14.Ekspresi yang menipu

242 15 0
                                    

Terkadang,senyuman adalah sebuah topeng untuk seseorang menyembunyikan beribu rasa luka dihatinya yang membekas karena sebuah peristiwa yang menyedihkan dalam hidupnya,
Jadi jangan mudah tertipu oleh sebuah ekspresi yang kita lihat sekilas

~Deven C.P~

"Yakin mau bayarin semuanya?" Tanya Deven.

"Ih,Anneth yakin kok.Tenang aja,Anneth bakal bayar semuanya!!Deven kok ngeren-dahin Anneth banget sih!!" Ujar Anneth dengan muka kesal.

Deven hanya tertawa mendengarnya.Se-lang beberapa menit,pesanan yang mereka pesanpun telah datang.

"Nota nya mana ya mang?" Tanya Anneth.

"Sebentar neng.Saya hitung neng..Totalnya Rp 68.000,00 neng." Ujar pelayan tersebut.

"Oke mang." Anneth membuka dompet  yang ada di tasnya menggunakan muka songong pada Deven.Ternyata hanya ada Rp 20.00,00 disana,spontan muka Anneth menjadi bingung karena hal itu.

"Ehm..ehmm...Mang,boleh utang ga?" Ta-nya Anneth polos.

"Waduh neng.Gabisa atuh neng,kan neng udah tau sendiri disini gabisa nerima bon." Ujar pelayan itu.

Deven tertawa keras mendengar itu.

"Yaudah yaudah.Gue bayarin aja.Dibi-langin suruh cek dulu,ga di cek.Pake sok-sokan pesen banyak lagi.Ambil aja udah pak kembaliannya," ujar Deven seraya memberikan uang cash sebanyak Rp.100.000,00.

"Makasih den.Gini atuh neng,punya pacar baik pisan," ujar pelayan itu pada Anneth.

"Iya mang.Makasih udah muji pacar saya" ujar Anneth tersenyum lebar seraya menoleh kepada Deven.

"Gue bukan pacar lo." Ujar Deven ketus.

Spontan ekspresi itu membuat senyuman lebar Anneth memudar karena perubahan sikap Deven kepadanya.

"Maafin Anneth ya Deven," ujar Anneth dengan muka polos nya.

"Iya Neth,gue bercanda kok," Ujar Deven.

"Yeay makasih Deven," ujar Anneth kembali tersenyum.

Merekapun memakan dan meminum pesanan mereka.Sekarang,hanya tersisa ice cream dan kentang goreng,

"Eh Deven.Ke belakang yukk.Ada taman deket kolam disana.Bagus banget..Kebetulan udah jam 16.00 nih. Bentar lagi ada sunset disana.Ayo Dev" ujar Anneth menarik tangan Deven seraya membawa ice cream dan kentang goreng nya.

Anneth berlari ke tepi kolam dengan wa-jah yang sangat ceria.

Deven yang melihat Anneth dari kejauhan hanya tersenyum tipis.

"Deven!!Ayo sini!!" Teriak Anneth pada Deven mengajak Deven untuk berdiri do samping Anneth.

Devenpun menaruh ice cream dan kentang goreng itu di bangku kecil tersebut lalu segera menghampiri Anneth.

"Deven sini deh,lihat,bagus banget kan!!" Ujar Anneth pada Deven seraya meme-gang tangan Deven namun tatapannya berada di langit senja yang indah itu.

Deven hanya tersenyum tipis lalu melihat Anneth dengan fokus.

"Deven,bagus banget kan!!" Ujar Anneth lalu menatap manik mata indah Deven.

Degg

'Jantung,jan meledak sekarang dong!!' Batin Anneth.

Mereka bertatapan cukup lama,hingga suara deruman motor yang sangat keras membuyarkan tatapan mereka.

"Ehm..ehmm..Bagus banget kan ya Dev.." ujar Anneth gugup.

TANGIS SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang