MEMULAI

6.9K 46 3
                                    

..

"Kita itu sama, yang terjebak itu bukan tubuh kita, tapi pikiran kita. Kamu juga bisa pergi jika kamu mau".

"Tubuhku juga terjebak, jangan salah... Yasudah kalau begitu, kita pergi saja bersama".

Kata "bersama" yang di ucapkan Natasha membuat hati Brian bergetar, baru kali ini dia dianggap manusia oleh orang yang hanya menjadi budak sex kakaknya.

.

..

...

Natasha menonton televisi sembari menunggu Brian kembali, sesaat Natasha berfikir.
Tidak mungkin Brian bersikap baik kepadanya, pasti dia ingin memanfaatkan dirinya entah untuk apa, Natasha ketakutan, badannya bergetar hebat, nafasnya menjadi pendek, dia juga berkeringat dingin.
Dikarenakan dia mengalami gegar otak ringan, mentalnya juga sedang tidak baik baik saja, emosi Natasha terkadang tidak bisa terkontrol, dia mengalami panic attack dikarenakan trauma masa lalu yang dilakukan oleh Brandon, walaupun dia tidak bisa mengingat tetapi alam bawah sadarnya masih terasa, dia tidak bisa paham akar dia merasa seperti itu kenapa.
Dia merasa putus asa entah kenapa, sangat kesakitan, tubuh maupun mental.
Natasha menangis sambil berfikir cara keluar dari ruangan itu bagaimana, dia mencoba membuka jendela menggunakan tubunya, seperti yang dibayangkan, dia tidak berhasil.
Mencoba mendobrak lagi dan lagi, sikunya berdarah dan tubuhnya sudah tak sanggup berdiri, Natasha kesal kenapa dia tidak bisa membukanya.
Tetapi tidak berhenti disitu, Natasha membuka paksa pintu dengan cara yang sama, mendobraknya dengan seluruh tenaga, tangannya bergetar hebat karena sudah terbentur diluka yang sama.
Untuk terakhir kalinya, dengan sekuat tenaga yang dia punya, dia mendobrak pintu.

"ARKKHHHHHH".
Dan lagi lagi gagal, pintu yang ia dobrak bahkan tidak goyah sedikitpun.
Hingga akhirnya Natasha jatuh ke lantai.
Natasha sudah lelah, dia menangis, wajahnya pucat, pakaiannya sudah dilumuri darah dari luka yang ia buat sendiri, tubuhnya benar benar tidak sanggup berdiri, Natasha hanya bisa menangis meringkuk di depan pintu, Natasha mengusap air matanya dan mencoba berdiri bertumpu gagang pintu, saat kedua lututnya ingin berdiri tegak, kepala Natasha sangat pening sampai akhirnya terjatuh pingsan.

Tak lama, beberapa anak buah Brian yang mendengar dobrakan itu berlari kearah ruangan yang terdapat Natasha didalam, saat membuka pintu, mereka terkejut menemukan Natasha sudah tergeletak berlumuran darah di depan pintu.

"B-bos, perempuan itu tergeletak di depan pintu", salah satu anak buahnya menginformasikan kepada Brian.

Tak lama Brian kembali dan melihat Natasha yang sudah ada di kasur dengan infus ditangannya.
Brian memanggil dokter dari pada membawanya kerumah sakit supaya Brandon tidak mengetahui adanya Natasha yang berusaha ia bunuh secara perlahan.

Brian tampak khawatir melihat keadaan Natasha yang sangat pucat.

"Bagaimana keadaannya dok?", tanya Brian kepada dokter yang ia panggil.

"Sekarang dia akan baik baik saja, tadi dia dehidrasi dan mengalami panic attack, penutupan lukanya sangat baik sehingga tidak terjadi pendarahan, dia perlu didampingi dan jangan ditinggal sediri untuk sementara, karena memungkinkan untuk panic attacknya kambuh lagi", dokter menjelaskan sangat panjang kepada Brian, dan Brian mendengarkan dengan amat sangat teliti.

"panic attack? Kenapa terjadi dok?", tanya Brian berhati hati.

"yah.. Kita belum tahu sebabnya, mungkin ada sesuatu yang mentrigger dirinya sehingga terjadi panic attack, yang pasti.. Jika itu kambuh lagi, tenangkan dia dahulu.. Jika belum tenang, berikan obat ini", dokter memberikan resep semacam obat penenang kepada Brian.

Just BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang