Berhari hari sudah Tio tidak bertemu Pak Muji. Begitupun Pak Burhan tidak komunikasi dengan Ayahnya Tio. Kejadian itu menciptakan jarak diantara mereka. Sekaligus keresahan.
Tio berdiri didua buah pilihan,antara nafsu dan janjinya pada Karni. Dia memang berhasil menepis godaan yang Pak Muji berikan namun isi kepalanya masih ingin mencicipi tubuh bulatnya.
Onani sudah tidak memuaskan batinnya lagi. Tio ingin merasakan langsung. Tio ingin menyentuh. Tio ingin mencumbu. Dia bosan mengocok kontol. Dia ingin merasakan kontolnya diapit anus Bapak bapak.
Rupanya Ayahnya Tio merasakan halnyang sama dirumah. Wajahnya terlihat murung. Pikirannya bercabang. Bayangan Pak Burhan yang ngedudukin kontolnya selalu datang menggoda. Selama beberapa hari Tio dan Ayahnya tidak bercengkrama. Mereka berdua tenggelam didalam masalah kompleks yang menimpa.
Ayahnya Tio melakukan sedikit eksperimen didalam kamar mandi kantor. Setelah selesai beol dia pegang anusnya. Nganga. Jari telunjuknya menelusuri bibir anus. Bergerenjil teksturnya. Dia kodek kodek anusnya malah menutup. Dia dorong sedikit jari telunjuknya. Semakin kedalam semakin hangat rasanya dan berlendir. Ini adalah kali pertama Ayahnya Tio menjelajahi anusnya sendiri. Dia sangat penasaran,kenapa Pak Burhan bisa sangat menikmati anusnya dirojog. Ada apa sih didalam anus?!
Namun usaha Ayahnya Tio menemukan jalan buntu. Semakin dia masukan jarinya malah dia merasakan pedih. Tidak ada nikmat sedikitpun. Lantas dia cuci tangan dan keluar. Anusnya berasa lecet.
Dikantor dia berpikir sejenak. Apa anus sama seperti memek? Harus penetrasi dulu biar lentur. Perasaan enggak ada informasi yang menyebutkan kalau ddidalam anus ada klotoris. Tapi bisa jadi dan itu yang membuat Pak Burhan blingsatan dientot tempo hari.
Ayahnya Tio berpikir mesum. Membayangkan ada seseorang yang menjilati anusnya dan membuat klitorisnya ereksi. Pasti bakal nikmat! Apa jangan jangan bisa orgasme dari lobang pantat??? Persis sama seperti liang vagina??? Mungkin itu yang membuat lobang anusnya Pak Burhan licin saat diewe. Kontol Ayahnya Tio ngaceng. Dia ingin juga orgasme dianus. Dibawah meja dia mengelus ngelus kontolnya.
Pandangannya mulai menerawang. Melihat kesekitar. Memperhatikan gerak gerak para pejantan sambil mengelus kontolnya dibalik celana katun. Tak biasanya dia seperti itu. Bahkan dia tidak pernah berlama lama memandang sosok lelaki.
Matanya menelusuri punggung,pinggang,dada,perut,lengan,paha,betis lalu wajah. Ayahnya Tio tertegun saat melihat Pak Riko,lelaki paruh baya yang seumuran dengannya. Kulitnya yang coklat kayu serta gerutan diwajahnya menandakan dia pekerja keras. Pak Riko melintas diikuti dengan aroma parfum yang sangat menenangkan. Ayahnya Tio sampai menelan ludah.
Lamunannya seketika buyar saat ada telepon masuk.
"Nanti pulang kantor mampir kerumah saya..." Suaranya Pak Burhan tegas.
Ayahnya Tio tak bergeming.
"Bisa...?" Pak Burhan memastikan.
"i.. i.. iya bisa" Ayahnya Tio masih kaget.
"Yasudah saya tunggu". Telepon dimatikan begitu saja.
Ayahnya Tio masih menggenggam hpnya. Dia memikirkan skenario apa yang bakal terjadi. Dan lanjut menatap Pak Riko lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
PENGAGUM BAPAK BAPAK
Fantasy----- Bapak bapak,pria dewasa,kakek,opung,om,paman,tulang,ayah dan abah,gadun adalah mahluk yang mempunyai keindahan tersendiri-----Kalau ditanya bagaimana awalnya,tentu Tio tidak bisa menjelaskannya----Rasa itu hadir begitu saja. Hasrat itu bergejo...