggal di sana?" tanya Doyum pada Minhyun. Dari tatapan yang Doyum berikan padanya terlihat dia sangat serius menanyakan hal itu.
"Hmm ya tentu saja" jawab Minhyun singkat sambil fokus pada jalanan.
"Kenapa dia tak merasakan sakit?" tanya Doyum lagi.
"Kenapa kau menanyakan hal itu?" tanya Minhyun balik. Seketika Doyum terkejut mendengarnya.
"Apa kau menggigit seseorang?" tanya Minhyun lagi semakin membuat Doyum terpojokan. Dia meneguk salivanya.
"Tidak lah paman, kemarin saat aku mampir ke rumah temanku. Tak sengaja aku mengigit kucingnya, aku belum makan saat itu. Jadi aku menggigitnya" kata Doyum.
"Lalu apa yang terjadi?" tanya Minhyun.
"Tadi temanku cerita di sekolah, bahwa leher kucingnya membengkak, tapi untung saja dia tak mencurigaiku" jelas Doyum.
"Kenapa ibu leher ibu tak bengkak seperti kucing itu paman?" tanya Doyum.
"Hmm itu karena saat kau menggigit leher seseorang kau tak menjilati bekas gigitan itu. Makanya seperti itu" kata Seongwoo.
"Lalu saat itu aku juga tak menjilati leher ibu, kenapa dia baik-baik saja?" tanya Doyum lagi.
"Karena sudah ada ayahmu yang menjilatinya sayang" ujar Minhyun.
"Sekarang aku tanya, apa kau sudah menjilatinya saat selesai mengisapnya?" kata Minhyun.
Doyum menggeleng polos mendengar itu. Dia baru terpaku mengetahui itu.
"Jika tidak, lama kelamaan kucing itu bisa mati" ujar Minhyun lagi. Membuat Doyum terkejut mendengarnya.
"Hai kenapa kau begitu takut? Bukankah dia hanya seekor kucing?" tanya Minhyun yang melihat Doyum terlihat semakin ketakutan.
"Kucing itu langka paman" kata Doyum. Seketika gelakan tawa mengelegar pada mobil itu.
"Kenapa kau tertawa paman?" kata Doyum datar.
"Hai sisi gelapmu sudah muncul" kata Minhyun sambil tertawa.
"Berhenti tertawa kalau tidak aku akan turun dari sini" ujar Doyum.
"Baru kali ini aku melihatmu ketakutan" kata Minhyun sambil mengelap air matanya yang keluar karena kebanyakan tertawa.
Doyum melirik ke arah luar kaca mobil, dia melihat Taewoo yang duduk di pinggiran jalan.
"Paman tolong hentikan mobilnya" kata Doyum. Minhyun menurut lalu ia mengendarai mobil itu ke tepi dan menghentikannya.
"Paman aku ada urusan sebentar, nanti aku akan pulang sendirian" kata Doyum lalu ia keluar dari mobil itu.
***
Taewoo duduk di kursi itu sambil memainkan ponsel dengan serunya."Taewoo apa yang kau lakukan di sini?" mendengar itu Taewoo terkejut.
Dia melihat Doyum sudah berada di depannya. Dengan tatapan datarnya.
"Aku mencari Wifi, kau?" tanya Taewoo kembali mengalihkan pandangannya pada si ponsel.
"Aku butuh bantuanmu" kata Doyum. Taewoo langsung menoleh ke arah Doyum dan tersenyum.
"Hmm katakan" kata Taewoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood Lovers [Jeonjung] ✔️
Fanfiction"Minhyun bawa dia ke dunia manusia" ujar Daniel. "Tapi dia itu anakmu, Daniel" jawab Minhyun. *** "Paman apakah ini adalah dunia manusia?" tanya Doyum. "Hai Doyum apa yang kau lakukan?" teriak Jinsung. "Aku akan menghisap darah manismu" teriak Doyum...