Memory - 쟈니

541 54 0
                                    

“Memory”

Seo Yeong Ho NCT 127

Hari ini adalah hari pertama kafe-mu dibuka. Kamu terlalu sibuk sampai tak ingat kapan terakhir kali kamu melahap makananmu selagi masih hangat. Dibantu oleh adik dan sahabatmu, kafe bernuansa putih abu-abu milikmu akhirnya melangsungkan pembukaan pertamanya.

Perasaanmu sangat senang ketika melihat beberapa orang masuk ke kafe, meski sekadar singgah sebentar untuk minum. Kamu merasa bangga akan hasil kerja kerasmu selama ini.

Pukul 4 sore kafe mulai sepi. Orang-orang akan sehera pulang ke rumah mereka karena pekerjaan mereka mungkin sudah selesai. Perasaan senang masih membekas di hatimu karena di hari pertama ini kamu sudah memiliki beberapa pengunjung.

Kamu duduk di kursi untuk mengistirahatkan punggungmu yang sedari tadi dipakai berdiri. Belum 5 menit duduk, lonceng yang kamu pasang di pintu kafe berbunyi. Kamu segera berdiri dan merapikan pakaianmu.

Seseorang yang berada di hadapanmu sedang sibuk membuka buku menu. Ia masih menunduk sehingga kamu belum sempat menyapanya.

Orang itu mulai mengangkat kepalanya dan menatapmu. Kamu terkejut melihatnya. Jantungmu seperti berhenti dan kamu tidak bisa mengeluarkan suara. Matamu berkaca-kaca melihat wajah orang itu. Perasaan ini bahkan tidak pernah kamu bayangkan.

"Berikan saya Americano dan sepotong cheese cake."

Kamu mendengar suaranya, tapi kamu masih tidak bisa berkutik.

"Permisi?" Dia menatapmu bingung sambil melambaikan tangan di depan wajahmu. Kamu menelan ludah dan mulai tersadar. "Ah! Maaf, silakan duduk. Pesanan akan segera datang." Kamu berbicara dengan cepat. Orang itu mengangguk dan segera duduk di salah satu tempat.

Kamu dengan cepat membuat pesanannya. Pikiranmu masih kacau tapi kamu berusaha profesional. Kamu berulangkali mengatur napas dan menepuk pipimu. "Sadarlah! Sadarlah!" Kamu mengembuskan napas dan segera membawa pesanan milik pengunjung terakhirmu.

Setelah ia pergi, kamu segera menutup kafe. Kamu mulai membersihkan kafe dan bersiap untuk pulang. Adikmu sudah menjemputmu sekitar lima menit sebelum kamu mengunci pintu kafe.

"Huft! Hari ini cukup melelahkan." Kamu mengeluh dengan senyum tipis. Adikmu menoleh, "Tapi kau terlihat sangat senang." Adikmu mulai kembali fokus menyetir. Kamu mengangguk, "Hari ini aku mendapat duapuluh lima pelanggan!" Adikmu tersenyum bangga, "Jadi ... apa kita akan pesta daging hari ini?"

Kamu melirik, "Tidak hari ini, aku sangat lelah."

"Baiklah baiklah. Kita pulang dan rayakan dengan soju di rumah. Setuju?"

Kamu bersemangat, "Yes!"

Sesampainya di rumah, kedua orangtuamu sudah siap di ruang makan. Beberapa botol soju sudah tersedia di atas meja. Dan juga terdapat ucapan selamat menempel di dinding. "Apa ini?" tanyamu bingung. Ibumu menghampirimu dan tersenyum manis, "Hari pertama anakku membuka bisnisnya! Selamat!" Beliau mencium dahimu dan mempersilakanmu duduk di kursimu.

Kamu, adikmu, dan kedua orangtuamu merayakan hari pertama bisnismu berjalan. Tidak banyak makanan mahal, tapi kamu sangat menikmati momen itu. Sampai tiba-tiba ibumu mengucapkan kalimat yang membuatmu kehilangan ekspresi senang.

SOULMATE | NCT ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang