Singto membereskan pakaiannya yang berantakan. Dilihatnya pria manis yang saat ini sedang tertidur di ranjang berbalut seprai hitam miliknya.
Pria itu tertidur kelelahan akibat permainan panas mereka barusan, tubuh putih pria itu memerah karena keleahan, bibirnya membengkak dan rambutnya terlihat acak-acakan ditambah dengan keringat yang membasahi tubuhnya, bisa diperkirakan sepanas apa permainan mereka tadi.
Pria manis itu bukan kekasihnya, mereka melakukannya tanpa ikatan, seperti friends with benefit. Tidak ada alasan kenapa mereka melakukannya, atau sebenarnya mereka hanya takut untuk memperjelas hubungan mereka berdua.
"Kit" panggil Singto sambil membelai lembut pipi pria manis itu.
"Mmm..." pria yang dipanggil Kit itu menggeliat dengan malas.
"Aku harus pergi, p'Jane sudah menungguku, kau mau disini atau keluar bersamaku?" Tanya Singto.
Krist membuka matanya dan mulai duduk sambil mencari pakaiannya. " Aku pergi sendiri saja phi, Bank juga sudah menungguku, besok aku dan yang lain akan pergi ke pantai."
Singto mengangguk, dia menunggu Krist mengenakan pakaianya, kemudian mereka keluar bersama dari apartemen Singto tempat mereka memadu kasih. Di lobi mereka melambaikan tangan dan tersenyum seperti biasa.
"Bye-bye p'Singto, hati-hati ya" lambai Krist dan Singto pun tersenyum sambil melambaikan tangan kepada Krist yang mulai masuk ke dalam mobil.
Tulisan pertama, jadi mungkin alur cerita dan pembawaanya agak berantakan. Mohon dimaafkan dan ditunggu kritik sarannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Love Me (End)
FanfictionBisakah seseorang menjalani hubungan tanpa kejelasan? Apakah kita harus memberi nama kepada suatu hubungan untuk membuatnya bermakna? Singto dan Krist berusaha mencari nama akan hubungan mereka. Apakah hubungan itu memang ada ataukah hanya imajinasi...