thirty one☀-End

457 30 2
                                    

Mahkota seorang ayah adalah putri manisnya.
-lailiaf.h

~~~~~~~~~~

Hari kedua Neina dirawat.

Pukul 15.25

Frenky Golda, langkahnya dengan terburu-buru menyusuri lorong rumah sakit. Setelah mengetahui putrinya masuk rumah sakit, ia langsung memutuskan membatalkan meeting nya, pikirannya tak bisa tenang sebelum ia melihat kondisi Neina.

Baru saja ia bahagia karna Neina telah memaafkan nya dan sekarang ia malah mendapatkan kabar yang jauh berbanding terbalik dengan suasana kemarin.

"Sabar mas.." ucap Dea, perutnya belum terlihat membuncit karna usia kandungannya yang masih muda.

Seolah tak mendengar ucapan istrinya, langkahnya kian cepat saat mata Frenky menemukan ruang inap Neina.

Cklek!

Tangannya bergerak mendorong pintu berwarna putih itu, seketika ruangan menjadi hening. Mbok sum yang terkejut melihat kedatangan tuan besarnya, Alto yang melihat kedatangan papanya bergerak menjauh dari brankar Neina agar papanya dapat mendekati putri bungsunya. Dan Fino yang melihat kearah Frenky dengan tatapan datar. Sedangkan Bryan dan Delan, mereka sudah lebih dulu pulang untuk mandi.

Dengan cepat Frenky menghampiri tubuh Neina, ia dengan cepat memeluk tubuh Neina. tangannya bergerak mengelus rambut pirang Neina. Frenky mencium dahi Neina lalu mendekatkan mulutnya ke telinga Neina.

"Maafin papa sayang... Maafin semua kelakuan papa.. Maafin papa Neina.."

Sama seperti seorang papa pada umumnya, anak gadisnya adalah berlian tercantik menurut mereka. Oleh sebab itu jika ada laki-laki lain yang mencoba mendekati berlian-nya, laki-laki itu harus berhadapan dulu dengan sang pemilik berlian. Sang pemilik akan berusaha mati-matian agar berlian miliknya tetap bersinar dan tak akan terluka sedikitpun.

Tapi apa yang terjadi sekarang? Berlian milik Frenky tidak lagi bersinar terang, cahaya nya mulai redup dan akan menghilang. Cahaya berlian milik Frenky meredup karna ulah pemilik sendiri. Frenky yang memulai awal dari kehancuran rumah tangganya, Frenky yang tak bisa menjaga lilin kepercayaan rumah tangganya. Dan Frenky yang tak bisa menjaga emosinya, sering kali kelepasan kontrol kala Neina memberontak. Entah sejak kapan sifat temperamental nya tumbuh, mungkin sejak ia melukai wanita yang memang berperan sebagai penenang, pelengkap serta obat untuknya.

Frenky menyesali semua itu, semua tingkah bejat nya, semua tingkahnya yang menyakiti banyak orang berharga dalam hidupnya. Bodoh. Ia memang bodoh. Bukan tanpa alasan dulu ia menduakan istrinya, tapi alasan itulah yang membuat Frenky membenci hidupnya sekarang. Mengapa ia memilih jalan yang berwarna putih jika ujungnya terdapat jurang curam yang berisi banyak hewan liar yang lapar di sana.

Penyesalan memang datang terakhir, dan Frenky mencoba memperbaiki semuanya, memperbaiki jalannya. Walaupun ia tidak akan bisa lagi kembali ke belakang dan memilih jalan lain, ia akan berusaha membuat jalan terbaik.

"Pa..." panggil Alto.

Frenky menegakkan tubuhnya, sebelum ia berbalik menghadap putranya ia mengusap air matanya.
Frenky berbalik dan langsung memeluk putranya, ia juga merasa bersalah dengan putra sulungnya ini. Karna Alto tidak tau sejauh mana keluarganya hancur karna ulah Frenky.

tired of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang