Setelah minho selesai berbicara dengan bu sungwaa, iya menghampiri teman-teman nya dan menceritakan semuanya.
"Heol?Jinjja??!" teriak taemin terkejut
"Minho-ya.. apa yang akan kau lakukan? apa memberi tahukan semuanya kepada ayahmu?" tanya woonseob.
"Tidak aku akan diam, seperti permintaan buk sungwaa, ini rahasia dan aku mau kalian tetap diam menjaga rahasia ini." ucap minho.
Kedua sahabatnya mengangguk mengerti, kemudian mereka berjalan beriringan keluar kampus.
"Hyak! woonseob-yaa.. kau pulang dengan siapa?" tanya taemin.
"Tentu saja bareng kalian, heol rumah searah juga oik" ucap woonseob
"Gak, lo pulang naik taksi aja, gue gamau ada yang gangguin gue ama minho berduaan" ucap taemin pede.
"Dih, siapa yang mau pulang bareng lu? kagak lu pulang sendiri, gue mau pergi ke suatu tempat bentar" ucap minho tegas.
"OOPS.. sepertinya aku mendegar bunyi sesuatu yang patah" ejek woonseob.
"Hyak! neon! dasar bucin, lo pulang bareng gue, yaudah ho, lo hati-hati di jalan!" ucap taemin jutek.
Minho masuk kedalam mobilnya dan segera pergi meninggalkan kampus itu, sementara kedua sahabatnya menunggu taksi menjemput.
"Taem,lu yang sabar ya, mungkin minho masih belum bisa nerima lo atau nerima perjodohan kalian, tapi lo harus tetap berusaha biar minho bisa suka sama lo, ingat kami semua mendukung lo taem" ucap woonseob sambil merangkul taemin.
Disisi lain, minho pergi ke suatu tempat, ya tepatnya ke makam sang papa.
"Papa.. apa kabar? lihat minho datang... minho kangen papa.. oh ya papa tau ga tadi di kampus minho ada dosen mirip banget sama papa, dan ternyata dia saudara kembar papa, namanya ong sungwaa, aku udah ceritain semuanya pa, tapi bu sungwaa bilang hal ini harus di rahasiakan dari ayah, pa.. minho janji ga akan pernah lupain papa" ucap minho lembut sambil mengusap nisan sang papa.
Setelah puas mencurahkan isis hatinya, minho pergi dan kembali pulang menuju kerumahnya. Saat sampai di rumahnya hari pun sudah malam, tak lama sang ayah juga sampai di rumah.
"Minho-yaa... lihat ayah bawa makanan untukmu, ayo turun dan makan bersama!!" teriak daniel.
Minho turun dan menyambut ayahnya dengan sebuah pelukan, kemudian mereka berjalan bersama menuju meja makan, namun daniel melihat hal aneh dari anaknya itu, ya dia terlihat lebih banyak diam dan seperti tak selera makan.
"Minho-yaa.. kau kenapa nak? ada yang kau pikirkan?" tanya daniel.
"Aaa... ti-tidak ada ayah, aku hanya lelah hari ini" ucap minho.
Daneil mengangguk, kemudian mereka melanjutkan makan, setelah selesai daniel dan minho masuk kedalam kamar masing-masing.
"Papa... aku kepikiran terus dengan bu sungwaa, ah ani atau aku harus memanggilnya tante saat ini, bagaimanapun dia saudara papa, pa.. minho ga tau sampai kapan bisa merahasiakan ini, tapi dengan melihat tante sungwaa, membuat minho merasa melihat papa, maafin minho pa.." ucap minho lirih, kemudian tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEME X UKE (ONGNIEL) (MINHYUNBIN) (JINSEOP) (PANWINK) (MEANIE)
FanfictionHanya Taruhan antara geng seme dan geng uke siapakah yang akan memenangkan taruhan itu?