14. Secretary Lee

187 22 33
                                    

“Ah, senang sekali bisa diantar ke kantor olehmu seperti ini,” riang Kihyun setelah turun dari mobil lalu meraih tangan Baekhee untuk digenggamnya.

“Tentu saja aku harus mengantarmu agar kau mau masuk kerja. Kau sudah terlalu banyak bolos bahkan berminggu-minggu setelah pulang dari Barcelona. Aku heran, ke mana perginya sifat rajinmu, ya?”

Kihyun meringis lucu. “Kan pekerjaanku juga bisa dikerjakan dari rumah, Sayang. Kalau seperti ini, rasanya aku seperti bocah yang harus diantar ibunya ke sekolah.”

“Ya memang kau bocah,” timpal Baekhee, membuat Kihyun mengerucutkan bibirnya.

Tak terasa hari ini sudah dua pekan sejak honeymoon repeat mereka. Bahagia selalu menyertai hari-hari pasangan ini, layaknya pengantin baru. Laura tak pernah menghubungi Kihyun lagi dan itu membuat Kihyun sedikit heran. Tapi tak apa. Terlalu banyak masalah yang akan timbul jika ia terus berhubungan dengan gadis itu.

“Sayang, bukankah kau harus membantu Hanbin memilihkan kado ulang tahun untuk kekasih barunya?”

“Kau mengizinkanku pergi dengannya, eh?” tanya Baekhee tak percaya.

“Tentu saja. Asalkan kalian jangan macam-macam. Ingat! Sebatas teman.”

Kihyun mengacungkan jari telunjuknya sebagai peringatan. Baekhee hanya merotasikan bola matanya dan menyingkirkan jari telunjuk itu dari hadapannya.

“Untuk apa aku macam-macam dengan makhluk astral seperti Han—”

“Tapi buktinya kau mau berteman baik dengan makhluk astral seperti Hanbin.” Kihyun memotong ucapan Baekhee dengan sebuah skak mat. Baekhee yang merasa sebal pun semakin merengut dan memalingkan wajah.

“L-Laura?” Kihyun tiba-tiba terkejut mendapati sosok yang baru saja muncul di hadapan mereka.

Laura baru saja keluar dari parkiran dan melangkah dengan tergesa menuju pintu masuk kantor. Gadis itu telah berpakaian rapi khas perempuan kantoran dengan rambut yang diikat ke belakang serta sebuah map berada di dekapannya.

“Oh! Selamat pagi Tuan dan Nyonya Yoo!” sapa gadis itu ceria, lantas membungkuk hormat.

Pandangan Baekhee langsung tertuju pada sosok mungil tersebut. Tentu saja air muka Baekhee berubah mendung, terutama ketika gadis itu melempar senyum padanya.

“Apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Baekhee dingin. Bagaimana pun juga ia masih geram soal kegigihan gadis itu dalam menghubungi Kihyun dua pekan lalu.

“Eoh? Aku bekerja di sini. Ini adalah hari ketigaku masuk kerja. Apa ada yang salah? Kenapa kalian berdua menatapku seperti itu?” Laura mengarahkan pandangannya pada tubuh dan penampilannya pagi ini. Mencari kalau-kalau ada yang aneh pada dirinya.

“Bekerja?” kening Kihyun berkerut.

“Iya. Aku bekerja sebagai sekretaris CEO di sini. Aku mendaftarkan diri dan mengikuti urutan seleksi dengan baik minggu kemarin. Wakil Presdir, Tuan Jung Sewoon bahkan mengetesku langsung ketika aku terpilih. Anda bisa tanyakan bagaimana kinerjaku dua hari kemarin padanya, Presdir Yoo.” jelas Laura, tenang dan percaya diri.

“Sekretaris CEO? Itu artinya ia akan bekerja bersamamu, Ki. B-bagaimana ini bisa—?” Baekhee mendadak kelu. Ia merasa tertampar dengan kenyataan ini.

Magical Sunset :Yoo KihyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang