Awas!
Kawasan banyak Typo!¤Happy Reading¤
.........
Mungkin dengan cara ini engkau bisa tahu bagaimana rasa sakit yang aku rasakan kala itu. Ma'afkan aku Radira, sungguh maafkan aku.
___
Bosan rasanya jika liburan selama delapan minggu hanya berdiam diri di rumah. Ekhem, dan satu bulan pula dia sudah menjabat sebagai ibu muda.
Ibu muda yang masih asik manja dengan kedua orang tuanya, ibu muda yang baru saja pensiun dari putih biru, ibu muda yang masih saja dijaga dengan kedua bodyguard gratisannya, dan ibu muda yang masih labil dengan masalah percintaanya. Sebut saja belum bisa move on dari mantan.
Fara, gadis ini tengah memandikan putri kecil angkatnya yang baru saja bangun.
"Jangan gitu dek, mama basah semua lo,"
"Iya tu kan basah," gerutu Fara karena Shinna yang tidak mau tenang saat dimandikan.
Lima belas menit menjadi waktu extra sabar Fara untuk memandikan putri angkatnya. Setelah selesai memandikan dan mengganti pakaian Shinna, ia beranjak ke dapur membuatkan bubur tim untuk Shinna tak lupa sepiring nasi goreng yang ia bawa untuk sarapannya.
Omong-omong umur Shinna sudah jalan 4 bulan, karena dulu ketika ditemukan umurnya kira kira 3 bulanan.
Shinna yang sudah bisa mengangkat kepalanya sendiri dan mulai peka dengan lingkungan sekitar membuat Fara semakin repot dengan putrinya ini.
"Sekarang kita tinggal pergi deh," Fara menggendong keluar putri angkatnya dari kamar untuk diajak jalan jalan di Taman dan sekitar komplek.
Fara mendorong kereta bayi menjelajahi sekitar komplek sembari bersenandung ria. Dirasa sudah lelah, dia kemudian melangkahkan kakinya menuju taman dan duduk di bangku kosong.
"Hai," Sapaan dan tepukan seseorang dari belakang sontak membuat Fara menoleh dan kaget,"Ya Allah,"
Orang itu hanya terkekeh kecil seraya mengusap kepala Fara lembut aht lebih benarnya mengacak ngacak kepala Fara yang tertutup Jilbab.
"Hemm," Fara berhemen pelan setelah mengetahui siapa orang tersebut.
"Berdua aja?"tanyanya kepada Fara.
"Menurut lo?"jawab Fara memutar bola matanya malas
"Ngapain lo kesini?"tanya Fara lagi
Orang tersebut hanya menatap datar Fara tanpa menjawab pertanyaan Fara.
"Ya Allah, kak ngapain lo kesini?nguntitin gue ya?"Fara mulai curiga dengan kakak keduanya ini, Abizar.
"Disuruh kak Rafli," jawabnya ikut mendaratkan bokongnya di samping Fara.
"Tumben mau?"
"Terpaksa,"
"Ish, gue bukan anak kecil kenapa dia overprotective banget ya,"gumam Fara pelan namun masih bisa didengar Abizar,"Gue denger ra, ntar gue aduin lho ke orangnya,"
Fara menghembuskan nafasnya kasar,"Lo sama aja. Terserah deh,"kemudian dia melanjutkan perkataanya,"Fara capek kak, tiap hari harus diawasi kayak gini. Kak Rafli itu terlalu overprotective sama Fara dan gue juga bukan anak kecil lagi yang kemana mana harus dijagain, dianterin, ditemenin, lo tau itu kan kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Little Mama [ON GOING]
Novela JuvenilCover by @Lilinbening. "Pokoknya bayi ini harus jadi anak aku bun, aku nggak mau tahu," "Tapi umur kamu dengan bayi itu hanya terpaut belasan tahun Afara Raharja," "Aku yakin aku dapat menjaga bayi itu bun," "Sepertinya kau butuh layanan konseling,"...