His Breathtaking and Shimmering Light ( Part 1 )

Bab 271 dan Bab 272

Bab 271: Menikah Kemudian (1)

Penerjemah:  Atlas Studios  Editor:  Atlas Studios

Saat itu, benar-benar tidak banyak orang yang tahu dia berkumpul dengan Lu Yanchen, bahkan bibinya dan suaminya.

Mo Jin dan neneknya adalah satu-satunya pengecualian ... Meskipun, Mo Jin selalu tahu tentang hal itu. Shi Guang sama sekali tidak menyembunyikannya dari Mo Jin. Namun, nenek hanya mengetahuinya secara kebetulan.

Berapa umur Shi Guang saat itu? Ketika nenek pertama kali mengetahuinya, dia kesal dan marah, dan melarangnya melihat Lu Yanchen lagi.

Namun, Lu Yanchen pergi mengunjungi neneknya beberapa kali kemudian. Shi Guang tidak tahu apa yang dia lakukan atau katakan kepada nenek, tetapi tiba-tiba, sikapnya terhadapnya berubah drastis, dan dia tidak lagi menentang mereka berdua berkumpul.

Satu-satunya permintaannya adalah agar Shi Guang tetap bekerja keras untuk studinya.

Nenek benar-benar menyukai Lu Yanchen, dan bahkan mengizinkannya tinggal di tempat lama mereka selama liburan musim panas.

Pada saat itu, mereka berdua akan menemani nenek dari siang ke malam - hidup itu damai dan bahagia saat itu.

Itu sampai pada titik di mana nenek bahkan akan memandang dan memperlakukannya sebagai cucu lelaki.

Nenek tidak tahu apa-apa tentang mereka berdua putus. Karena dia baru saja menjalani pemeriksaan dan hatinya tidak terlalu baik pada saat itu, Shi Guang tidak ingin dia khawatir; dan karenanya, tidak memberi tahu dia tentang hal itu.

Ketika nenek bertanya kepadanya di mana Lu Yanchen berada, Shi Guang berbohong bahwa dia pergi ke luar negeri untuk belajar.

Dia mengira karena sudah lama, nenek mungkin akan melupakan orang itu sepenuhnya, karena dia tidak akan menelepon atau mengunjunginya. Tapi, setiap kali mereka bertemu, nenek selalu bertanya tentang apa yang dilakukan Lu Yanchen. Karena itu, Shi Guang hanya bisa memberikan alasan.

Bukannya dia tidak berpikir untuk berterus terang dengan nenek, tetapi dia hanya tidak tahu bagaimana melakukannya setiap kali.

Setelah mengobrol dengan Shi Guang sebentar, nenek, yang sudah cukup tua, mulai lelah.

Shi Guang kemudian membuatnya beristirahat.

Di sebuah taman di rumah sakit, Shi Guang duduk bersama bibinya - Mo Ziying - di bangku untuk mengobrol.

"Apa yang dikatakan dokter tentang nenek?"

"Tidak banyak. Dia akan dapat meninggalkan rumah sakit setelah tinggal beberapa hari untuk observasi. Namun, nasihatnya masih sama — dia harus berhati-hati, dan jangan terlalu emosional. " Mo Ziying menepuk tangan Shi Guang dengan lembut. "Jangan khawatir, aku akan merawat nenek dengan baik."

"Ini sulit bagimu, bibi kecil!" Shi Guang memeluknya. “Jaga baik-baik dan istirahatlah dengan baik. Hari ini, saya akan merawat nenek. "

Saat itu setelah kecelakaan orang tuanya, pengemudi yang terlibat telah melarikan diri. Ditambah dengan kecelakaan saudara perempuannya, bibinya telah menanggung semua biaya sendiri.

Shi Guang tidak lain adalah seorang siswa sekolah menengah yang penuh dengan kemarahan dan kebencian pada saat itu. Jika bukan karena bibinya, dia tidak tahu bagaimana dia bisa melewati masa sulit itu.

Karena dia bergegas bolak-balik untuk perjalanan panjang hari ini, bibinya malah harus beristirahat untuk beristirahat. Tapi, Shi Guang enggan, dan ingin tinggal di rumah sakit untuk menjaga nenek, apa pun yang terjadi.

Bagaimanapun, bibinya telah merawat nenek selama beberapa hari terakhir - dia adalah orang yang benar-benar membutuhkan sisanya.

Hari itu, dia hanya pulang sangat larut dari rumah sakit.