Chap 2 ~ Shameful

376 27 8
                                    

Terik Matahari tak menyurutkan gadis berumur 15 tahun ini yang berjalan pulang dari sekolah. Padahal kalo di ukur jarak halte ke rumah kira kira 500 meter.

Siapa lagi gadis itu kalau bukan Fara, gadis berparas cantik dengan kulit putih langsat dan jilbab putih yang khas dengan seragam osisnya ini.

Aht, aku belum kasih tahu kalian ya? Jadi begini, Fara itu hari harinya sering dilekati jilbab dan kehidupan yang religi. Bukan begitu, dia hanya menjalankan kesunatan dari Rasulullah.

Aish, lupakanlah soal jilbab jilbab Fara itu.

Tiba-tiba ditengah perjalanan, Fara mendapati taksi yang berhenti tepat di depan Fara sehingga membuat langkah Fara terhenti. Dan keluarlah seorang Pria bertubuh tegap dengan rahang yang tegas, hidung mancung, kira kira tingginya 185 an deh.

Bentar bentar, Fara sedikit familiar dengan jaket dan tas yang dikenakan pria itu.

"Kak Rafli," Pekik Fara membuat pria itu terkejut.

Karen Rafliandhar Raharja. Kakak kandung Fara yang sedang study di luar negeri. Kalian tahu  Harvad? Universitas  terbaik ketiga didunia. Itu adalah tempat dimana kakaknya Fara belajar.

"Astahgfirullah, Sister telinga kakak hampir meledak," Omel Rafli pada Fara, lagian bukannya di sambut dengan baik, malah di kasih pekikan segitu kerasnya.

"Kakak, udah pulang? Bukannya masih dua semester lagi ya?" Tanya Fara kepada Rafli. Bukannya menjawab pertanyaan adiknya itu dia malah langsung menarik Fara masuk ke dalam taksi.

"Udah, tanya nya nanti kalo udah di rumah, ayo buruan masuk,"

"Agh, nggak asik,Elo nggak asik Kak,"

Rafli mendengus pelan. Ternyata Fara tidak pernah berubah ya, namun dia tidak menggubris celotehan adiknya ini.

"Jalan pak," Perintah Rafli kepada bapak supir taksi ini.

Di sepanjang perjalanan menuju rumah, Fara tidak habis habisnya menimpali kakaknya dengan berbagai pertanyaan, tapi sang objek hanya menjawabnya dengan anggukan saja. Beginilah Fara, disisi cuek dan juteknya, dia akan kelihatan manja, jika sudah bersama kakaknya.

Sesampainya di rumah, Fara dan Rafli turun dari taksi dan mendapat sambutan hangat dari Melda, bunda mereka.

"Rafli, kamu kok nggak bilang sih kalo mau pulang, kalau dengar gini bunda kan masak banyak terus juga nyuruh Ayah kamu buat cuti," Ucap Melda yang sudah memeluk Putra tertuannya  melepaskan segala kerinduannya bertahun tahun.

"Iht, anak bunda bukan kak Rafli aja kan?"tanya Fara dengan nada ketusnya.

"Hehehe, maaf ra bunda kesenengen soalnya liat kakak kamu pulang, kan bunda kangen dari ujung kaki sampe ubun ubun,"hiperbolis Melda

"Bunda Lebay," ucap Fara diikuti kangkahnya masuk kedalam rumah.

"Dia benar benar tidak pernah berubah, tetap adikku yang Manja dan ketus,"timpal Rafli sembari menyalami tangan bundannya.

Sedangkan di kamarnya, Fara hanya bisa uring uringan karena kepulangan Rafli yang tiba tiba, selama tiga tahun ini Rafli kan belum tahu apa yang dialaminya. Apalagi kalau Rafli tahu, Fara pernah pacaran dan punya mantan bisa mati kutu dia. Kakaknya yang satu ini kan, paling memegang teguh pendirian, Bahwa Pacaran Haram.

"Gimana ini?," Cemas Fara yang menggigit jari telunjuknya dan mondar mandir tidak jelas.

"Kenapa sih, kak Rafli harus dapet beasiswa cuma kuliah tiga tahun, kan kalo begini aku nggak bisa bebas,"Ucapnya kesal pada tembok tembok yang bersedia menjadi pendengarnya.

The Little Mama [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang