Dialog Cinta & Kerinduan

599 26 0
                                    

IAR : Ada orang yang berkata:

أعظم جريمة في الحب : فراق الأحبة

"Kejahatan terbesar dalam cinta adalah berpisahnya orang yang saling mencintai".

Lantas aku berkata:
ليس الفراق جريمة...
وانما الجريمة النسيان بعد الفراق...

"Perpisahan bukanlah kejahatan, tapi melupakan setelah perpisahan adalah hakikat kejahatan."

SB : Perkataanmu kurang tepat, karena seseorang jatuh cinta, ia takkan melupakannya!
Mungkin perkataanmu ini tentang persahabatan.

IAR : Bukan begitu, soalnya ada seseorang yang memang dahulunya cinta, lantas melupakan orang yang dulu ia cintai setelah ia menikah.

HS : Berarti itu cinta palsu. Seperti yang dikatakan oleh pakarnya.

ABS : Kelupaan macam apa setelah perpisahan wahai Pencinta Kesedihan!

IAR : Maka dari itu, menurutku kalau lupa setelah berpisah maka dia telah melakukan tindak kriminal dalam cinta.

ABS : Kalau masalahnya dia memang tidak mencintai sama sekali, maka kepergiannya adalah sebuah maslahat.

AKM : Cinta itu sesuai kadar maslahat.

MS : Kepergian bukanlah bentuk kejahatan dalam cinta, tapi sengaja berpisah adalah hakikat kejahatan.

ZR : Perpisahan itu ada 5 hukumnya dalam Fiqih. Menjadi wajib bagi orang yang bersumpah untuk tidak menyentuh istrinya, sunnah kalau akhlak istrinya buruk, mubah kalau dia tak suka lagi sama istrinya dan tak mau lagi menafkahinya, makruh kalau istrinya itu keadaannya baik-baik saja (perilakunya), dan haram seperti menceraikan istri dalam keadaan haid.

IAR : Itukan perpisahan dalam nikah. Kalau bukan dalam ikatan pernikahan, lantas apa hukumnya?

ZR : Pertemuan sebelum menikah adalah bentuk kejahatan!

IAR : Tak ada pertemuan raga di sini, hanya pertemuan hati.
Bisakah kita berdialog lebih banyak tentang cinta? Adakah kejahatan dalam cinta?

MS : Adalah sebuah kejahatan ketika Kau memberikan cinta bukan pada orang yang semestinya.

IAR : Bagaimana itu dianggap sebuah kejahatan? Sedangkan Kamu itu dianugerahi cinta, bukan Kamu yang memberikan cinta!
Cinta itu suratan, bukan keinginan!

MH : Hmm...
|وإنِّي جَبانٌ في فِراق أحبَّتي .. وان كنتُ في غيْر الفراقِ شُجاعُ.|

"Sesungguhnya aku adalah orang yang pengecut dalam hal perpisahan dengan orang-orang yang kucintai, meskipun aku sangat pemberani dalam hal selain perpisahan."

SB : Lebih besar mana, Cinta atau Rindu?

IAR : Takkan ada rindu kecuali setelah adanya cinta.
Rindu adalah cabang dari cinta. Sedangkan rindu adalah ungkapan cinta dalam kebisuan.
Rindu adalah ungkapan perasaan yang timbul lantaran cinta.
Dengan kata lain:
Cinta adalah bibit, sedangkan Rindu adalah pohon. Tidaklah sebuah pohon tumbuh melainkan dari sebuah bibit.
Ada pendapat lain?
Dialog ini terbuka koq.

SB :
المحبة سكون المحبوب في أحشاء القلب ببرودة فإذا التهبت المحبة وهيجت صارت شوقا لا ينطفئ إلا باللقاء

Cinta adalah bersemayamnya kekasih dalam lubuk hati dalam keadaan yang dingin. Ketika cinta itu berkobar, maka ia akan berubah menjadi rindu yang tak terpadamkan kecuali dengan pertemuan.

IAR : Sayangnya, cinta yang kurasa sudah berkobar sejak awal!

SB : Pantas saja Kau sering sakit-sakitan.

IAR : "Abu Ali Al-Farisi ditanya apa perbedaan الشوق dengan الاشتياق?
Beliau berkata : Syauq (rindu) akan reda dengan perjumpaan. Sedangkan Isytiyaq (kerinduan yang mendalam) tak kan reda dengan perjumpaan, akan tapi malah bertambah dan berlipat ganda".
Akan tetapi ada jenis rindu ketiga yang pernah kualami. Yaitu kerinduan yang selalu bertambah, meski belum terikat pertemuan.

ZR : Cinta itu mempunyai beberapa derajat. Yang pertama adalah suka, yang kedua adalah cinta, yang ketiga adalah rindu dan yang terakhir adalah kegilaan.

SB : Menurutku, derajat terkahir cinta adalah mati dalam kesedihan.
Bagaimana caranya sampai kepada cinta (yang hakiki)?

Sampai di sini dialog terhenti. Karena cinta yang kami alami hanya sebatas teori.

IAR : Ibn Hazm berkata:
"Cinta itu -semoga Allah memuliakanmu- awalnya adalah canda dan akhirnya adalah keseriusan. Maknanya terlalu detail karena keagungannya (yang susah) untuk dideskripsikan. Hakikat cinta takkan bisa diungkap melainkan dengan susah payah. Cinta tak diingkari dalam agama. Tak diharamkan dalam syariat. Sebab hati berada dalam genggaman Allah."

MS : Cinta adalah siksa yang merusak pikiran anak muda.

SB : Cinta adalah air yang memabukkan pemuda.

IAR : Bukan hanya pemuda, bahkan orang tua juga.

SB : Jika orang tua jatuh cinta, dia akan mati karena sanggup menahan bebannya.

IAR : Tidakkah kalian membaca syair Qais :

وشاب بنو ليلى وشاب بنو ابنها
وأعلاق ليلى في فؤادي كما هيا

"Anak-anak Laila sudah tumbuh dewasa, begitu juga cucunya. Sedangkan ikatan Laila di hatiku, masih seperi yang dulu."

Bersambung...

••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Dialog ini diadakan di Kota Para Pecinta, Kota Mukalla, Prov. Hadhramaut, Rep. Yaman.
Sabtu, 8 Rabiust Tsani 1440 H / 15 Dec 2018.
Diterjemahkan dari Bahasa Arab ke Bahasa Indonesia oleh : Imam Abdullah El-Rashied.

DISKUSI CINTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang