2.Perjuangan:"

333 20 4
                                    

Aku mencintaimu,melebihi sajak yang mecintai huruf,tangan yang mencintai jari,serta bunga yang mencintai daunnya^_^
~ANNETH~

15.30

Kring!!!

Bel pulang berbunyi di setiap sudut SMA Putra Bangsa.

"Nauuu.Pulang yukk,buruan.Gue laper nihh" , ucap Anneth pafa Naura.

"Aelah.Makan mulu pikiran lo." ,ujar Naura.

"Idihh.Semua manusia butuh makan kalik.Gue kan gak kek lo.Diet mulu kerjanya.Badan udah bagus,masih aja diet." ,ujar Anneth.

"Ya kan wanita itu harus perfect.Ntar kan Kak Devano bakal ngelirik gue,kalo gue lebih cantik lagi." ,ujar Naura.

"Nauuu.Dengerin yak,lo itu butuh cowok yang nerima lo apa adanya.Cinta itu tulus kok,ga mandang fisik" ,ujar Anneth seraya memegang pundak Naura untuk menegaskan kalimat tersebut.

"Hmmm iya juga si.Astagahhh. Tumben amat lo bijak Nying..." ,ujar Naura.

"Gue kan emang bijak dari dulu njirr" ,ujar Anneth dengan pedenya.

"Iyain deh.Tapi,gue ga bakal bisa dapetin Kak Devano.Bayangin aja,dia perfect.Dia ganteng,tinggi,famous, dapet beasiswa di Singapur,dan baru kelas 12 aja udah dipercayain perusahaan sama daddy nya." ,ujar Naura lemas.

"Cinta itu diperjuangin,bukan dibandingin dengan hal fisik.Santai dong,positive thinking aja.Deven juga sama sekali ga ngelirik gue,tapi kan gue ga nyerah." ,ujar Anneth.

"Hmm okee.Kita harus sama sama berjuang..." ,ujar Naura.

"Yaudah ayo buruan balik.Laper gue." ,ujar Anneth.

"Yukk..."

Merekapun berjalan menuju halaman sekolah.Naura dijemput oleh supir pribadinya dan Anneth menaiki lin untuk pulang.

Namun,saat ingin memanggil lin,langkah Anneth terhenti saat melihat Deven yang sedang mengambil sepeda motor ninjanya di parkiran.Dengan pedenya,Anneth pun menghampiri Deven.

"Haii Deven.Anneth boleh numpang gak? " tanya Anneth.

"Gak." ,ujar Deven ketus.

"Pliss.Anneth capek mau nunggu lin.Anneth buru-buru pulang.Anneth laper nihh." ,ujar Anneth memohon.

"Minggir",ujar Deven pada Anneth saat Anneth menghalangi jalannya.

"Ihh.Deven kok gitu.Kan rumah kita searah." ,ujar Anneth.

"Males." Ujar Deven.

"Ahh.Kenapa sih Deven ngomongnya kurang dari 5 kata terus." ,ujar Anneth kesal.

"Hmm..." ,deheman Deven.

"Kan kita udah kenal dari SMP.Gapapa ya Anneth numpang?Pliss" , bujuk Anneth seraya menunjukkan puppy eyes andalannya.

"Ya udah." , ujar Deven mendengus kesal karena merasa kasihan dengan Anneth.

"Yeayyyy makasih Devenn..." ,riang Anneth dan segera menaiki motor Deven.

Saat di perjalanan,Anneth  memeluk pinggang Deven dari belakang.Deven yang merasa pinggangnya dipeluk,segera melepaskan tangan Anneth dari pinggangnya.

"Ihhh.Kok dilepas sih Devv" ,ujar Anneth kesal.

"Ga betah." ,ujar Deven

"Oalah gitu.Eh Dev,Anneth laper nih.Mampir yuk di kedai ice cream kesukaan Anneth.Enak banget, dijamin Deven suka kok." ,ujar Anneth dan menunjuk kedai yang terletak di kiri jalan komplek perumahan.

TANGIS SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang