Favorite

1.1K 99 34
                                    

Keadaan kelas 3B yang awalnya ricuh mendadak sunyi setelah terdengar ketukan keras sebanyak tiga kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keadaan kelas 3B yang awalnya ricuh mendadak sunyi setelah terdengar ketukan keras sebanyak tiga kali. Suara tersebut berasal dari wali kelasnya, yang masuk ke dalam kelas beserta penggaris kayu di tangan kanannya. Di belakangnya, terdapat seorang laki-laki yang memakai seragam seperti penghuni kelas tersebut.

Sepertinya, mereka kedatangan murid baru.

"Jadi anak-anak, hari ini kita kedatangan murid baru. Dia akan menjadi teman sekelas kalian mulai saat ini," kata wali kelas tersebut.

Seorang laki-laki yang diyakini sebagai murid baru itu mulai memperkenalkan dirinya setelah dipersilakan oleh wali kelasnya.

"Halo semuanya, nama saya Huang Renjun."

Wajahnya tampan, membuat penghuni kelas 3B merasa tersihir akan penampilannya. Tidak hanya para perempuan, namun para laki-laki yang "belok" pun tergoda untuk memilikinya.

Termasuk Zhong Chenle, salah satu murid di kelas 3B.

Tatapan Chenle tidak sengaja bertemu dengan tatapan murid baru itu. Begitu bertemu, jantungnya langsung berdebar tak karuan. Bukannya mencari cara untuk menenangkan debaran di dadanya, Chenle malah terus menatap lekat murid tersebut.

Oke, dia tipeku. Akan aku dapatkan dirimu, Huang Renjun.

Dan begitulah, mulai hari itu, yang ada di pikiran seorang Zhong Chenle adalah seorang murid laki-laki tampan bernama Huang Renjun.

.

favOriTe

.

Fakta yang menyatakan bahwa Huang Renjun sekelas dengannya membuat Chenle mudah untuk mendekatinya. Dia pun tidak akan mencurigai dirinya yang terus mendekat padanya, karena mereka sama-sama berjenis kelamin laki-laki. Minimal ya, dianggap sebagai teman dekat. Tidak apa-apa, biar Chenle pikirkan langkah berikutnya untuk dapat mengambil hati Renjun secara menyeluruh.

Masalahnya, sulit sekali untuk membuat Renjun jatuh cinta. Terbukti dari banyak murid perempuan di kelasnya yang sudah ia tolak mentah-mentah.

"Kau bukan tipeku, jadi aku minta maaf."

Begitu jawaban Renjun ketika mereka menyatakan cinta padanya.

Menurut Chenle, mereka terlalu cepat dalam mengutarakan isi hatinya. Kenal saja belum ada seminggu.

Apa mungkin... Takut direbut oleh orang lain?

Masuk akal, sih.

Kalau ingin jujur, Chenle juga tidak sabar untuk segera menjadikan Renjun miliknya. Melihat banyak temannya yang ditolak mentah-mentah olehnya, membuat Chenle berpikir bahwa ia tidak boleh tergesa-gesa dalam mengambil langkah. Dan menurutnya, berada di sekitar Renjun merupakan cara aman untuk mendekatinya untuk saat ini.

1, 2, 3 [RenLe]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang