Kasar tidak pernah tahu, bahwa yang selama ini baik padanya malah membuat luka dalam di memorinya.
Tapi Kasar tidak mau menuduh sembarangan, ia yakin Sius punya alasan seperti itu.
Tubuh Kasar melunglai lemah, sekejap kemudian ia membuka pintu, ibunya tersenyum menyambut dengan kue-kue."Ibu mengapa senyum-senyum?" tanyanya.
Ibunya menoleh, senyum masih terukir jelas di wajahnya. "Seneng banget kamu gajadi di Jurusan Hati. Kemarin malam orangtuanya Sius kesini, mereka bilang mau mempromosikan keluarga kita pada pimpinan Yang Mulia Jantung."
Kasar menganga. "Oh astaga! Seharusnya sudah aku jambak rambut si Sius" batinnya.
Kasar hanya terdiam, ia langsung masuk ke kamarnya. Karena Kasar yang tidak pernah tahu akan menjadi Kasar yang tahu segalanya. Ia akan menjadi keras, sekeras karang yang tetap kokoh walau ditampar ombak setiap detiknya.
Para Ras seperti Sius yang merupakan keluarga Ambisius terkadang sangat merepotkan. Di surat-surat kabar mereka selalu memenangkan hati Ras lainnya dengan "Kerja Keras" mereka.
Tapi menurut Kasar itu bukan kerja keras. Mereka menggunakan sebutan itu untuk menyembunyikan alasan mereka. Menggapai segalanya.Kasar mulai mengambil sehelai kertas, menulis beberapa paragraf untuk dikirimkan ke Pusat Jantung.
Senyumnya mengembang, dengan lantunan nada yang keluar dari bibirnya Kasar mulai menutupi badannya dengan selimut lalu tertidur lelap.●○●
Halo pemilik pusat kendali!!
Disini Kasar dari Ras Tercela, mungkin Anda juga tahu masalah yang saya alami, karena saya memang keras kepala. Saya memilih Jurusan tersebut dengan tujuan baik, membuat hati lebih dihargai. Tentu menurut Anda itu konyol. Tapi coba Anda ingat-ingat, refleks manusia saat manusia lain menanyakan dimana tempat hati? Kebanyakan dari mereka menunjuk tempat Anda.
Mengapa? Karena hati juga pusat dari semuanya. Tempat perasaan diolah, tempat perasaan mendapat balasannya. Kehadirannya tidak se-populer Otak. Itu merupakan kesalahan bukan? Karena tanpa Hati, Otak menjadi di luar kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should We do After Returning from School?
Short Story-selesai- [*bukan ff*] Pernakah kamu berpikir, jika sifat yang ada pada dirimu melalui berbagai macam proses. Seperti kamu, sifat-sifatmu juga bersekolah dan mengalami kejadian-kejadian yang tidak terduga. Pada saat kamu menginjak bangku persekolaha...