Krist membulatkan matanya yang baru saja terbangun, tidak bisa mempercayai apa yang baru saja dia lihat sedang bertebaran di sosial media.
Singto, Singto nya yang tadi malam baru saja bersamanya terlihat dipeluk oleh Ohm yang hanya menggunakan celana pendek, nyaris telanjang, dan Singto hanya tersenyum.
Krist tau ini hanya fan service tapi apakah harus se vulgar ini? Sejak kapan hal seperti ini menjadi wajar?
Jari Krist hanya berjarak satu inchi dari layar handphone nya, ada keinginan kuat untuk meminta penjelasan dari Singto. Tapi Krist mulai berfikir ulang dan merasa dirinya akan terlihat kekanakan jika mempermasalahkan hal itu.
Krist menutup layar handphone nya, memejamkan mata dan menarik napas panjang sebelum mengambil handuknya dan mandi untuk mendinginkan kepalanya.
..
Singto yang sedang mendapat briefing untuk promote series nya dengan para fans terkejut melihat seseorang yang sangat dia kenal masuk ke dalam gedung dan duduk tidak jauh dari tempat nya dan para kru duduk di kantin, karena ini hanya briefing ringan.
Pria itu hanya mengalihkan pandangan, berbicara dengan bebeapa temannya dan menunujukan raut wajah tidak suka.
Mereka bercanda dan sesekali mereka menyentuh kepala dan mengusap rambut pria itu, sebenarnya itu sangat wajar, tapi seharusnya pria itu sudah tau bahwa Singto tidak suka melihat itu.
Singto masih terdiam walaupun pikirannya sudah terbagi. Tadi pagi dia baru saja menyelesaikan tugas kampusnya, dan sekarang dia harus mengikuti briefing ini. Dan pria manis di depannya itu sama sekali tidak membantu Singto untuk berkonsentrasi.
"P'Sing.." panggil Ohm sambil menggerakan tangan didepan wajah Singto. Membuat Singto terkejut.
"Kenapa melamun begitu?" Ohm tertawa dan merangkul lengan Singto.
Singto memperhatikan saat pria itu bangun dari kursi dan memberikan wai kepada teman-temannya dan berpamitan.
"Briefing sudah selesai kan?" Singto bertanya pada Ohm dan dijawab dengan anggukan.
"Kalau begitu aku pamit sebentar, aku akan datang langsung ketempat acara nanti." Singto menangkupkan tangannya dan memeberikan salam kepada beberapa orang yang masih ada disana.
..
"Kit.." panggil Singto, membuat pria manis yang sedang mencuci tangannya itu melihat kehadirannya melalui kaca di kamar mandi.
"Kau ada jadwal juga hari ini?" Singto mendekati Krist yang masih hanya terdiam dan mengeringkan tangannya dengan tissu.
"Kit.." Singto menepuk pundak Krist pelan, membuat Krist memutar tubuhnya dan mendapati jarak mereka yang sangat dekat.
Singto melepas kaca mata hitam yang Krist pakai dan membuat mata mereka bertemu.
"Ada apa?" Tanya pria tampan itu dengan jarak yang sangat dekat.
Krist mengalihkan pandangannya. "Aku ada janji dengan Newwie tadi." Jawabnya sambil mengalihkan matanya dari Singto.
"Kenapa tidak menyapaku?"
"Phi sedang sibuk, aku takut mengganggu."
"Sejak kapan aku pernah terganggu olehmu?" Singto menyentuh pipi Krist pelan.
Krist mundur beberapa langkah dan mengangkat bahunya dengan malas, menghindari Singto dan melangkah menuju pintu keluar.
Singto mundur beberapa langkah dan mengunci pintu kamar mandi dengan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say You Love Me (End)
FanfictionBisakah seseorang menjalani hubungan tanpa kejelasan? Apakah kita harus memberi nama kepada suatu hubungan untuk membuatnya bermakna? Singto dan Krist berusaha mencari nama akan hubungan mereka. Apakah hubungan itu memang ada ataukah hanya imajinasi...