Yang Pertama:
Cinta adalah salah satu hal teragung yang Allah ciptakan di dunia ini. Cinta adalah salah satu hal teragung yang Allah turunkan dari langit. Bahkan, cinta adalah rahasia kehidupan umat manusia, serta hal paling mulia yang ditempuh manusia dalam kehidupannya.
Yang Kedua:
Cinta teraniaya dua kali. Kali pertama adalah ketika sebagian orang menganggap cinta hanya sebatas rasa dan makna yang mulia, lantas mengklaim bahwa cinta tidak boleh berkaitan dengan interaksi badan begitu juga ikatan. (Bentuk penganiayaan cinta ini) menyalahi fitrah manusia. Menyalahi sesuatu yang telah Allah ciptakan dalam diri manusia.
Kemudian Kita menganiaya cinta pada kali kedua, yaitu ketika Kita menganggap cinta hanya sebatas pemuasan birahi semata. Dan, termasuk kesalahan yang sangat fatal dan sangat menjijikkan adalah apa yang banyak kita dengar atau saksikan dari film maupun sinetron dan lain sebagainya di media sosial ungkapan : "Mari bercinta."
Siapa yang menyatakan bahwa hubungan badan adalah bentuk cinta? Ini bukanlah bentuk cinta, akan tetapi ungkapan ini adalah bentuk penganiayaan terhadap cinta. Penafsiran cinta hanya sebatas hubungan badan dan seks semata adalah bentuk penghinaan terhadap cinta. Sebab hubungan badan itu bisa saja dengan cinta ataupun tanpa adanya cinta.Yang Ketiga:
Cinta itu bermacam-macam. Cinta kepada Tuhan. Cinta kepada Rasulullah saw. Cinta pekerjaan. Cinta pencapaian (pekerjaan/cita-cita). Cinta keterampilan. Cinta kepada Kaum Dhu'afa' dan Fakir-Miskin. Cinta melakukan kebaikan. Cinta seseorang pada Ayah & Ibunya. Cinta lelaki kepada perempuan yang ingin ia nikahi. Semua relasi ini adalah cinta. Ketika Kita menemukan ketidak-seimbangan pada satu sisi, Kita juga akan menemui ketidak-seimbangan pada pihak satunya.
Dengan kadar cinta yang kokoh kepada Allah. Manusia merasakan cinta kepada Allah.
(والذين آمنوا أشد حبا لله)
"Dan orang-orang yang beriman begitu sangat mencintai Allah." (QS. Al-Baqarah : 165)
Dengan kadar cinta yang dirasakan seorang hamba dari Allah swt, di mana Allah menciptakannya dari ketiadaan, menundukkan semesta agar ia manfaatkan, mengampuninya dan menutup dosa dan aibnya, maka (sesuai kadar itu) Allah akan membukakan pintu-pintu Ma'rifat (pengetahuan dan pengenalan) kepada-Nya. Allah memberikan tempo agar dia bertaubat kepada-Nya dari segala bentuk dosa.
Ketika salah seorang di antara Kita menggunakan nikmat-Nya untuk bermaksiat kepada-Nya, Allah justru tidak mengambil nikmat tersebut dari Kita. Akan tetapi Allah malah memberi kita tempo dan kesempatan untuk bertaubat kepada-Nya.
Cinta kepada Allah ini menghubungkan cinta kepada Rasulullah saw. Karena cinta kepada Rasulullah saw sama sekali tidak terpisahkan dari cinta kepada Allah swt.
(أحبوا الله لما يغدوكم من نعمه، وأحبوني بحب الله)
"Cintailah Allah karena telah menganugerahkan nikmat-Nya kepada kalian. Dan cintailah Aku karena cinta Allah." (HR. Tirmidzi no. 3.789 & Thabrani no. 10.664)
Mencintai Nabi saw adalah bagian dari mencintai Allah swt.
Cinta Nabi menghubungkan pada cinta semesta yang Kita hidup di dalamnya. Cintaku kepada Allah dan cintaku kepada Nabi, maknanya adalah Aku mencintai semesta. Apa makna dari Aku mencintai semesta? Maknanya adalah Aku mencintai semesta ini karena semesta adalah ciptaan kekasihku, Allah swt. Aku mencintai Ayah & Ibuku, karena mereka adalah sebab yang Allah ciptakan untuk mewujudkan keberadaanku. Aku mencintai anak-anakku, karena mereka adalah penerus keberlangsungan kehidupanku.
Aku mencintai wanita yang mempunyai relasi denganku (pernikahan). Begitu juga seorang wanita mencintai pria yang mempunyai relasi khusus dengannya. Baik relasi itu sedang berlangsung, atau akan dilangsungkan. Akan tetapi cinta ini mempunyai koneksi dengan rangkaian cinta sebelumnya. Perempuan ini Allah arahkan untuk mudah mencintai lekaki tersebut, begitu juga lelaki tersebut Allah arahkan untuk mencintai perempuan itu. Allah menciptakan harmoni di antara Kita. Menciptakan hubungan dan relasi antara Kita.
Hubungan, relasi dan harmoni ini mempunyai beberapa sisi:
1. Sisi Badan : yaitu hubungan badan.
2. Sisi Psikologi : أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها
"Dan Ia (Allah) menciptakan pasangan dari sejenismu, agar Kamu merasa nyaman dengannya." (QS. Ar-Rum : 21)
3. Sisi Hati & Kemanusian : Istri sebagai bagian penyempurna kemanusiaan suami dan sebaliknya.
4. Sisi Akhirat : Istri adalah sebab kedekatan Suami, begitu juga sebaliknya. Pasangan suami-istri akan melahirkan keturunan yang dibanggakan oleh Rasulullah saw kelak pada Hari Kiamat.
Inilah pandangan menyeluruh tentang Filsafat Cinta.
Diterjemahkan oleh : Imam Abdullah El-Rashied.
Sumber : Video Habib Ali Al-Jufri di Youtube dengan judul:
فلسفة الحب : الحبيب علي الجفري
Mukalla - Yaman, Rabu 9 Syawwal 1440 H - 12 Juni 2019.
![](https://img.wattpad.com/cover/186403071-288-k42993.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DISKUSI CINTA
РазноеDISKUSI CINTA Oleh: Imam Abdullah El-Rashied FB | IG | TW | TG | WP | YT @elrashied_imam elrashied.wordpress.com Cinta bukan sekedar rasa yang bersemayam di jiwa. Cinta adalah rasa yang perlu diperjuangkan dengan penuh asa. Cinta adalah rasa yang me...