SERENDIPITY [ Namjoon X Jimin ]

09. Kebetulan

Jimin Pov.

Apa kalian percaya dengan keajaiban atau sebuah kebetulan? Jika iya, apa keajaiban yang kalian pernah dapatkan? Kebetulan apa yang telah terjadi pada hidup kalian?

Dan aku akan menceritakan keajaiban atau kebetulan yang telah aku dapatkan. Aku mendapatkan sebuah kebetulan yang sangat berharga. Sudah sangat lama aku menunggu dan mencari seseorang yang aku sendiri tidak tahu siapa orang itu, orang itu terus datang ke Mimpi bersama dengan orang yang sangat mirip denganku.

Kedua orang itu seolah olah memberitahuku bahwa sesuatu telah terjadi sebelumnya. Dan sekarang aku akan menghadapi keajaiban takdirku, aku akan menemui orang itu, sekarang.

Dan sekarang aku sedang berjalan dibelakang jungkook. Sebenarnya aku bertugas untuk mengantarkan kotak makan siang ke anak ekskul seni namun jungkook membantuku untuk membawa dua kantung plastik besar yang berisikan kotak makan siang anak anak ekskul seni, kantung plastik itu sungguh berat.

Kejadian kemarin benar benar mengejutkanku sebanyak dua kali, aku bertemu dengan Namjoon sunbae dan setelah itu Jungkook menyatakan cintanya padaku. Itu benar benar membuatku seperti akan terkena serangan jantung di umurku yang sangat muda. Namun untung saja Jungkook adalah anak yang baik, dia menerima apapun keputusanku dan membuat kita tetap menjadi seorang teman.

Flashback on

"Aku menyukaimu, Park Jimin"

Jantungku benar benar akan berpindah tempat saat jungkook mengatakan suka padaku, ini sulit dipercaya karna kita adalah seorang teman? Apa status itu bisa berubah menjadi Serius.

"Aku... Aku juga menyukaimu, Jungkook-ah"

Aku berbicara dengan airmata mengalir deras, suaraku begitu serak dan bergetar karna terlalu banyak menangis. Sementara Pria disebelahku itu menatapku tidak percaya, terlihat begitu gembira. Tapi maaf...

"Aku menyukaimu sebagai temanku. Kau dan eunha sangat baik padaku, kalian berdua begitu tulus. Aku tidak mungkin menghianati pertemanan kita"

Aku melanjutkan kata kataku dengan sesenggukan, sorot mata jungkook lantas menjadi sendu. Aku tidak bisa melihat temanku seperti ini dihadapanku.

"Maafkan aku, Jeon Jungkook"

Jungkook menarikku ke dalam pelukannya dan aku membalasnya, aku memeluknya dengan kedua tanganku dan menangis dibalik dada bidangnya.

"Jangan meminta maaf. Disini akulah yang salah... Aku sudah menghianati pertemanan kita, jadi aku harus menerima hukuman ini"

"Aku akan menerima keputusanmu dan mencoba untuk menghentikan perasaan ini"

Jungkook terdengar seperti terisak sambil mengusap punggungku dengan lembut. Bukannya menjadi lebih baik, aku justru semakin menangis dipelukan jungkook sembari meremat seragamnya.

"Husshh... Jangan menangis, disini kan aku yang di tolak tapi kenapa malah kau yang menangis?"

Jungkook melepaskan pelukannya sambil terkekeh kecil. Aku lihat matanya memerah tapi dia tidak mengeluarkan airmata atau menangis sepertiku. Bagaimana bisa dia menyembunyikan kesedihannya seperti ini.

Di saat aku sudah berhenti menangis, jungkook tersenyum padaku sembari menghapus jejak aliran airmataku.

"Kau tidak bisa terus malu dan melarikan diri seperti ini. Jika ada kesempatan, kau harus mengambil kesempatan itu dengan percaya diri"