seven-7

403 31 11
                                    

Jangan datang jika tujuanmu hanya akan menggoreskan luka lebih dalam.

-lailiaf.h

🍉🍉🍉🍉


Dia datang lagi...

Kumohon katakan padaku bahwa ini ilusi! Kumohon!..

Jika ini mimpi ku mohon bangunkan aku! Kumohon..

Seseorang cepat! Katakan padaku bahwa ini ilusi..

Nafas Neina masih belum baraturan, kepalanya semakin pusing memikirkan kejadian ini, apakah ini ilusi? Atau mimpi?

"Na, gue mau bicara sama lo."

Wajah Neina semakin terkejut saat lelaki itu menyentuh tangannya.

"Na, lo masih inget gue kan?"


Neina kembali ke alam sadarnya, dengan cepat ia menghempaskan tangan laki-laki itu yang mencekal tanganya.

"Gue buru-buru!" Neina segera berbalik badan dan meraih pintu mobil. Tetapi laki-laki itu lebih cepat membalikkan badan Neina untuk menghadapnya.

"Na, sampai kapan lo bakal hindarin gue terus?" ucap cowok itu, mata hitam pekatnya melihat dengan lembut mata biru neina.

Neina segera membuang mukanya, berusaha menghindari tatapan mata itu.

Mata hitam itu...

Mata yang membuat neina menaruh hati pada pemilik mata itu.
mata yang sangat Neina sukai.

Mata hitam yang memabukkan menurut Neina.

Neina membenarkan kata orang bahwa 'mata adalah jendela hati'  karna Neina sendiri pernah mengalami itu.

"Gue nggak pernah ngindarin lo! Sorry gue buru-buru!"

Tapi lagi-lagi, cowok itu tak membiarkan neina pergi, ia masih memegang bahu neina.

"Kita harus ngelurusin masalah kita neina!

"Semuanya udah selesai! Nggak ada yang perlu dilurusin lagi Karel!"

Karel pradita nama cowok itu, cowok pertama yang mengenalkan Neina manisnya cinta, tapi juga mengenalkan Neina luka akan cinta itu.


Ketiga sahabat Neina bingung, kenapa mobil Neina belum hidup juga, saat Fino turun dari mobil dan menghampiri Neina, ia kaget juga kesal untuk apa cowok itu datang lagi..?

"Eh ada si BANGSAT! Mo apa lagi lo?!" Fino melipat tanganya didepan dada dan berdiri disamping Neina.

Kedua sahabat Neina juga turun dari mobil, mereka kaget melihat cowok yang sedang ditatap tajam oleh Fino.

"Ini urusan gue sama Neina! Lo bisa pulang dulu!" ucap Karel, ia ingin masalah ini hanya mereka berdua yang menyelesaikan. Tanpa ada campur tangan fino, Delan maupun Bryan seperti dulu.

tired of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang