Bel istirahat sudah berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas.Mia beranjak dari bangkunya sambil merapikan buku-buku lalu di masukkan ke dalam kolong meja.Jasmine sudah duluan bersama Robby.
Hati Mia sedikit bersyukur kalau Dani tadi tidak bersama Robby jadi ia bisa melakukan sebebas mungkin.Mia teringat kejadian tadi pagi dengan luka di sudut bibir Charles.apa dia udah ngobatin?,pikir Mia khawatir.
Ia berjalan keluar kelas namun tangan kanannya di tarik oleh seseorang membuat badannya sedikit terhuyung ke depan menabrak cowok yang sama sekali ia tidak ingin temui.mereka berdua begitu dekat dan kotak mata saling bertemu satu sama lain.
Mia mendorongnya sedikit mundur,"kenapa lo ada di sini?,oh modus yah?"ucap Mia mulai jutek ke Dani.
"Nggak,gue nggak modus."balas Dani.
"Lah terus lo tadi narik tangan gue sampai dekat kayak gitu!.bukannya itu modus!"ucapnya lagi cuek bercampur sebal.
Mia berbalik ingin menuju ke kantin sendirian.tidak peduli dengan Dani yang masih diam di belakangnya.
Dani harus sabar menyikapi sikap Mia yang selalu cuek dengannya namun ia tidak akan menyerah untuk mendapatkan Mia dan membuktikan kalau omongan yang awal bertemu itu adalah serius bukan main.
Dani sedikit berlari dan menyamai jalan Mia di sampingnya.Mia begitu risih kalau Dani jalan beriringan dengannya kalau Charles,no problem.
"Alasan lu kenapa selalu nyuekin gue dan nganggep gue nggak ada di sebelah lo?"tanya Dani memulai topik pembicaraan.
Mia memilih untuk diam mengacuhkan omongan Dani.
Cowok sederhana ini kembali bungkam pasti suasana hatinya buruk.sebuah ide muncul di benaknya,ia tak habis pikir membuat pacarnya yang cuek ini untuk bicara dan tersenyum."Kalau lu nggak jawab pertanyaan gue,ya sudah.tapi lu pernah dengar nggak orang yang cuek sebenarnya itu perhatian banget."ucap Dani menatap Mia yang memandang ke depan.
"Berarti jawabannya adalah lo perhatian sama gue."ucap Dani menjawab sendiri.Mia menghentikan langkahnya dan melihat Dani datar.
"Ha perhatian sama elo?.ogah."ucapnya sedikit terkekeh,menoleh ke kanan melihat banyak sekali murid yang berlalu lalang ke sana-sini dan keluar-masuk kelas.
"Maka dari itu lo jangan cuek sama gue.kalau lo cuek sama gue..."ucap Dani memperhentikan ucapannya,ia sedikit membungkuk menyamai tinggi Mia lalu membisik ke telinganya,"berarti lo perhatian sama gue."lanjutnya terkekeh,ia kembali berdiri tegak dan tersenyum kemenangan.
Mulut cewek itu menganga sambil menatap Dani lalu tertawa."hahaha,dih pede amat lo ngomong kek gitu.sorry yah,gue suka sama orang lain dan kata-kata elo yang awal itu lebih baik buang.percuma lo buktiin kalau cuma kata-kata doang."ucap Mia begitu menyakitkan sampai hati,ia menyindir dengan kata-kata halus.
Dani berusaha untuk tenang dan sabar menerima ujian cinta lebih tepatnya ujian cinta ke cewek tomboy cuek plus keras kepala.dinding temeng Dani masih kuat tidak ada retakan sama sekali di dinding tersebut walau kena sindiran dari pacarnya.
Mia terkekeh lalu melanjutkan perjalanan menuju kantin sebelum bel istirahat berakhir.Dani menatap punggung Mia yang makin lama makin hilang.
"Lo benar,gue hanya memiliki kata-kata manis buat buktiin kalau gue sebenarnya cinta sama elo.dan kata-kata awal itu sebenarnya serius dari hati tapi kesalahannya adalah kata itu keluar tanpa di sadari dan elo juga nggak menyadari nerima gue sebagai pacar elo."ucap Dani serius.lalu ia pergi berbalik arah kembali ke kelas bukan di kantin.
Mia sampai di kantin dan memilih makanan roti,sekarang mood makannya sudah hilang karena Dani.kenapa dia selalu datang dan membuat kesal?.ia juga berbicara sok benar-benar tahu kalau cuek itu perhatian.
Mia menganggap Dani sudah tidak ada,menganggap Dani sudah tidak ada di mana-mana dan juga perilaku romantisnya plus kata-kata manis hanya akting belaka.sadar Mia kalau Dani itu hanya akting belaka,mana mungkin perkataan awal bertemu itu serius,imposible.
Mia duduk di pojok kantin sambil memakan roti isi cokelat yang tadi ia beli.kedua matanya menyapu semua sudut kantin dan melihat sepasang kekasih baru yang asik berpacaran di kantin.
Satu ingatan Mia yang hampir lupa.ia kan cewek tomboy,galak,cuek...mana mungkin ada cowok yang suka sama dia toh dia juga nggak terlalu percaya dengan cinta dan pacar.
Eits tapi saat ini ia percaya dengan cinta karena hatinya sedang jatuh hati dengan Charles.ingin rasanya bertemu dengannya.
Mia bangkit dan langsung berlari keluar kantin.di koridor sekolah seperti biasa ia mencari kelas Charles dan kebetulan atau rezeki.Charles berada di depan kelas sambil memainkan handphone di tangannya sesekali tersenyum membuat wajah cowok itu semakin manis.
Mia berjalan santai menghampiri cowok yang tengah sibuk dengan handphonenya.
Mia menyapa Charles dengan ramah dan senyuman terbaiknya.Charles mengentikan menekan layar handphone dan menyapa balik ke Mia dengan senyuman juga.
"Mia,kenapa lu kemari?"tanya Charles.
"Nggak apa-apa cuma ingin lihat luka lu tadi?.sudah di obati?"tanya Mia peduli dengan Charles dan melihat di sudut bibir cowok di depannya sudah membaik,hanya ada lebam di sudut bibir.
"Di obatin terus lukanya."pesan Mia ke Charles.
Charles tersenyum dan terkekeh pelan."makasih perhatiannya,Mia."balas Charles.
Mereka berdua terlihat begitu senang sekali dan sesekali bercanda.
Tak jauh dari tempat Mia dan Charles berdiri.di sana sudah ada seseorang yang tengah sibuk memfoto mereka berdua.
*******
Pulang sekolah Dani berjalan menuju ke kelas Mia.ia membenarkan jaket yang di kenakannya sambil menunggu Mia keluar dari kelas.
Tak lama kemudian Jasmine dan Mia keluar dari kelas.Jasmine langsung pamit ke Mia dan buru-buru pergi.
Mia melirik sinis Dani,"iya,gue tahu lo kesini jemput gue pulang bareng kan?"ucap Mia nada cuek.
"Iya,gue mau ngajak lo pulang bareng tapi ini bukan karena ibu lo nyuruh gue pulang bareng.ini karena hati gue yang ingin pulang bersamamu."ucap Dani.
"Ah sudahlah,pulang."ucap Mia jalan dulu-an lalu Dani menyusul Mia dan jalan beriringan.
Dani melajukan sepeda motornya dengan kecepatan normal.Mia mendengus kesal karena pulang bareng sama Dani padahal tadi waktu bertemu Charles ingin pulang bareng tapi ia teringat oleh kata-kata ibunya.
Kalau melanggar ia bakal tidur di depan rumah dan tidak boleh menginap di rumah teman.
Sampai di tempat tujuan.Mia turun dari sepeda motor Dani dam menyodorkan helm."makasih."ucapnya sedikit kesal.
Dani menerima sodoran helm dan meletakkan di depannya.ia menatap Mia dengan senyuman namun Mia lagi-lagi mengacuhkannya.
"Gue pulang duluan nanti jangan lupa inget gue waktu tidur dan bawa gue ke mimpi elo."ucap Dani pede sambil terkekeh.
"Dih ogah banget!"balas Mia lalu berbalik masuk ke dalam rumah tak lupa menutup gerbang rumahnya.
Mia menghempaskan tubuhnya di atas kasur sambil berceloteh,"pede amat tuh cowok.dih ogah banget ingat dia dan sampai bawa mimpi segala mending gue ingat Charles dan mimpiin Charles ketimbang mimpiin cowok nggak jelas.kayak Dani."
Seperti itulah Mia berceloteh pada dirinya sendiri ketika kesal.ia semakin kesal dengan Dani lebih baik besok dan seterusnya ia lebih cuek ke cowok tingkat pede itu,biar tahu rasa.
*pacar cuek*
Bersambung...
Ditulis:(02-10-2018)
Diupdate:(29-04-2019)Awas typo bertebaran & kata-kata kotor!!⚠⚠
Vote&Comment (don't forget)
See you next chapter@fatmawatimaulidya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar Cuek(Complete)
Подростковая литература[Tahap Revisi] Bagaimana jadinya kalau kau tidak sengaja menabrak cewek yang kau baru temui tak sengaja menjadi pacar kau.karena ucapan "maukah lo jadi pacar gue?".memang kedengarannya aneh. Tapi ini terjadi dengan Dani,cowok tampan sederhana ini...