15. Keponakan

1.5K 206 35
                                    

"Wooshin, apa kau benar benar akan pergi ?"tanya wanita berumur 27 tahunan pada sang adik laki lakinya.

Sebelum adik laki lakinya menjawab, wanita itu menyahut cepat, "Jika ayah tahu ini..."

"Noona akan membantuku untuk menyembunyikan ini dari ayah kan ?" Wooshin menyahut dengan cepat dan memandang sedih pada sang kakak.

"Hanya setengah hari saja, aku ingin bertemu Seobin Hyung"melas Wooshin yang kini tampak rapih dengan setelan casualnya.

Karena hubungan Wooshin dengan Seobin tidak berjalan dengan baik dan menimbulkan perdebatan dari kedua belah pihak. Wooshin di tahan di rumah selama berbulan bulan agar tidak bisa bertemu dengan Seobin. Untungnya sekarang kedua orang tuanya sedang tidak ada dirumah, sehingga ia bisa mencuri curi kesempatan untuk saling bertemu.

Kwon Soyou menghela nafas berat lalu mengangguk, "Jangan pergi terlalu larut, ayah pasti akan menelpon untuk memastikan kita berada dirumah" ucapnya.

"Tentu saja aku akan bergegas, Noona" Wooshin mengikat tali sepatunya dan berdiri dari sopa.

Tiba tiba saja gadis kecil berumur 7 tahun keluar dari kamarnya sambil memeluk boneka, "Paman Wooshin mau pergi kemana ?" Tanya gadis itu sembari berjalan mendekat pada Wooshin. Wooshin tersenyum cerah lalu berjongkok dihadapan Yoona, keponakannya.

"Paman Wooshin ada urusan dan akan segera kembali nanti"ucap Wooshin lembut sembari membelai pipi Yoona gemas.

"Paman Wooshin sangat manis dan imut sekarang" goda Yoona yang membuat Wooshin tersenyum lebar.

"Benarkah ? Terima kasih, tapi Yoona jauh lebih manis dan imut dengan lesung pipi itu" Wooshin ganti menggoda keponakannya

"Sepertinya, Paman harus pergi sekarang" Wooshin berdiri dan melirik sang Noona yang terlihat khawatir pada adiknya.

Wooshin pun menghela nafas lalu berjalan mendekat pada sang Noona, Wooshin bergerak untuk memeluk Soyou dan Soyou lantas membalas pelukan Wooshin dengan sangat erat.

"Aku segera kembali, nonna-ya" Wooshin melepaskan pelukannya dan menatap wajah sang Noona yang terlihat sendu.

Soyou pun mengangguk, "Huum, menu apa yang ingin kau makan untuk makan malam nanti ?"

"Umm... Aku ingin hamburger"

"Baiklah, akan aku buatkan"

"Kalau begitu aku pergi. Yoona, jagalah ibumu dengan baik ya" Wooshin melangkan menuju pintu rumah dengan ragu, membuatnya berbalik dan menatap kakak perempuan dan keponakannya.

"Aku mencintai kalian, selamat tinggal!"

Setelah itu wooshin tampak bersemangat meninggalkan rumah, menyisakan Soyou yang tubuhnya gemetar dan terisak.

"Ibu... Ibu kenapa, bu?" Yoona menarik narik baju Soyou dan Soyou pun jatuh berlutut. Ia menangis dan Gemetar.

"Ibu kenapa ?"tanya Yoona khawatir. Soyou lantas menyeka airmatanya dan menahan kesedihannya.

"Ibu baik baik saja. Yoona, mari berdoa agar Paman Wooshin cepat kembali dan makan malam bersama dengan hamburger"

Yoona lantas melompat girang.

Namun hari itu, Kwon Soyou tidak berpikir kalau adiknya tidak bisa memakan potongan besar hamburger yang ia buat. Untuk selamanya.

.
.
.
.
.

"Jimin... Bangun" Suara serak dan rendah terdengar di telinga pria kecil yang tampak tidur pulas sambil meneteskan airmata. Tangan besar tampak menggerakkan tubuh kecil untuk membangunkannya.

SERENDIPITY [ Namjoon X Jimin ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang