13. Love in Barcelona

205 27 41
                                    

Welcome to Barcelona...

Perjalanan nyaris 13 jam membuat pasangan suami-istri itu menggunakan malam pertama mereka untuk berhibernasi. Sebuah hotel bintang lima yang terletak di seberang Laut Ghotic Quarter menjadi tempat berteduh mereka untuk empat hari ke depan.

Hari ini Kihyun-Baekhee menjejakkan kaki di Placa de Catalunya. Sebuah alun-alun kota yang sering dijadikan tempat demonstrasi di Barcelona. Namun, keindahan alun-alun ini memang tidak bisa diingkari. Banyak sekali patung-patung yang mewakili beragam genre kesenian yang berjaya di masanya. Tentu saja kamera yang Kihyun siapkan akan berguna di sini.

Langit cerah yang tak begitu terik. Udaranya hangat dengan semilir angin sejuk. Monumen-monumen, air mancur, puluhan bahkan ratusan burung merpati yang berkumpul di sini menjadi background yang menakjubkan. Banyak sekali jepretan yang telah diambil oleh kamera digital itu. Kihyun dengan asyiknya mengambil gambar-gambar Baekhee yang berpose cantik di bawah air mancur.

“Sayang! Kemari!” Baekhee melambaikan tangan. Membuat Kihyun yang tengah mengamati hasil jepretannya segera melangkah untuk menghampiri.

“Ada apa?”

Puedes tomarnos una foto?”[1] tanya Baekhee pada seorang gadis penduduk lokal yang melintas.

Gadis itu mengangguk dan tersenyum ramah. “Por supuesto, Señorita.”[2]

Baekhee mengambil alih kamera dari tangan Kihyun. Benda itu ia berikan pada gadis berambut pirang dengan bintik-bintik merah di pipi tersebut. Kemudian ia segera menuntun Kihyun menjauh dan mengajaknya untuk berpose semanis mungkin.

Pose saling bergandengan tangan, merangkul, memeluk dari belakang dan mencium pun telah di ambil. Sang pemotret tertakjub dengan hasil jepretannya. Sungguh gambar yang sempurna ketika di dalamnya terdapat pria tampan, wanita cantik dan background yang indah.

***

Sagrada Familia adalah tempat berikutnya yang dikunjungi oleh dua insan itu. Sebuah gereja Katolik Roma yang sangat penting di Barcelona. Bangunan ini merupakan salah satu katedral di Eropa yang telah diresmikan sebagai salah satu situs warisan dunia UNESCO. Arsitektur dari bangunan ini memang terlihat megah dan unik. Kihyun dan Baekhee sampai tertakjub-takjub melihat dekorasi di sana seraya kaki mereka yang melangkah bersama memasuki bagian dalamnya.

“Sayang!” panggil Kihyun, mengalihkan atensi Baekhee yang semula tertuju pada lukisan-lukisan besar di dinding.

“Eh? Iya, Sayang. Kenapa?”

“Sejak kapan kau bisa berbahasa Spanyol?” tanya Kihyun penasaran. Pasalnya saat di alun-alun tadi ia sedikit terkejut mendapati wanita itu berbicara dengan bahasa Spanyol, walau pada dasarnya gadis pemotret tadi pasti juga bisa mengerti bahasa Inggris.

“Oh.., itu. Sejak kau membeli tiket penerbangan kemari, aku lembur membuka kamus bahasa Spanyol di internet. Ya meskipun logatku akan terdengar aneh bagi mereka, pasti mereka akan senang ketika aku berbicara bahasa mereka. Aku hanya mempelajari kalimat-kalimat yang akan digunakan saja. Kalau kita ke pasar nanti, aku juga sudah siap untuk tawar-menawar dengan para pedang dalam bahasa Spanyol.”

Kihyun terkekeh mendengar penuturan Baekhee. Ia kembali mengingat satu fakta tentang wanita ini. Baekhee sangatlah ahli dalam tawar-menawar. Mungkin seribu satu jurus telah wanita itu punya hingga keberuntungan selalu berpihak padanya.

Magical Sunset :Yoo KihyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang