🌻HT [Ngajak Pindah]

2.5K 102 0
                                    


Sepulangnya dari sekolah Keene bergegas menuju kantor milik Papahnya yang diberikan kepadanya dan Keane. Sebenarnya Keene lelah  dan masih merasa lemas pasca sakit kemarin, namun ia harus konsisten dengan pekerjaannya.

Ya walau pun dirinya masih memiliki cuti menikah.

"Assalamualaikum," ucap Keene saat memasuki rumah mertuanya.

"Waalaikumsalam, eh mantu Bunda udah pulang" sambut Anjani.

"Iya bun, Naya mana?" Tanya Keene.

"Dikamarnya mungkin."

"Keene keatas ya, Bun"

"Iya sayang."

Anjani menatap punggung Keene yang sedang menaiki tangga menuju kamarnya dan Anaya.

Bunda harap kalian bisa berbahagia di kemudian hari - batin Anjani

😏😏

Keene memasuki kamar milik Anaya yang sekarang sudah menjadi milik mereka. Hatinya merasa hangat saat melihat gadis yang baru beberapa hari kebelakang menjadi istrinya sedang tertidur pulas di atas kasur berukuran king-size yang terbalut sprei bergambar doraemon itu nampak nyenyak, Keene menyelipkan anak rambut Anaya yang menghalangi pemandangannya dari bidadari yang sedang tertidur itu kebelang telinganya.

Keene meletakan tas bawaannya beserta jas yang ia kenakan di atas soffa, lalu masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan diri.

Beberapa menit setelah selesai mandi dan sudah memakai baju santainya. Keene merebahkan diri di samping istri kecilnya lalu memeluknya dan ikut terjun ke alam mimpi.

Anaya mengeliat dalam tidur panjangnya dan merasakan tangan kekar melingkari pinggang rampingnya, ia membalikan tubuhnya pelan-pelan agar pemilik tangan kekar itu tidak ikut terbangun.

"Pasti dia sangat kelelahan," gumam Anaya sambil memandang wajah lesuh Keene yang sedang tertidur sambil memeluknya, Keene sangat tampan bahkan saat tidur pun pria itu semakin tampan dan sexy.

Anaya turun dari kasurnya lalu keluar kamar, sebelumnya ia melirik jam dinding menunjukan pukul 17:45 itu artinya sudah memasuki waktu maghrib.

"Bun"

"Eh sayang udah bangun, nak" Anjani mengelus rambut anaknya yang ikut duduk di sampingnya yang sedang asyik melihat serial drama india di TV.

"Udah Bun," jawab Anaya menyomot kripik pisang yang menjadi teman menontonnya sang Bunda.

Anaya beranjak dari duduknya karna tenggorokannya serasa seret.

"Mau kemana Nay, sini temenin Bunda nonton ChandraNandhini nya lagi seru," ujar Bunda kepada Anaya tanpa mengalihkan pandangannya dari televisi di depannya.

"Nay haus Bunda, mau minum."

"Oh," jawab Bunda singkat padat jelas, Anaya memutar bola matanya.

Anaya masuk kedalam kamarnya sambil membawa dua gelas orange jus, satu untuknya dan satu untuk Keene jika pria itu sudah bangun dari tidurnya.

Anaya menyimpan orange jus di atas narkas.

"Ya tuhan, jorok banget si, " rutuk Anaya saat melihat jas yang Keene kenakan tergeletak di atas soffa, dan sepasang sepatu beserta kaus kakinya di bawah narkas.

Sumpah demi apapun Anaya kesal, sebagai istri yang baik Anaya memungut semua itu dan merapihkannya.

"Nay," panggil Keene dengan suara serak ala orang bangun tidur, membuat Anaya terlonjak kaget.

"Ngagetin aja si"

"Nay, kalo aku ajak kamu pindah dari sini kamu mau gak?"

Pertanyaan apa itu?

KEENAYA [Young Merriage]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang