Taehyung terpakai bahagia memandang tumpukan cokelat di mejanya. Kemudian dia melirik jungkook di sebelahnya yang juga sedang di gombali gadis-gadis.
"Yakh... kalian pergilah dulu. Aku butuh waktu berdua dengan jungkook!" Setelah bicara kasar begitu, gerakan terakhirnya untuk para gadis itu adalah menghempaskan tangannya mengusir.
" ada apa,Taehyungie?" Tanya si tampan jungkook sambil memperhatikan Taehyung yang duduk di sebelahnya serius.
"Mana cokelat untukku?" Pinta si manis Taehyung yang sebenarnya sudah mendapat banyak cokelat valentine dari gadis-gadis di sekolah.
"Bukannya kau sudah dapat banyak cokelat?" Taehyung marengut kesal. Cepat-cepat diraih jungkook cokelat di dalam saku bajunya dan memberikannya pada Taehyung yang protes karena cokelatnya kecil.
" kau itu manis seperti cokelat, dan tercantik untukku... Taehyungngie..." ujar jungkook. Dan akhirnya, si manis pun tersipu sipu merona. Jimin yang melihat mereka cuma berdecak sebal. Kenapa tidak jadian saja sih? Gumamnya.
×××
Minho mengurut pelipisnya yang ngilu. Otaknya pusing sekali, perutnya mual akibat alkohol yang mereka konsumsi tadi malam. Pemuda choi itu melirik ke meja di sebelahnya, ada sticky note dan sebungkus cokelat. Dan min ho membaca surat tersebut.
"Happy valentine's day,Minho-ah! Ingat, aku harap tadi malam adalah terakhir kali kau mabuk-mabukan. Dan semoga, bagimu akan menyenangkan😀,Taemin". Minho bergumam membaca surat kecil yang diberi Taemin padanya. Kemudian dia berlari ke kamar mandi kamarnya. Muntah-muntah heboh di sana. Minho tidak menghiraukan pemberian Taemin itu, dia hanya a bergumam mengejek 'kekanakan' pada sikap Taemin yang merayakan hari valentine kali ini. Hingga pintu kamarnya terbuka dan menampilkan seorang gadis tingkat satu Yohwa, adik min ho yaitu choi Minhwa. Minho memberikan cokelat dari Taemin padanya.
" itu untukmu. Bukan karena ini valentine, tapi karena Taemin memberikannya dan aku tidak suka cokelat ,mengerti?" Ucapnya datar sambil menepuk kening adiknya itu.
@
Pukul 06. 25 Seungwoo tersentak dari tidur nyamannya. Ia mengejar ketika dilihatnya sprei biru tua tempat tidurnya, seingat nya sprei tempat tidurnya hanya motif polkadot hitam. Kenapa suasana di kamar ini sedikit berbeda? Sebenarnya dia di mana sekarang.
" kau sudah bangun?" Teguran Daniel diambang pintu kamar membuat Seungwoo ter henyak kaget. Ia bergegas berdiri dengan wajah baru bangun tidurnya,ia mengerjakan heran pada apa yang Daniel ceritakan. Tadi malam iya pulang dan memasuki apartemennya. Tapi karena mabuk malahan iya memasuki kamar Daniel. Seungwoo menunduk malu, kemudian cepat-cepat memakai kembali mantel nya yang digantung Daniel di belakang pintu. Mata Daniel terus mengikuti gerak Seungwoo, membuatnya gugup.
"Lupakan hal itu. Aku minta maaf karena membuatmu terganggu, kau tahu aku dalam pengaruh alkohol, tadi malam." Ujarnya sambil melewati Daniel, berjalan tergesa-gesa menuju pintu depan Daniel.
"Aku merasa tidak terganggu. Kau tahu, kau itu lucu sekali tadi malam. Kau terus meracau tentang hadiah dan valentine." Celoteh Daniel sambil berjalan mengekori Seungwoo hingga ke depan pintu. Seungwoo menyipitkan mata tidak suka, apa saja yang terjadi tadi malam?
" kau mengorek rahasia min ho apa saja dariku?" Tanya pemuda tersenyum tampan itu. Daniel menggidikkan bahu, sambil menyerahkan bungkusan kecil berisi obat, air putih, dan sebungkus roti berselai pada Seungwoo.
" aku tidak pernah menyuruhmu mengoceh, dan lagipula yang kudengar hanya kado permintaan mu saja. Bey the way,ini makanlah," Seungwoo menerima bungkusan itu lama-lama. Perutnya sudah lapar, belum lagi rasa mual karena alkohol di perutnya menambah sakit di kepalanya.
" kau tidak mau makan di sini. Jadi makanlah di jalan atau rumahmu, semoga mual nya berkurang, dan jangan ber ma bukan lagi..." nasehat Daniel lembut sekali. Seungwoo berlalu kaku sambil menenteng kantung plastik itu. Ia akan menghindari alkohol itu mulai sekarang, atau ia malah akan nyasar ke rumah orang big hit lainnya nanti. Daniel tersenyum penuh arti saat mengetahui,ia berada di gedung apartemen yang sama dengan Seungwoo, Daniel bergegas menelpon seseorang dari big hit, ini penting.
" terima kasih banyak. Aku begitu senang." Ucap Daniel pada siswa big hit yang menyodorkan sepasang sepatu bola hitam impian Seungwoo dulu. Ia memang setengah mati melacak rumah siswa itu, memohon nyaris menidurkan diri di lantai agar siswa itu bersedia memberikan sepatu itu. Daniel memang tetap membelinya dengan harga sama, namun tadi siswa itu bersikeras tidak mau memberikannya. Tapi diberi banyak uang membuatnya merelakan nya.
Tok...tok....tok
Daniel mengetuk pintu apartemen Seungwoo atas yang dilihatnya saat Seungwoo pulang tadi. Perlahan pintu itu terbuka, menampilkan wajah tampan dengan mata hitam pekatnya se habis mandi. Daniel tersenyum tampan sambil menyodorkan sebuah kado besar. Seungwoo terlonjak kaget, di liriknya sebuah kado berwarna hitam indah itu.
"Apa ini? Jangan bersikap seolah kita dekat. Bukankah sudah ku katakan lupakan kejadian tadi malam?" Ujar Seungwoo tak suka. Ia bisa ditangkap penghianat oleh min ho jika leader mereka itu mengetahui kejadian ini.
" happy valentine day! Ini sepatunya," Daniel tersenyum sambil tetap menyodorkan kado itu pada Seungwoo, padahal si penerima merasa tidak suka pada sikapnya itu. Daniel kemudian meletakkan kadonya di deket kaki Seungwoo di lantai. Ketika nyaris 5 menit kadonya tidak digubris oleh Seungwoo.
" baiklah. Aku pergi saja, buka kadonya sendiri tanpa aku. " ucap Daniel pelan sebelum iya beranjak pergi. Dan Seungwoo memandangi punggung lebarnya sebelum akhirnya memandangi kado itu kagum. Membukanya dan mata hitamnya mem bola kaget, sepatu bola hitam impiannya sudah ada di depan matanya. Ia tersenyum lebar menampilkan senyum manis dengan giginya yang cantik.
" sialan. Anak big hit memberi kado valentine padaku!!" Teriak nya tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
After War!!
Fantasía"Rasa benci dan cinta, jika kau bertanya alasannya..." Happy Always🐝🐝🐝