“A Secret”
—Lee Taeyong NCT U—
Kamu dan Taeyong sudah bersahabat sejak Sekolah Dasar. Tanpa Taeyong ketahui, kamu menyimpan rasa untuknya. Kamu sangat menyukainya karena ia sangat perhatian padamu.
Hari itu Sabtu malam. Taeyong mengajakmu berjalan-jalan ke sebuah taman hiburan. Kamu sangat menyukai tempat itu, begitu juga Taeyong. Kalian sangat suka bermain wahana Komedi Putar, itu menyenangkan.
"Ada taman hiburan di ujung jalan, kamu harus mencobanya." Taeyong menarik tanganmu untuk naik ke atas motornya. Kamu menurut. "Jangan bohong, ya!" Kamu memperingatkannya. Taeyong memang suka berbohong, seperti yang kamu tahu.
"Aku tidak bohong kok." Dia melajukan motornya dengan cepat. Taeyong menyuruhmu melingkarkan tanganmu ke perutnya. Awalnya kamu enggan, namun kamu akhirnya menurut karena Taeyong memaksamu.
Benar kata Taeyong. Ada taman hiburan di ujung jalan. Kali ini, Taeyong berkata jujur. Kalian berjalan pelan mendekati taman hiburan itu, baru dibuka dua hari yang lalu.
Kemudian, matamu menangkap sesuatu. Wahana yang berputar dengan banyak kuda dan beberapa kereta kuda. Taeyong memerhatikanmu, dia tahu kamu sangat menyukainya. "Ayo ke sana!" Taeyong menggenggam tanganmu dan menarikmu menuju ke wahana tersebut, Komedi Putar.
"Kamu mau apa?" tanyamu pelan. Taeyong menatapmu lembut, "Ayo kita naik itu. Aku ingin menaikinya!" Taeyong terlihat imut. Ia suka Komedi Putar, kamu juga tahu itu.
Kamu naik wahana itu, bersama Taeyong, di kuda yang berbeda. Kamu menunggang kuda berwarna merah muda, sedangkan Taeyong menunggang kuda berwarna biru tepat di belakangmu. Kamu bahagia, kamu bisa tersenyum lebar, bahkan sesekali mengungkapkan perasaanmu dengan berteriak. Dia memerhatikanmu yang sedang bahagia. Taeyong ikut tersenyum memandangimu.
Kamu tidak tahu, ada sebuah rahasia di balik senyumnya. Kalian bersahabat, semua kalian jalani bersama, hanya satu yang tidak kalian ketahui masing-masing.
Kalian saling menyukai. Kalian terlalu lugu untuk menyadarinya, mungkin kalian tidak pernah menyadarinya.
Setelah kalian turun dari Komedi Putar. Taeyong mengajakmu ke sebuah kedai es krim. Kamu suka es krim, dia tahu. "Cokelat 'kan?" Taeyong menoleh ke arahmu yang sedang duduk di salah satu kursi, Taeyong sedang memesan. Kamu mengangguk.
Taeyong kembali dan duduk di hadapanmu, menunggu pesanan datang kepada kalian. "Setelah lulus, mau ke mana?" tanyamu pada Taeyong. Kalian sudah berada di kelas akhir SMA, sebentar lagi kalian akan lulus. Ujian pun sudah berakhir sejak seminggu yang lalu. Sejujurnya, kamu tidak siap berpisah dengannya.
"Kamu?" Dia balik bertanya. Membuatmu mendengus kesal. "Aku 'kan bertanya!" Kamu berbicara agak keras. Taeyong terkekeh, "Aku ke ... ke mana saja, asal kamu juga di sana." Ia tersenyum. Senyum yang tak bisa diartikan. "Kenapa senyum-senyum begitu?" tanyamu sambil menatapnya tajam.
"Kamu cantik," ucapnya tanpa melunturkan senyumnya. Pipimu memerah, di matamu Taeyong sangatlah sempurna. Tak ada yang bisa menggantikannya dalam hidupmu. "Sungguh, aku tidak berbohong." Seakan mengerti apa yang kamu pikirkan, dia sudah meruntuhkan pikiranmu tentang kebohongannya.
Es krim kalian datang. Kalian menikmati es krim itu bersama-sama. Kamu tak berhenti menatapnya. Wajahnya yang tegas namun imut itu membuatmu tak bisa beralih. Kamu menatapnya lekat, alisnya yang unik membuatmu tak berhenti menatapnya. Selalu ada alasan mengapa kamu suka menatapnya.
"Taeyong," Kamu memanggilnya. Taeyong menoleh, menatap dirimu lekat-lekat. "kamu ...," Taeyong menatap penasaran. "Ada apa?" tanyanya. Kamu menggeleng cepat, tidak jadi mengatakan apa yang sebelumnya mau kamu katakan, "Tidak jadi."
Hari makin malam saat kamu di taman hiburan. Kalian menikmati saat-saat itu bersama. Selalu terasa menyenangkan jika kalian bersama-sama. "Kita pulang? Sudah malam, nanti Mama kamu marah," kata Taeyong setelah semua wahana sudah kalian sambangi.
Kamu mengangguk mengiyakan. Taeyong mengantarmu pulang dengan motor kesayangannya. Tak lama dia memanggilmu, "Ada apa?" Kamu bertanya mengapa Taeyong memanggilmu. "Sebelum kelulusan, mau mengatakan hal yang belum pernah kamu katakan padaku?" Kamu tidak mengerti maksudnya, kamu belum menjawabnya. "Semacam rahasia," lanjut Taeyong. Kamu mengangguk paham, "Buat kesepakatan?" tawarmu padanya. Taeyong mengangguk cepat.
Hari kelulusan akan tiba lusa. Kamu harus segera bersiap. Hari Minggu sudah terlewat. Besok adalah hari kelulusan, artinya kamu harus menepati kesepakatan yang telah kamu buat dengan Taeyong.
Taeyong mengajakmu bertemu di taman belakang sekolah. Kamu menurut. Kamu sudah siap mengutarakan rahasiamu, tapi hatimu terus bertanya apa yang akan Taeyong katakan padamu.
Tak lama, Taeyong datang. Ia sangat tampan dengan setelannya. Ia membawa sebuah boneka di tangan kanannya. Kamu merasa tidak asing dengan boneka itu, itu boneka yang dia dapat saat di taman hiburan. Dia mendapatkannya karena bermain panahan.
"Sudah siap?" tanyanya sembari menatapmu lembut. Kamu mengangguk. "Yang belum pernah kukatakan padamu adalah," Taeyong menarik napas, bersiap melanjutkan kalimatnya. "aku sayang kamu." ucapnya pelan.
Kamu terkejut. Taeyong juga menyukaimu. Itu adalah rahasia besar. "Maaf?" Kamu bertanya, berpura-pura tidak dengar dan memastikan bahwa ia tidak berbohong.
"Aku tidak bohong." Dia menekan perkataannya sambil meyakinkanmu. "Aku berkata jujur, mau tidak menjadi kekasihku?" Dia menyatakan perasaannya. Sedangkan kamu tak bisa berkata-kata.
"Aku juga." Jawaban singkat darimu membuat Taeyong dengan cepat tersenyum lebar, mengangkat tubuhmu dan berputar kencang. Kamu terkejut, namun bahagia. "Taeyong! Nanti jatuh!" Kamu memukul pelan pundak Taeyong untuk menurunkannya.
"Iya-iya, maaf." Taeyong menurunkanmu dan memelukmu erat.
• THE END •
KAMU SEDANG MEMBACA
SOULMATE | NCT ✅
Fanfiction[IMAGINE] Senang, sedih, susah, bahagia, kamu dapat merasakannya jika kamu berhasil membayangkan betapa beruntungnya kamu menjadi salah satu belahan jiwa mereka. Selamat datang ke dunia bahagia tanpa sela. NCT Oneshoot #1 Status: Finished Started: 2...