Chap 11 ~ Cantik

99 26 8
                                    

-Kahitna-Cantik-

Happy Reading😇
-
-
-
-

Perasaan dongkol, hati sebal menyelimuti pria berdarah Arab ini! Bagaimana tidak, kakaknya secara tidak langsung, mempermalukannya di depan umum melalui pembalut.

"Nggak capek apa?"

Dafya terkekeh, tawanya pecah. Namun, raut kasian masih kentara di wajahnya.

"Yaudah kakak minta maaf," serahnya beralih mengalah. Bagaimanapun Dafya juga menyanyangi adiknya lebih lebih. Walaupun terkadang kejahilan harus dilestarikan. Tidak salah bukan? Terasa garing jika bercandaan yang mengarah keusilan tak dibudayakan di zona adik kakak.

"Sebagai gantinya, kamu bisa minta apapun!"

Tukas Dafya.

Mata Rey melebar disertai binaran. Apapun? Pendengaranya masih normal kan? Kira-kira ia ingin apa ya? Miniatur pesawat baru? Kostum pilot baru? Atau...ke museum? Tidak-tidak! Uang tabungannya masih cukup jika hanya menuruti kemauan umumnya saja.

Wohow, Rey memiliki permintaan special bukan khusus. Ingat itu special!

"Kak..."

"Apapun ini loh ya?"

"Iya,"

"Jangan nolak...apapun permintaanya,"

"Ho'oh,"

"Jangan marah.... Harus bener-bener dilaksanakan dengan baik,"

"Hyo, reabon,"

"Serius ini kak!"

Dafya geram, menatap Rey dengan tatapan menyakinkan. "Iya parjoooo!"

"Kak tahu kan kak Zer-temen kakak waktu SMA."

Perasaan Dafya mulai tak enak. Dia mengangguk.

"Nah.........

Rey menggantung perkataanya lantas ngacir pergi meninggalkan Dafya yang sudah mupeng duluan.

"Sialan." umpat Dafya pelan.

Ia baru sadar jika adiknya tengah mengerjainya. Rey memotret wajah Dafya yang ketahuan plengeh.

Sungguh! Pasti itu candid sekali!!

***

"Eht ra, tadi kakak lo nge-wa gue, katanya mau jemput lo,"

Malam ini Carla memang memutuskan untuk mengalah dengan Martabak. Demi menjauhi tidur di sofa yang berakibat pada punggungnya. Nah, pasti kalian pernah kan tidur di sofa? Bagaimana rasanya? Tak perlu dijelaskan ya...? Yang jelas lebih mengenakkan tidur di pelukan cogans. Eakkk.

"Kakak gue yang mana?"

"Kak Rafli."

Fara membelalakan matanya. Ia kaget sekaligus baru ingat jika Rafli akan menjemputnya sore tadi. Padahal Sore tadi Fara malah pergi mantai dengan Carla.

"Kenapa baru bilang?" Fara gelagapan. Panik minta ampun. Siap-siap terkena wejangan dan amukan dari sang Ayah.

Lantas dia mengambil ponselnya yang diletakkan di atas nakas samping ranjang yang masih ter-charger.

Membuka aplikasi WhatsApp yang sedari pagi ia diamkan. Dan ternyata hampir 20 panggilan tak terjawab dan spam chat yang dikirim kakaknya.

The Little Mama [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang