Dalam sebuah acara TV yang berjudul "Hiwaru 'Aql" (Dialog Akal), Habib Ali Al-Jufri menerangkan tentang tingkatan cinta sebagai berikut:
Manusia itu terdiri dari 5 hal:
1. Jasad
2. Akal
3. Jiwa
4. Hati
5. Ruh1. Jika Kamu hanya mencintai jasadnya (kecantikan & kemolekan), maka Kamu berada dalam tingkatan cinta yang paling rendah dan paling buruk. Yang binatangpun sangat lihai memerankannya.
2. Jika Kamu mencintai jasad dan akalnya, itu artinya Kamu menginginkan pekerja bukan pasangan (sebab seorang pekerja, semua perbuatannya atas dasar hitung-hitungan akal).
3. Jika Kamu mencintai jasad, akal dan jiwanya saja, maka Kamu mencintai seseorang yang bisa menghiburmu dan melayanimu. Dalam hal ini dasar cintamu karena suatu alasan dan kepentingan. Cinta semacam ini tidak akan menjadi cinta yang bernilai tinggi.
4. Jika Kamu mencintai jasad, akal, jiwa dan hatinya, maka Kamu telah masuk ke arena cinta.
5. Jika Kamu mencintai jasad, akal, jiwa, hati dan ruhnya, maka Kamu memiliki posisi yang tinggi dan mulia di arena cinta.
Maka dari itu, Nabi Muhammad saw bersabda:
(تنكح المرأة لأربع، لمالها ولحسبها ولجمالها ولدينها، فاظفر بذات الدين تربت يداك) رواه البخاري ومسلم
"Wanita itu dinikahi karena 4 perkara: 1) Karena hartanya. 2) Karena Nasabnya. 3) Karena kecantikannya, dan 4) Karena agamanya. Pilihlah yang mempunyai agama, maka Engkau akan selamat." HR. Bukhari & MuslimKenapa yang dianjurkan oleh Nabi adalah wanita yang mempunyai agama? Karena wanita yang mempunyai agama dialah wanita yang memiliki ruh dan hati (yang baik).
Ketika yang seseorang Kamu pilih adalah yang mempunyai agama yang baik, maka Kamu telah naik ke jenjang cinta yang mulia nan luhur dalam menjalin hubungan dengannya.
Apa maksud dari wanita yang mempunyai agama? Apakah maksudnya wanita tersebut terus mengenakan kerudung atau cadarnya hingga di kamar tidur? Ataukah dia yang memiliki kekakuan dalam beragama yang begitu kolot?
Bukan, bukan itu yang dimaksud dengan wanita yang mempunyai agama. Memang benar ketika di luar rumah dia harus menjaga harga diri dan auratnya dengan menggunakan kerudung ataupun cadar. Karena dengan itu dia telah menjaga makna cinta yang telah Allah titipkan di hatinya untukmu.
Salah satu bukti kecintaannya padamu adalah : dia sangat tidak rela dilirik oleh selainmu. Begitu juga dirimu ketika menjaga pandangan dengan tidak melihat wanita non mahram termasuk salah satu bentuk dari makna cinta yang tinggi. Engkau cemburu ketika harus menatap selain kekasihmu.
Ketika seorang kekasih berinteraksi dengan kekasihnya, lihatlat bagaimana interaksi Nabi Muhammad saw dengan Khadijah. Kita bisa lihat bagaimana ketulusan cinta Nabi kepada Khadijah. Beliau menamai tahun ketika Khadijah wafat dengan nama "Tahun Kesedihan". Begitupun setelah wafatnya Khadijah, beliau masih sangat terikat dengan hari-hari bersamanya. Di mana ketika beliau mendapatkan hadiah makanan, sebelum memakannya beliau menyuruh seseorang untuk mengirimkan sebagiannya seraya berakata: "Antarkan ini kepada Fulanah, karena dia adalah Sahabat Khadijah." "Kirimkan ini kepada Fulanah, karena dia pernah mengunjungi kami pada masa-masa Khadijah."
Kecintaan Rasulullah saw kepada Khadijah ini mampu membuat Aisyah cemburu, padahal Aisyah adalah istri yang paling beliau cintai di antara istri-istri lainnya. Hingga Aisyah berani berkata: "Ya Rasulullah, apa perlunya Kamu memikirkan wanita tua yang sudah meninggal (yakni : Khadijah), sedangkan Allah telah menggantikannya dengan yang lebih baik darinya."
Lantas Rasulullah saw menjawab: "Sekalipun tidak wahai Aisyah. Allah tidaklah menggantikan seseorang yang lebih baik darinya. Dia menolongku ketika orang-orang menelantarkanku."
Bahkan Rasulullah saw berdiri di atas kubur Khadijah lantas menangis.Inilah makna cinta yang tulus, tinggi, suci nan abadi. Di manakah orang-orang zaman sekarang yang membatasi makna cinta hanya pada hubungan badan yang kesenangannya akan pudar setelah sebulan yang dinamakan dengan bulan madu. Lantas apa yang terjadi setelah bulan madu? Setelah 1-2 tahun? Setelah kelahiran anak? Di manakah makna cinta itu berada? Sedangkan sepasang kekasih ini sama-sama masih hidup dan hatinya sudah pada membeku. Mata air cintapun sudah mengering dari keduanya.
Akan tetapi cinta yang suci dan tinggi adalah cinta yang berdiri di atas dasar ketaatan kepada Allah dengan menjalankan segala perintahnya. Sang Kekasih sudah pergi ke Alam Akhirat, akan tetapi detak cinta masih terus hidup di antara keduanya. Dan masih menyebut kebaikan Sang Kekasih. Inilah tingkatan cinta yang sangat tinggi. [Selesai]
Ditulis oleh Imam Abdullah El-Rashied di Mukalla, Kota Cinta.
Ahad, 13 Syawwal 1440 H - 16 Juni 2019.
![](https://img.wattpad.com/cover/186403071-288-k42993.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
DISKUSI CINTA
De TodoDISKUSI CINTA Oleh: Imam Abdullah El-Rashied FB | IG | TW | TG | WP | YT @elrashied_imam elrashied.wordpress.com Cinta bukan sekedar rasa yang bersemayam di jiwa. Cinta adalah rasa yang perlu diperjuangkan dengan penuh asa. Cinta adalah rasa yang me...