Hujan sangat deras. Badai angin begitu kencang dan suara air hujan yang menghantam tanah begitu keras Membuat siapa pun tidak dapat mendengar apa apa.
Dan diruangan yang gelap yang terletak pada rooftop apartment, Ada dua laki laki muda yang saling berpelukan. Keduanya tampak ketakutan dan gemetar.
Laki laki mungil yang berada dalam pelukan itu tampak menangis kencang dan terisak.
"Ini akan baik baik saja, Wooshin. Ini akan baik baik saja..." walaupun sambil terisak, laki laki yang tengah memeluk Pria mungil bernama Wooshin itu tampak terus menenangkan Wooshin dengan mengusap surai rambut hitam Wooshin.
"Aku mencintaimu, Seobin hyung. Hiks... Jangan tinggalkan aku, Kau pernah berjanji kita akan selalu bersama kan"
Wooshin memeluk Seobin sekuat mungkin sembari terus terisak.
Ini adalah cinta terlarang yang sepenuhnya tidak bisa diterima oleh kedua keluarga mereka. Mereka bertengkar dan berdebat Soal ini dengan keluarga mereka sehingga keadaan semakin memburuk, Karna mereka yang dipaksa untuk menjaga jarak dengan Cara kedua orang tua mereka mengurung mereka dikamar. Tapi, pada akhirnya mereka menjauhi keluarga mereka dan diam diam kabur untuk saling bertemu.
Seobin membelai pipi memar Wooshin dengan lembut, hatinya terasa sakit melihat memar yang menghiasi wajah kekasihnya.
"Maafkan aku, Wooshin-ah"
Seobin mencium lembut dahi Wooshin yang basah juga dingin.
"Aku juga mencintaimu, Wooshin. Tolong ingat ini. Bahwa aku... Sangat sangat mencintaimu."
Wooshin lantas mendongak untuk menatap wajah seobin lalu ia meremat kemeja Seobin kuat dan menangis sangat kencang, "Jangan katakan sesuatu seperti itu, seobin hyung. Apa Kau akan meninggalkanku?"
"Tidak. Aku akan bersamamu selamanya, kita akan bersama selamanya" Seobin mencoba menenangkan Wooshin dengan mencium lembut bibir gemuk Wooshin yang sangat candu baginya selama ini.
Braak!!!
Suara pintu yang dipaksa terbuka Membuat Wooshin dan Seobin menoleh ke arah pintu.
Seseorang masuk dan berteriak menunjukan kemarahannya, Membuat Wooshin gemetar memeluk Seobin lebih erat.
"Singkirkan tanganmu dari anakku!!! Dasar anak bajingan! Seharusnya tidak ku biarkan Kau peduli padanya,Wooshin... Ikut aku!"
Dia adalah ayah Wooshin. Ayah Wooshin berjalan menghampiri Wooshin dan Seobin lalu ia Tarik anaknya kuat namun tarikan itu ditolak mentah mentah oleh Wooshin sendiri.
"Tidak... Aku tidak mau ikut ayah... Aku mau bersama Seobin hyung, aku mencintainya ayah"
"Jadi Kau lebih memilih Dia daripada aku? Bagaimana bisa Kau tumbuh menjadi anak nakal seperti ini Wooshin?"
Ayah Wooshin melayangkan tangannya hendak menampar Putra semata wayangnya namun dengan sangat cepat Seobin menahan tangan ayah Wooshin sebelum dapat menyentuh.
"Tolong jangan pukul Wooshin. Dia tidak bersalah, disini aku lah yang bersalah. Maafkan aku"
Ayah Wooshin tampak tidak peduli, Dia kembali menarik Wooshin namun Seobin terus memeluk Wooshin dengan erat.
"Kau, bajingan. Tampaknya Kau benar benar ingin dipukuli ya.."
Ayah Wooshin meraih sesuatu untuk dipukulkan ke Seobin, ia memukuli Seobin dengan brutal. Ibu Wooshin Ada disana dan ia hanya diam saja saat situasi seperti ini, karna ia tidak tahu harus berbuat apa.
"Ayah! Berhenti!" Wooshin tentu berteriak histeris ditengah tangisannya.
Darah yang mengalir dikening Seobin menyakitkan hati Wooshin.
"Kau, sial! Sudah ku peringatkan berapa kali, Seobin. Untuk tidak menemui Pria bajingan ini" lagi, ayah Seobin datang dengan senapan ditangannya.
"Astaga! Berani beraninya Kau melukai anakku, brengsek! Apa Kau ingin merasakan peluru panas yang menembus keningmu!" ayah Seobin kini Sudah berada disamping seobin.
"Silahkan. Aku sama sekali tidak takut. Itu sebabnya aku tidak mengizinkan putraku untuk dekat dengan keluarga mafia sepertimu, hanya bisa merusak anakku saja." ayah Wooshin kembali menarik narik Wooshin untuk meninggalkan tempat itu namun Wooshin terus menahan dan berusaha menghampiri Seobin. Mereka berdua sama sekali tidak bisa melawan saat ayah ayah mereka menarik mereka dan juga menjauhkan jarak di Antara mereka.
Wooshin dam Seobin saling memandang, tatapan Mata yang berkilau dan ceria itu Sekarang hanya ada kesedihan. Seobin menatap Wooshin seolah olah telah memutuskan apa yang akan ia lakukan.
"Maafkan aku, ayah"
Seobin merebut pistol dari tangan sang ayah, ia lantas mengarahkan moncong pistol ke kepalanya dan menatap Wooshin penuh kesedihan namun bibirnya berucap tanpa bersuara bahwa Dia, "Aku... Sangat... Mencintaimu, Wooshin-ah"
Dorr!
"Seobin hyung!"
"Seobin!"
Ibu Seobin menjerit keras melihat putranya yang jatuh ke lantai dan tidak sadarkan diri. Kejadiannya begitu cepat, bahkan ayah Wooshin sendiri terkejut. Wooshin lantas melapaskan diri dari ayahnya dan berlari menuju tubuh kekasihnya, ia memeluk Seobin dan menciumi wajah Seobin sambil menangis kencang.
"K-kenapa kau lakukan ini? Aku mencintaimu, hyung. Kau telah berjanji akan bersama ku, kita akan bersama kan?"
Dengan tangan yang gemetar, Wooshin meraih pistol yang terkatuh disebelah tubuh Seobin lalu ia arahkan pistol itu ke kepalanya. Dengan matanya yang memerah, Wooshin menatap wajah Seobin lekat lekat seolah ia ingin mengingat wajah tampan itu selamanya.
"Wooshin-ah jangan..."
Ayah Wooshin hendak berlari dan menarik pistol itu dari putranya, tetapi...
Suara tembakan kedua membuat Wooshin jatuh dan terbaring diatas tubuh kekasihnya, petir berbunyi kencang setelahnya dan hujan semakin deras saja mengguyur Kota ilsan.
Kini kehidupan yang lalu telah selesai. Menyisahkan kesedihan dan tangis dari kedua keluarga yang di tinggalkan putranya.
Kita akan Selalu bersama, kan.
.
.
.
.
.Tbc
Gimana gimana?
Likey tidak?
Lanjut tidak?
Ayolah VOTE DAN COMMENTNYA💜💜💜
Mari kita melayarkan kapal ini Setelah beryoonmin yoonmiman ⚡⚡⚡
Terima kasih 💤
KAMU SEDANG MEMBACA
SERENDIPITY [ Namjoon X Jimin ]
Fantasy🌈 MAAF YOONMIN AKU OLENG DULU KE NAMMIN YANG MEMILIKI HIGH DIFFERENT MENGGEMASKAN💜 Jadi ges ini until we meet again by lazysheep, dibuat nammin ver. Gak usah dikasih deskripsi cerita lah ya, Langsung baca aja dan jangan Lupa buat VOTE comment nge...