Auditor Pov
Setelah bel pulang berbunyi dwinda cs segera pergi menemui pangeran-pangeran mereka siapa lagi kalau bukan farhan dan kawan-kawan.
" farhan tunggu aku" ucap dwinda"Hn"jawab farhan
"Kamu kenapa?? Kok mukannya kaya gak suka gitu kalo aku dekat-dekat dengan kamu! Aku tuh sayang sama kamu masa kamu cuekin aku sih!"tanya dwinda
"Kamu lagi curhat?"tanya farhan dan langsung menuju parkiran
"Gak. Kok kamu tinggalin aku, tunggu aku. Farhan" ucap dwinda sambil menyusul farhan yang semakin jauh
Farhan pov
Kenapa jantung gue sama kaya orang lari maraton kalo ngelihat siswa baru itu ya. Mungkin cuma perasaanku kali, mana mungkin aku suka sama ayam itu.
Satu nama yang malas banget aku sebut atau yang paling banget aku gak suka itu namanya DWINDA ANKO
cewek so kecakepan padahal macam badut di pasaran. Selalu saja nempel kaya ulat bulu yang bikin orang ngeliat aja jijik apa lagi nyentu. Mimpi apa gue semalam pulang barang tuh ulat bulu meski hanya terpaksa sih. Kenapa juga mama sama papa bisa temenan sama orang tuanya tuh ulat kan makin panjang ceritanya kalo gue dekat terus sama dia. Mending gue dekat-dekat dengan sih ayam dari pada dekat sama ulat bulu itu.Tunggu, kenapa gue kepikiran si ayam sih. Kenapa gue selalu bayangin dia. Ah sudalah mending gue cepet-cepet pulang lalu tidur yang nyenyak.
AUDITOR POV
Farhan pun mengantar dwinda sampai kerumahnya dan langsung pergi menuju rumahnya sendiri.
Sedangkan anggi dan teman-teman sedang menunggu jemputan mereka.
"Teman-teman kakak ku sudah datang. Aku duluan ya"pamit indra
"Aku juga"ucap elfina
"Elfina aku barang kamu ya. Soalnya ka zain gak jemput nih!" Ucap anggi
"Kakak ku sudah ada"ucap mifta
"Sama"ucap indah
"Baiklah. Kamu mau kerumah aku atau aku antar ke rumah kamu?"tanya elfina kepada anggi
"Aku pulang kerumah kamu aja. Aku mau ketemu mama kamu. Kangen masakan di sana. Heee"ucap anggi sampil terkekeh
"Itu maunya elo kali"ucap ka kenici yang udah datang dari tadi
"Ternyata adik-adik kita satu sekolah ternyata" ucap ka aldi
"Yang gue tau adik ken itu malas bicara" ucap kak jiso yang ternyata kakaknya indah
"Masa. Gue nggak percama sama lo ji!" Ucap mita kakaknya mifta
Saat kenici dan teman-temannya masih mengobrol ternyata adik-adik mereka sudah tidak ada di samping mereka terpaksa mereka menghentikan obrolan mereka dan menyusul adik-adik mereka yang sudah berada di mobil.
*********
JANGAN LUPA DI TEKAN BINTANGNYA YAA.
KAMU SEDANG MEMBACA
lika liku
De Todopertemuan yang tidak di sengaja membawah rasa ingin tahu dari masing masing jiwa yang saling bertatapan muka.