15.Hampir

224 13 0
                                    


Cinta tidak mengenal waktu,kapanpun hati ini memilih takdirnya,maka cintapun hadir,

Cinta seperti pelangi yang tidak seorang pun tau kapan kehadirannya,
Namun sekali pelangi hadir,akan ada berjuta kebahagiaan yang hadir untuk memenuhi hati yang berharap akan sebuah penantian yang telah lama dinanti

~Devano D.~

KRINGG!!!

Bel istirahatpun berbunyi di setiap sudut sekolah.

Naura,Sam,dan Anneth segera melangkah ke kantin untuk mengisi perutnya yang meronta meminta makanan.

"Eh eh..Bentar-bentarr," ujar Naura menghentikan langkahnya dan juga memberhentikan Sam dan Anneth.

"Apaan?Cepet,gue laper.Kasian cacing di perut gue butuh asupan," ujar Anneth.

"Iya nih.Apaan?" Tanya Sam.

"Gue kebelet pipis," (emg bahasanya informal yak,sorry awokaowkaoka) ujar Naura.

"Duh.Yaudah sana!!" Ujar Anneth.

"Temenin," ujar Naura.

"Gue laper nih.Gue tunggu aja deh di kantin ama Sam," ujar Anneth.

"Yaudah deh.Pesenin 1 bakso,orange juice,sama snack ya.Nih duitnya," ujar Naura seraya memberikan uang sebanyak Rp 50.000.

"Ok." Ujar Sam dan Anneth lalu segera melangkah ke kantin.

Naura pun segera berlari ke kamar mandi. Naura segera buang air kecil lalu keluar dari pintu kamar mandi.Saat melangkah di pinggir lapangan, Naura tak sadar bahwa tali sepatunya tidak terikat,dan akhirnya,

Brukk!!

Suara jatuh yang lumayan besar,menye-babkan beberapa pasang mata siswa/i yang berada di sekitar lapangan melihat Naura.

"Aw..." ringis Naura memegang siku tangannya yang berdarah.

Tak disangka,geng Modeling Squad berjalan di sekitar lapangan.Lalu mereka-pun menghampiri Naura yang tergeletak lemas karena dengkul dan sikunya yang berdarah.

Modeling Squad pun berjalan ke arah Naura.Saat mereka melihat,bahwa wanita yang terjatuh adalah Naura,merekapun menertawakan nya sampai puas.

"Hahahaha...Mampus lo!!"

"Tampangnya aja sok kuat,kayak gini aja udah lemah...hahahaha"

"Cewe kampungan.."

"Eh dia virus temennya si cewe gatel yang miskin itu kan.."

Itulah celoteh anggota Modeling Squad.

Naura menangis karena dia lemah sekarang.Entah karena apa,dia tidak mampu menahan bendungan air matanya.Memang luka Naura lumayan parah,karena dengkulnya mengenai sebuah batu yang lumayan besar,sehingga kakinya mengeluarkan banyak darah dan dengkulnya sobek.

Rebbeca dan Clara,ketua genk tersebut berjalan menghampiri Naura.

"Gini aja lo nangis!!Kemaren kemaren berani banget lo ngelawan gue sama cewe kampung itu!!" Ujar Rebbeca seraya memegang dagu Naura.

"Keliatannya aja lo pemberani,ternyata ciut nyali loe," ujar Clara memegang kasar tangan Naura lalu mendorong tubuh Naura.

'Tuhan..Aku gatau harus apa.Aku mohon tolong..' batin  Naura berdoa pada sang pencipta.

Siswa/i lain tidak akan berani melawan genk Modeling Squad, termasuk para guru. Karena Modeling Squad membuat SMA Putra Bangsa memiliki derajat yang tinggi akan model nya.Serta,orang tua Rebbeca dan Clara adalah salah satu donatur SMAN Putra Bangsa.

TANGIS SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang