+Kasar itu tidak kuat+

1.2K 137 56
                                    

Kasar terus melirik pada Ohong, segala ucapan yang Ohong katakan layaknya mitos saja.
Berbohong dari kalimat pertama hingga kalimat terakhir, yang bisa Kasar lakukan hanya diam dan memperhatikan. Nantinya, kalau dia sudah sebal pasti mulutnya yang akan mengambil alih.

"Oy bangsat, daritadi buat dosa terus" ujar Kasar. Ohong langsung diam, namun tidak terkejut sama sekali.
"Ehm.. bukannya kamu juga baru aja buat dosa ya?" tanya Ohong, ia mantap dan ia bisa menebak kata apa yang akan keluar dari mulut Kasar setelah ini.

"Bacot" ucap Kasar memalingkan wajah. Ohong tersenyum kemenangan, tebakannya benar.
"Kasar-Kasar, kita ini masih kelas sepuluh, tunjukkan kepolosanmu dong! Nanti kalau kakak tingkat tahu, kamu gaakan punya pacar selama masa-masa SMA loh!" ucap Centil sambil memeluk erat Kasar.

Kasar mendecih, memangnya harus punya pacar sewaktu sekolah? Dasar maniak novel romantis!

Kasar lalu melirik kepada Sius yang sangat serius mempelajari buku-buku kenaikan tingkat Kejuruan Otak.
"Kamu mau kerja di Otak Sis?" tanya Kasar, tidak mempedulikan ocehan Centil.

Sius tersenyum lalu mengangguk. "Iya, kamu mau masuk mana Kasar?"

"Kejuruan Hati" ucap Kasar mantap.

Sontak seisi kelas-pun terdiam mendengar jawaban Kasar, beberapa diantara mereka menahan tawa karena takut dibogem Kasar.

Kasar menghela napas, memang kenapa? Apakah hati hanya untuk perasaan yang lembut dan lemah? Apa karena itu tingkatan Jurusan Hati adalah yang terlemah dan terbawah? Tidak seperti Jurusan Otak yang letaknya diatas? Yang segala keputusannya selalu disetujui tanpa meminta pendapat Hati?

Toh itu mimpiku sendiri, mengapa kalian yang ribet?.

Sius memegang lembut tangan Kasar, "Wah itu bagus! Semoga mimpimu tercapai Kasar!!"

Sius memegang lembut tangan Kasar, "Wah itu bagus! Semoga mimpimu tercapai Kasar!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kasar merebahkan diri ke kasur kesayangannya. Seperti Ayah dan Ibu katakan padanya. "Nilai itu tidak penting yang penting itu kamu bisa."

Apa mereka keturunan keluarga Ohong? Yang mereka katakan itu adalah tipu daya semata. Buktinya, saat pembagian hasil belajar Kasar, nilai Kasar sangatlah tidak masuk di akal, sampai-sampai gurunya berani bercanda dengannya.
"Besok kamu mau masuk ke Kejuruan Kaki?" ucap gurunya sambil memijat dahinya.

Jurusan Kaki adalah Jurusan di luar tubuh utama atau biasa disebut jurusan buangan. Kasar hanya diam saja, semakin diremehkan batinnya akan menguat, begitu pikirnya.
Kasar berpikir, orang tuanya tidak akan marah padanya.

Namun itu salah.

"Selama ini kamu gak belajar?"
Kasar terdiam. Lebih baik begitu daripada mulutnya yang mengambil alih.

Setiap pulang sekolah Kasar selalu menghela napas panjang. Ia harus belajar lebih keras, begitu pikirnya.
Tidak ada yang tahu takdir seseorang bukan?

Jadi, kita harus kemana dan melakukan apa setelah pulang sekolah agar nilai kita membaik?

Jadi, kita harus kemana dan melakukan apa setelah pulang sekolah agar nilai kita membaik?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
What Should We do After Returning from School?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang