Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Title: Limerence Author: @vhyra_pabbo Genre: Romance, Psikologikal, etc. Main Cast: Kim Myungsoo, Bae Suzy, Kim Myungsu Sub Cast: Krystal Jung, Kim Jong In, Lee Jieun, Oh Sehun, Kim Samuel, Lee Naeun, Bae Joohyun, Kim Yerim, Kim Suna (OC), OCs and etc (Sub Cast dapat berubah sewaktu waktu) Length: Chaptered
Warning: Ini adalah cerita yang saya buat murni dari pikiran saya. Cerita ini hanya fiktif belaka. kalau ada kesamaan tokoh, tempat, dan cerita itu merupakan bukan kesengajaan. Ghamsahamnida~ bow
Happy reading!
💋💋💋
“Suzy! Akhirnya kau datang juga! Myungsu sudah selesai merangkai lagu baru untuk Steins;Gate F. Lihat, lihat!” Krystal menyerahkan beberapa lembar kertas berisi lagu dan not-notnya.
“Seperti penyemangat, huh?” kata Krystal yang melihat ekspresi tertegun Suzy.
Suzy mengangguk. Senyumnya mengembang.
“Suzy.”
Suara itu membuat Suzy berpaling dari kertas ke pria berambut berantakan di ambang pintu. Mereka sedang berada di ruang musik berlabel Steins Music 01. Tak disangka ada sepuluh ruang musik dengan ukuran berbeda-beda.
“Myungsu? Rambutmu berantakan sekali.” Komentar Suzy seraya menghampirinya. Memperbaiki rambut ala bangun-tidur itu.
Pria itu terkesiap. Hanya matanya yang sibuk menelusuri wajah Suzy yang sedekat itu. Meresapi aroma semerbak bunga khas Suzy. Dia seperti si mesum tak tahu diri saja.
“Selesai.” Suzy menatap Myungsoo sekali lagi, memastikan rambutnya baik-baik saja. Ah, ada satu hal yang mengganggunya lagi. Kacamatanya buram.
Myungsoo refleks menahan tangan Suzy saat hendak membuka kacamatanya. Bisa ketahuan jika Suzy sampai tahu kalau selama ini dia mengenakan kacamata tanpa lensa.
“Ada apa?”
“Biar aku saja yang membersihkannya.”
Suzy menggaruk tengkuknya bingung.
Krystal yang melihatnya terkikik geli di belakang.
“Suzy cepat sekali pulih, ya?” kata Krystal. Yang dipuji hanya tersenyum simpul. “Ada rahasianya?”
“Kotak musik emas ini.” Suzy mengeluarkan benda itu dari dalam tasnya.
“Wah, indah sekali. Aku pernah melihatnya di pameran musikal. Harganya mahal sekali.”
Senyum Suzy meredup.
“Myungsoo yang memberikannya.”
Suasana tiba-tiba canggung. Kalau Suzy sudah membahas Myungsoo, entah mengapa keadaan malah berubah tegang dan suram.
