Healing

1K 86 24
                                    

"Chenle, kau butuh liburan, kan?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Chenle, kau butuh liburan, kan?"

Renjun menghampiri "istri"nya yang sedang berkutat dengan kertas-kertas yang bertuliskan hasil tugas dari mahasiswa-mahasiswa. Chenle bahkan tidak sadar jika Renjun memanggilnya dan melontarkan pertanyaan. Dia baru tahu jika "suami"nya ada di ruang kerjanya setelah sepasang lengan memeluk lehernya.

Menjadi dosen muda memang tidak mudah, bahkan sebagian besar dari pikirannya harus terfokus pada semua hasil tugas yang diberikannya. Jadi, tidak hanya mahasiswa yang stres, namun juga dosen.

"Gege, kenapa ada di sini?"

"Melihat keadaanmu, hehe."

Chenle menatap Renjun datar, berkata, "Aku kan tidak sakit, aku baik-baik saja."

"Yaaa menengok istri yang sedang sibuk tidak masalah, bukan?"

Sosok yang dipanggil "istri" oleh Renjun tidak dapat menahan senyumnya. Dalam hati, ia bersyukur memiliki suami yang sangat perhatian.

"Iya, iyaaa... Terima kasih suamiku yang selalu perhatian padaku!"

Keduanya tertawa bersama. Di sela-sela tertawaan mereka, Renjun menyempatkan untuk mengecup sekilas kepala Chenle.

"Ah, jadi bagaimana?" tanya Renjun tiba-tiba.

"Apanya bagaimana?" balas Chenle dengan bingung.

"Kau butuh liburan kan, sayang?"

Kedua mata Chenle langsung berbinar, namun meredup kembali setelah menoleh sebentar ke arah tumpukan kertas yang sedang dibacanya.

"Aku sangat ingin, tapi..."

"Aaah lupakan kertas-kertas itu untuk sementara!" perintah Renjun. Kemudian, ia mengeluarkan sesuatu dari kantung jubah tidur yang dipakainya. "Minggu depan, ayo ke Pulau Jeju! Di sana ada pantai yang sangaaat bagus! Aku sudah membeli tiket pesawatnya!"

Chenle kaget, kedua matanya terbelalak sempurna. Ia heran, sejak kapan suaminya ini membeli tiket pesawat untuk pergi ke Pulau Jeju? Dan terlebih, lokasi yang nanti akan dituju mereka berdua adalah lokasi terfavoritnya, yaitu pantai. Tapi tunggu, berangkatnya minggu depan?

"Emm, Renjun Ge, minggu depan aku masih punya jadwal mengajar di kampus, mana bi—"

"Besok kau kasih surat izinmu, pasti diberi izin kok," potong Renjun tiba-tiba, "Lagipula, kita masih belum berbulan madu... Sudah hampir enam bulan sejak hari pernikahan kita, loh..."

Ah, betul juga. Sehari setelah menikah, Chenle diberi jatah cuti selama seminggu dan hanya digunakan untuk membereskan rumah baru mereka. Setelah itu, ia hanya sibuk menjalankan pekerjaannya sebagai dosen di salah satu kampus. Berbanding terbalik dengan Renjun yang pekerjaannya sangat santai. Dia hanya bekerja sebagai penulis novel, jadi pekerjaan sehari-harinya hanya di rumah, lengkap dengan sebuah laptop dan imajinasi tingginya untuk dapat menciptakan sebuah buku yang baru. Sudah tiga novel yang terbit, dan penghasilannya pun cukup memuaskan.

1, 2, 3 [RenLe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang