3.12 (AKHIR) MAK COMBLANG

10.1K 175 10
                                    

Pak Iwan datang dengan motor matic dan pakaian yang rapih serta wajah yang mempesona. Tio langsung menghampiri. Pak Iwan mengajak makan malam bareng. Kebetulan Tio memang belum makan apapun semenjak tadi siang. Dia tinggalkan sejenak Ayahnya dan Pak Burhan yang sedang asyik ngewe.

Pak Iwan menyuruh Tio untuk memeluknya. Tio turuti. Tubuh Pak Iwan yang chubby sangat empuk. Parfumnya wangi tipis terendus. Secara naluriah Tio menyandarkan kepalanya. Pak Iwan mengusap lengan yang melingkar diperutnya. Semilir angin membelai wajahnya. Sungguh damai rasa yang dimiliki...

Pak Iwan menyadari kontolnya Tio yang sedang ereksi. Tio sengaja tidak menutupinya. Dia biarkan saja kontolnya mendorong tubuh chubby Pak Iwan. Membuat Pak Iwan iseng suka ngerem mendadak. Tio pasti mengerang karna kontolnya bakal terjepit. Pak Iwan terkekeh.

"Keras banget sih Yo..." Ucap Pak Iwan.

"Masih menang punya Bapak...".

"Punya Tio juga bagus. Panjang. Pasti airnya banyak yah keluarnya...".

"Tergantung Pak...".

"Oh gitu... kalo punya Bapak banyak keluarnya Yo".

"Kok bisa gitu Pak?".

"Gak tau, dari sananya udah begitu. Kadang kalau Bapak lagi maen sama istri suka sampe bleber keluar ".

"Ehm...".

"Saking banyaknya suka Bapak minum juga".

Tio tersenyum canggung. Tidak menyangka bakal ada obrolan macam begini diantara mereka.

"Duh, punya Bapak jadi keras Yooo".

Tio meraba dan betul kontolnya Pak Iwan sudah membesar. Besar seperti tempo hari dia lihat.

"Mau makan malah jadi ngawur" Pak Iwan tertawa. Tertawa modus.

Mereka melipir makan ayam bakar. Pak Iwan dan Tio jalan miring miring. Menutupi kontol mereka yang sedang tegang.
___________________________

Ayahnya Tio sedang ngentotin Pak Burhan dari belakang. Pak Burhan merelakan tubuhnya untuk digauli. Ayahnya Tio mulai ke enakan ngentotin tanpa perduli rintihan yang Pak Burhan keluarkan. Apalagi dia sudah lama tidak merasakan kontolnya dijepit. Soalnya Pak Muji sudah tidak mau. Ayahnya Tio belum menunjukan tanda tanda akan menyemprotkan peju.

Tubuhnya Pak Burhan di bulak balik sekehendak hati Ayahnya Tio. Dia sudah lupa kalau pria yang sedang dia setubuhi adalah mantan bosnya. Kedua tete Pak Burhan penuh cupangan sebagai balas dendam. Lehernya juga tidak lupa dicupang. Pak Burhan terus mengimbangi. Terkadang dia mencium Ayahnya Tio sejenak untuk mengistirahatkan pinggulnya yang letih.

Air liur menetes jatuh kepenis Pak Burhan yang setengah ereksi. Sambil dientot,kontolnya dikocok. Meringis dia. Kempitan anusnya lebih kencang. Ayahnya Tio memutar kontolnya,mengaduk seisi pantatnya Pak Burhan. Ekspresinya membuat Ayahnya Tio makin ganas menyetubuhinya. Dia akan bikin Pak Burhan kelojotan dengan kontol!
_______



Tio dan Pak Iwan duduk lesehan bersebelahan. Dibawah meja tangannya Pak Iwan mengusap pahanya Tio. Mereka bersenda gurau. Ngobrol ngalor ngidul. Menutupi gejolak libido yang sedang merangsang mereka. Bahkan Pak Iwan dengan beraninya membuka resleting celananya. Kepala kontolnya menyembul. Tio melotot, dengus nafasnya kencang. Terpukau dengan ketebalan kontol Pak Iwan.

Pak Iwan menyodorkan dan Tio tanpa pikir panjang langsung menggenggamnya. Hangat dan berdenyut. Keblinger pasti kalau kena entot kontol gedenya Pak Iwan!

Persenggamaan antara Ayahnya Tio dan Pak Burhan dijeda. Pak Burhan tidak kuasa dan meminta untuk istirahat. Dia kelelahan dan ngantuk pula. Maklum faktor U. Ayahnya Tio tinggalkan,dia pergi membersihkan diri.

PENGAGUM BAPAK BAPAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang