Semester ini adalah semester terakhirku (9) di Imam Shafie College. Hanya 3 materi yang dibebankan kepada kami di samping tugas menyelesaikan skripsi. Dengan komposisi :
1. Fiqih Jinayat dari Syarah Minhaj.
2. Permasalahan Fiqih Kontenporer.
3. Suluk 'Amali (ceramah dan praktek suluk harian).Ketika memasuki pertemuan kedua Fiqih Jinayat, di mana ada pembahasan "Pembunuhan dengan makanan yang telah diracuni" Dr. Abdullah Balfaqih menjelaskan: "Termasuk wajib diqishos adalah ketika menahan seseorang di sebuah kamar, lantas melarangnya meminta makan dan minum hingga mati. Begitu juga ketika menyekapnya di sebuah ruangan yang penuh dengan asap, hingga ia mati di dalamnya."
Entah apa yang mendorongku untuk bertanya, tiba-tiba aku berkata: "Syeikh, seumpama yang laki-laki bilang: Jangan tinggalkan aku, aku akan mati tanpamu, akhirnya kekasihnya pergi dan lelaki tersebut benar-benar mati karena tak bisa jauh dari kekasihnya. Nah, apakah kekasihnya wajib diqishos juga?"
Beliau menjawab dengan enteng: "Tidak wajib. Karena hal ini (kepergiannya) gak ada ada hubungan dengan tindak pidana pembunuhan. Itu yang pertama. Yang kedua: Kamu terlalu banyak baca Thouqul Hamamah, jadi bawaannya ingat kisah cinta aja."
Thouqul Hamamah (The Neck Ring Of The Dove) adalah sebuah kitab karya Imam Ibn Hazm yang menjelaskan tentang cinta secara mendetail yang disertai dengan kisah-kisah cinta menarik yang terjadi 1000 tahun silam di Andalusia (Spanyol Islam).
☆☆☆
Memasuki pertemuan ketiga. Tema yang dibahas Minhaj adalah syarat pembunuh dan yang dibunuh. Salah satunya adalah "Al-Mukafa'ah" alias Setara. Orang Islam tak bisa diqishos lantaran membunuh non muslim, tapi bayar Diyat. Orang yang merdeka tidak bisa diqishos lantaran membunuh budak, tapi bayar harga budaknya. Ini terlepas dari pembahasan berdosa atau tidak, bayar kaffarah atau tidak. Ini hanya membahas apakah wajib diqishos atau tidak.
☆☆☆
Nah, ketika masuk ke pembahasan orang merdeka tidak diqishos karena budak, Syeikh Abdullah menuturkan sebuah cerita dari Kitab Mughni Al-Muhtaj (3/315) karya Imam Al-Khotib Asy-Syirbini yang mensyarahi Kitab Minhaj-nya Imam Nawawi. Berikut narasinya:
Imam Ar-Ruyani mengisahkan: "Suatu ketika sebagian dari Ulama Khurasan di tanya di majelis Amir (Gubernur) Khurasan tentang boleh tidaknya mengqishos orang merdeka dari budak. Salah seorang Faqih tersebut berkata: "Aku akan menyampaikan sebuah cerita. Dahulu saat aku berada di Baghdad, aku tidur di tepi sungai Dajlah. Ketika itu aku mendengar seorang nahkoda bernyanyi menyenandungkan sebuah syair:
خذوا بدمي هذا الغزال فإنه ¤ رماني بسمهي مقلتيه على بعد
Tangkaplah rusa ini dengan alasan pembunuhanku, sebab ia telah melemparku dengan panah kedua matanya dari kejauhan.
ولا تقتلوه إنني أنا عبده ¤ ولم أر حرا قط يقتل بالعبد
Akan tetapi janganlah kalian membunuhnya, sebab aku adalah budaknya. Sedangkan aku tak pernah melihat orang merdeka diqishos lantaran membunuh budak.
Gubernur lantas berkata: "Cukup, engkau tak perlu menyebutkan dalil (tentang orang merdeka tidak dapat diqishos lantaran membunuh budak)."
"Kisah ini untuk kamu Imam!" Syeikh Abdullah menekankan.
☆☆☆
Keterangan:
Dalam Surat Al-Baqoroh ayat 178 disebutkan:(الحر بالحر والعبد بالعبد)
"Orang merdeka dengan orang merdeka, budak dengan budak."
Ini adalah salah satu syarat dalam Qishos, yaitu sepadan dalam agama dan kemerdekaan.
☆☆☆
Oh ya, para pujangga Arab sering mengidentikkan kekasih pujaannya dengan rusa. Karena mata rusa yang sangat indah dan mampu mencuri perhatiannya.
Dari sebab itulah aku menulis kata-kataku:
Jika aku mati karena merindukanmu
Aku akan menuntut agar Tuhan meng-qishos-mu
Karena rindumu sebab kematianku☆☆☆
Tambahan:
Dalam Masalah Fiqih Kontenporer, ada dua permasalahan yang wajib diambil setiap mahasiswa dengan pembahasan 4 madzhab.
Dalam Suluk Amali juga ada 2 materi ceramah yang harus diambil. Salah satu materiku adalah:آداب الألفة والأخوة والمعاشرة مع أصناف الخلق
Adab-adab (dalam) cinta, persaudaraan dan pergaulan dengan berbagai jenis makhluk.
Ini adalah salah satu pembahsan menarik yang dikupas oleh Imam Al-Ghozali dalam Ihya'-nya. Bahkan beliau menyebutkan dua bait syair Qais Sang Majnun yang sangat terkenal itu.
"Salah satu bentuk cinta adalah mencintai segala sesuatu yang berhubungan dengan kekasih, baik rumah, keluarga dan tetangga Sang Kekasih sebagaimana Majnun dari Bani Amir berkata:
أمر على الديار ديار ليلى ¤ أقبل ذا الجدار وذا الجدارا
Aku berjalan di rumahnya Laila, kukecup tembok ini dan itu.
وما حب الديار شغفن قلبي ¤ ولكن حب من سكن الديار
Bukan cinta pada rumah itu yang membuat hatiku memujanya. Akan tetapi lantaran cinta kepada orang yang tinggal di dalamnya.
☆☆☆
Soal Tindak Pidana Dalam Cinta, hal ini mengingatkanku akan dialog yang kulakukan dengan beberapa kawan di Imam Shafie College, baik yang masih kuliah maupun sudah alumni.
Berikut dialognya:
IAR : Ada orang yang berkata:
أعظم جريمة في الحب : فراق الأحبة
"Kejahatan terbesar dalam cinta adalah berpisahnya orang yang saling mencintai".
Lantas aku berkata:
ليس الفراق جريمة...
وانما الجريمة النسيان بعد الفراق..."Perpisahan bukanlah kejahatan, tapi melupakan setelah perpisahan adalah hakikat kejahatan."
SB : Perkataanmu kurang tepat, karena seseorang jatuh cinta, ia takkan melupakannya!
Mungkin perkataanmu ini tentang persahabatan.IAR : Bukan begitu, soalnya ada seseorang yang memang dahulunya cinta, lantas melupakan orang yang dulu ia cintai setelah ia menikah.
HS : Berarti itu cinta palsu. Seperti yang dikatakan oleh pakarnya.
ABS : Kelupaan macam apa setelah perpisahan wahai Pencinta Kesedihan!
IAR : Maka dari itu, menurutku kalau lupa setelah berpisah maka dia telah melakukan tindak kriminal dalam cinta.
ABS : Kalau masalahnya dia memang tidak mencintai sama sekali, maka kepergiannya adalah sebuah maslahat.
AKM : Cinta itu sesuai kadar maslahat.
MS : Kepergian bukanlah bentuk kejahatan dalam cinta, tapi sengaja berpisah adalah hakikat kejahatan.
☆☆☆
Ditulis di Mukalla, Kota Cinta yang turut dipenuhi oleh para Faqir Asmara.
Sabtu, 29 Dec 2018.
![](https://img.wattpad.com/cover/186403071-288-k42993.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DISKUSI CINTA
RandomDISKUSI CINTA Oleh: Imam Abdullah El-Rashied FB | IG | TW | TG | WP | YT @elrashied_imam elrashied.wordpress.com Cinta bukan sekedar rasa yang bersemayam di jiwa. Cinta adalah rasa yang perlu diperjuangkan dengan penuh asa. Cinta adalah rasa yang me...