sembilan belas

13 3 3
                                    

Sambil bersandar pintu balkon kamarnya.

  Delen maupun elfina terdiam di tempat mereka. Tapi tak lama kemuadian elfina sadar dari tatapan delen dan langsung berjalan keluar dari kamar dan meninggalkan delen yang berdiri tanpa ada pergerakan.

  Saat sudah berada di bawah elfina kaget saat tangannya ditarik oleh delen menuju meja makan yang sudah tersedia berbagai makanan yang sangat menggiurkan.

  Mereka berdua pun makan dengan tenang tanpa ada yang mengusik satu sama lain.

Berbeda hal dengan anggi dan farhan. Mereka berdua berjalan tanpa saling menunjukan tatapan yang tak berteman melainkan mereka berdua seperti sepasang kekasih yang sedang berjalan di antara banyak orang.

"Gue mau eskrim nih. Beliin yah?" Ucap anggi

" iya deh. Tapi lo nunggu gue di kafe itu" ucap farhan sambil menunjuk kafe yang ada sepasang kursi yang saling berhadapan

" ok. Gue tunggu" ujar anggi

  Anggi pun berjalan menuju kafe yang di tunjuk farhan. Saat sudah sampai di depan kafe, anggi pun duduk dengan memainkan hpnya sambil ngecat teman-temannya.
(Baca aja capter sebelumnya)

   Hingga anggi mengangkat kepalanya ternyata ada yang memegang bahunya dan pelakunya itu siapa lagi kalau bukan farhan.

   Mereka berdua pun menikmati eskrim dengan pemandangan orang-orang yang berjalan ke sana kemari.
Anggi yang tidak sadar bahwa tangan farhan mendekati wajahnya dan saat itu dia menoleh ke arah farhan yang sedang melihat pipinya.

" lo ngapain?" Tanya anggi

"Mau bersihin pipi lo yang ada es krimnya" ucap farhan sambil mengelus pipi anggi yang terkena es krim tersebut

"Mana?" Tanya anggi sambil meraba pipinya yang terkena es krim tetapi malah tangan farhan yang di pegangnya

   Mereka berdua terlarut dalam tatapan yang menghipnotis satu sama lain hingga ada anak kecil yang mengagetkan mereka berdua. Dengan  reflex mereka berdua saling menjauh.

  Anggi yang masih kaget pun sadar dengan pipi yang hampir memerah dan anggi pun menundukan kepala sehingga farhan tidak dapat melihat mukannya yang memerah itu.

  Lain halnya dengan farhan yang langsung memusatkan perhatiannya pada anak kecil yang mengagetkannya tadi.

"Mama" ujar anak kecil itu sambil menunjuk anggi yang menunduk

"EEEH" ucap anggi dengan kaget sambil melihat anak tersebuat yang akan menangis

"Anak lo" tanya farhan sambil mengambil es krim yang masih tersisah satu di dalam tas yang berisi eskrim

" gak lah. Gue aja kaget" ujar anggi dengan ketus kepada farhan

" iya deh gue ngerti lo kok. Terus anak siapa nih?" Tanya farhan sambil memberikan es krim yang di pegang kepada anak tersebut

"Mana gue tau lah. Lo liat aja tuh orang-orang pada liatin kita lagi. Nih anak kenapa juga peluk kaki gue sih.
Kan susah berdirinya nih" ucap anggi

"Sini, sama gue aja tuh anak. Lo susah kan peluk dia? Lo gak akan kuat gendong dia biar gue aja" ucap farahan

"Nih" seru anggi sambil membiarkan farhan menggendong anak laki-laki yang berumur 3 tahun atau lebih.

  Mereka berdua yang menjadi bahan perhatian dari tadi sudah mulai risih dengan suasana seperti ini. Apalagi anak itu yang memanggi anggi mama di depan umum. Banyak orang-orang yang berbisik bisik.

"Liat deh tuh. Masih mudah udah jadi orang tua" ujar ibu berbaju biru kepada temannya

"Ganteng banget anaknya sama kayak papanya" ujar seorang siswi kuliah

"Itu mamanya punya gue aja. Gue gak apa-apa jadi yang kedua kok" ujar laki-laki yang berjalan bersama teman-temannya

   Karna tidak ingin mendengar lagi apa yang orang bilang terpaksa farhan menarik anggi menjauh dari kafe tadi dan membawa anak laki-laki tadi.

   Saat mereka berjalan mereka seperti sepasang kekasih tetapi bedanya mereka sudah mempunyai anak dan itu perasaan seseorang melihat mereka bertiga.

  Saat anak itu menunjuk sesuatu sambil mengucapkan kata "MAMA", farhan dan anggi melihat apa yang di tunjuk anak tersebut. Tidak berselang  lama ada orang mungkin sudah berumur 30 tahun keatas berjalan menuju ke arah mereka sambil tersenyum.

   Seorang perempuan yang berjalan ke arah mereka tiba-tiba memanggil nama seseorang.

"KIKI" ujar perempuan tersebut

"Mama" ucap anak tersebut

  Tidak butuh waktu lama anak tersebut sudah beradah di gendongan wanita tadi. Anggi yang sedari tadi belum mengerti ternya ia paham bahwa anak tersebut adalah anak wanita ini.

  Setelah wanita tersebut berterima kasih kepada anggi dan farhan merekapun pergi. Tak lama kemudian anggi juga udah mau pulang bersama farhan. Tak butuh waktu lama mereka memanggil taxi yang baru saja lewat.

Setelah memasuki taksi, anggi adalah orang yang di antar pertama ke rumahnya dan setelah itu adalah farhan.

Maaf bila ada kekurangan kata atau kata yang gak jelas

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 16, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

lika likuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang