Ego merasa ganjil, padahal ia berhasil mempermalukan Pantang dihadapan teman sekelas. Namun, wajah Pantang tampak lega dan segurat senyum terpatri saat teman sekelas memandang sinis padanya.
Ini salah! Ego menang, tapi ia tidak merasakan kepuasan yang merambati prestasinya kali ini. Ia hanya terdiam dan memilih mendengarkan presentasi kelompok selanjutnya. Namun Ego masih kacau, beberapa detik sekali ia menoleh pada Pantang, "Dasar angkuh!" begitu batinnya.Pantang bersenandung riang saat merasakan lirikan bingung Ego padanya, ia merasa benar dan terpuji. Pantang sudah tidak peduli lagi tatapan sinis teman sekelasnya, toh semua orang pernah berbuat salah bukan? Kali ini yang terpenting adalah, bagaimana orang tersebut memperbaiki semuanya.
Pantang tahu Ego sengaja melakukan itu, dan kini Pantang mencoba tetap tegar menghadapi Ego dan teman karibnya mendatangi Pantang dengan suasana ingin menghancurkan Pantang saat itu juga.
"Kamu masih enggak malu?" ucap Ego sambil memain-mainkan pensil Pantang.
Alis Pantang terangkat sebelah, ia tersenyum miring lantas merebut kembali pensilnya, "HAHAHAHA, aku kasihan padamu Ego."
Ego mendecih, dayang-dayangnya mulai mendekat ingin mencengkram leher Pantang.
"Semua orang walaupun dari Ras Terpuji ataupun Tercela pasti punya salah bukan? Aku kasihan padamu Ego, tidak punya malu! Yang seharusnya pergi dari sini itu kamu, bukan Pantang." Kali ini bukan Pantang yang berbicara, namun Kasar yang notabene kakak kelas mereka dan kebetulan mampir ke kelas Ego dan Pantang.
Ego menggigit bibirnya cemas, lantas meninggalkan bangku Pantang dengan perasaan kalut. Ia takut dijauhi teman-temannya, teman yang ia dapatkan dari hasil mengadu domba.-*-
Pantang menghela napas lega. Untung saja Kak Kasar lewat dan masuk ke kelasnya, sungguh beruntung ia hari ini.
Malam harinya Pantang diberi kabar oleh Cere yang nama panjangnya adalah Cerewet, ternyata Ego meminta pindah sekolah dan ia memutuskan tidak masuk sekolah mulai besok, Ego tidak ingin mengucapkan salam perpisahan pada teman sekelasnya.
Dan Pantang merasa kecewa, tidak ada perkataan "Maaf" dari mulut besar Ego, tapi Pantang bisa mengerti itu. Semua orang punya sifat masing-masing yang tidak bisa dihilangkan, hanya bisa diperbaiki. Dan tugas individu lain adalah memahami dan mengingatkan.Pantang berharap Ego memiliki kehidupan sekolah yang menyenangkan di sekolah barunya nanti.
—[Ego] T A M A T—
Haiii~
Sebenernya ini apa ya padahal temanya tentang si Ego tapi kayak Pantang jadi superstar di cerita ini hwehe.
Cerita selanjutnya adalah tentang Cundang~ semoga betah yaaa!!!Terimakasih🙇🙇🙇🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
What Should We do After Returning from School?
Short Story-selesai- [*bukan ff*] Pernakah kamu berpikir, jika sifat yang ada pada dirimu melalui berbagai macam proses. Seperti kamu, sifat-sifatmu juga bersekolah dan mengalami kejadian-kejadian yang tidak terduga. Pada saat kamu menginjak bangku persekolaha...