Hae epribadehhh.. Kali ini off chapt naena, authornya abis berendem beklin, jadi suci ini.
Mungkin chapt depan atau depannya lagi ga tau ehe!Happy reading😘
..
Tanpa ada jeda lagi Natasha membenturkan buku yang tebalnya 3.500 halaman ke bagian belakang kepala Brandon, dan seketika Brandon jatuh dan..
pingsan.
...
"m-maaf!" Natasha membawa Brandon keluar kamar, para penjaga terkejut melihat bos mereka yang sudah tak sadarkan diri.
"TOLONGG.. TOLONG, D-DIA PINGSANN" Natasha memasang wajah khawatir disitu.
"KAMU APAIN DIA HAH?!" Salah satu penjaga bertanya pada Natasha dengan nada marah dan khawatir.
"Mana aku tau!! Dia udah pingsan aja tadi!!" Natasaha mencoba membopong Brandon.
"KOK PADA DIEM AJA SIH?! AYO BAWA KE RUMAH SAKIT!!" Bentak Natasha.
"i-iyha" kata salah satu penjaga.
...
Sesampai di Rumah sakit.
"Bagaimana keaadaan Brandon dok?" tanya Vincent kepada seorang dokter.
"Dia terbentur benda di bagian belakang kepalanya, benturannya cukup keras, tapi dia baik baik saja".
"terbentur?" tanya Vincent memperjelas.
"iyha, sebenarnya kalau ada benturan di kepala, terutama di bagian belakang, bisa fatal dan akan terjadi pendarahan didalam, tapi.. Entah ini mukjizat atau bendanya tidak terlalu tajam, saya tidak tau".
"oh.. Baiklah, kapan dia bisa siuman dok?" tanya Vincent.
"mungkin bentar lagi, lagi pula lukanya tidak terlalu serius, tapi mohon untuk tidak diganggu terlebih dahulu, biarkan dia beristirahat untuk sementara waktu".
"ok, terima kasih dok".
"sama sama".
Dengan senyumnya, kemudian dokter itu melenggang pergi....
"MANA BRANDON?!!!" Nafas terengah engah dan wajah khawatir terlihat jelas di muka Jenifer.
"shht..shtt, tenang jenifer.." Vincent memegang erat tubuh Jenifer yang ingin segera melihat kekasihnya itu.
Mata Jenifer berkaca kaca, hidungnya memerah, ditambah maskara yang luntur, lengkap sudah.Perlahan Jenifer mulai tenang, dan hanyut dalam tangisnya.
"d-dia..hikksss.. Gw... Hiks hiksss.. Hueeeeee, Brandon~~" air mata Jenifer mengalir deras dipipi.
"udah lahh... Brandonnya baik baik aja kok, gausah khawatir" Vincent mencoba menenangkan Jenifer.
"gakk bisaa.. Hueeee, ta-tadi gw abis berantem s-sama Brandonn.. Hueeee" semakin pecah tangisan Jenifer.
"berantem? Kenapa?" tanya Vincent.
"t-tadi.. Gw.. Pukul brandon wak-waktu di markas..hueeeee... Gw marah karena dia ngehindar dari gw mulu... Hueeee, gw.. Gw salahhh" Tangis Jenifer benar benar pecah.
"ha?! Muk-mukul?!" seketika Vincent berdiri.
"LU TAU GAK? NYAWA DIA HAMPIR GAK KETOLONG, UNTUNG DIA GAK PENDARAHAN, COBA KALO IYHA.. NYAWA TARUHANNYA" Emosi Vincent meluap luap hingga otot lehernya terlihat dan wajahnya memerah.
"hikksss.. Hikss.. Ma-maafin gw..." Jenifer hanya tertunduk dan nangis sesengukan.
"Lu gila apa?! Lu mukul pake apa emang?!".
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Boyfriend
Romance[WARNING 21+] Konten dewasa, bagi yang kurang nyaman dan dibawah umur gausah baca, tapi kalau penasaran ya silahkan. Ps: Update sllu malam . "Bebhh.. ahh...shh, pel..anhh..ahh..pelan". Suara siapa lagi kalo bukan Jenifer, pacar Brandon yang sebenarn...