nine-9

366 27 0
                                    

Mataku menggelap tapi tidak buta. Menyisakan kepahitan yang tak kunjung mereda.

-lailiaf.h

⚡⚡⚡⚡


"Mama... Mama! Mama!" Neina kembali memberontak, kali ini ia mendorong tubuh Fino menjauh, ia juga mengobrak-abrik meja riasnya.

Fino yang melihat situasi semakin hancur ia mendekat ke arah Neina dan membekapnya. Tapi emosi Neina tidak kunjung mereda, Neina menjambak rambutnya sendiri dan meraung-raung. Sungguh Fino semakin khawatir dengan keadaan Neina.

"Mama! Mama! Fino mama gue mana!?"

"Sssttt.. Na... Tenang Neina sayang... Tenang.." Fino mengelus rambut panjang Neina.

"Nggak!! Mama gue masih idup!" entah mendapat bisikan dari mana, Neina kembali menjauhkan diri dari Fino. Ia menutup kedua telinganya. Tangisnya pun semakin kencang.

"Na! Ssstt... !" Fino kembali membekapnya kali ini lebih kencang, agar Neina tidak memberontak. Fino mendudukan Neina di kasur dan menatap manik mata biru itu dengan lembut. Setelah memastikan Neina tak memberontak, ia membuka laci meja nakas  neina, dan mengambil kotak obat.

Fino memberikan dua butir pil dan segelas air putih pada neina, dan memberi isyarat untuk Neina segera meminumnya.

Setelah meminum obat tersebut, Fino membaringkan Neina, sebentar lagi cewek ini akan terlelap, ia duduk disamping tubuh Neina, dan mengusap rambut cewek tersebut.

Tidak kurang dari sepuluh menit, Neina sudah terlelap, mata biru itu telah tertutup untuk istirahat. Wajah polos terukir saat Neina tidur. Tak ada raut wajah sendu, sedih ataupun marah disana.

Setiap kali ada yang mengungkit kejadian di keluarganya, ia akan seperti ini, ini terjadi setelah setahun lalu. Dimana seorang Neina merubah segala cara hidupnya serta pandangan mata Neina pada dunia pun berubah. ketiga sahabatnya tak tahu sampai kapan Neina akan menjadi seperti dulu lagi.

Neina kecil akan selalu takut jika melihat orang mabuk, tapi sekarang Neina sendiri yang mabuk. Banyak perubahan yang terjadi dalam hidup Neina. Tapi ada satu orang berharga dalam hidup Neina yang tidak mengetahui akan keadaan menyedihkan Neina sekarang.

Fino memutuskan untuk keluar kamar Neina, di ruang tamu terdapat cowok yang Fino hapal diluar kepala wajahnya. Cowok itu sedang meminum kopi, dan sepertinya tengah menghubungi seseorang.

"Kenapa lo nggak bantuin gue tadi?!" tanya Fino kesal, dia baru saja menenangkan singa betina mengamuk, tetapi sahabatnya ini malah enak-enakan mengopi diruang tamu.

"Gue lagi nelpon Bryan." Saut delan singkat.

"Emangnya kenapa tuh orang?"

"Tadi pas gue bilang 'kerumah Neina sekarang' dia bilang 'ok' tapi sampe sekarang belom nyampe" delan menampilkan raut wajah bingung.

"Paling juga ada acara keluarga dadakan ato macet."

Delan hanya menganggukan kepalanya paham.

"Gimana Neina?" tanya delan.

"Udah gue kasih obat tidur."

tired of lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang