/Unda:Rekaman/

56 26 7
                                    

Unda terkejut melihat Angkuh duduk di mejanya dengan wajah menahan marah. Saat ia mendekat, terasa sekali Angkuh mendengus kesal hingga napasnya sampai di pipi Unda.

"Maaf Angkuh, ada apa ya kamu datang ke mejaku?" tanya Unda.

Angkuh kemudian turun dari meja Unda dengan terpaksa, terkadang ia harus menjaga sopan santun karena Angkuh adalah calon penerus kerajaan, namanya bisa rusak dengan mudah karena aib sekecil apapun.

"Kemarin kamu kemana? Unda, seharusnya kamu berhati-hati. Banyak orang yang berusaha menjatuhkan kamu, kamu juga harus jaga sikap di sini." ujar Angkuh panjang lebar.

Unda tidak mengerti, kemarin dia hanya ke Kelas Jubah untuk membicarakan berbagai macam hal.

"Seharusnya kamu berterimakasih sama Angkuh. Berkat dia, rekaman videomu tidak menyebar di sekolah ini." ucap salah satu teman sekelasnya, sepertinya ia tidak tahan melihat keributan yang Unda ciptakan.

" ucap salah satu teman sekelasnya, sepertinya ia tidak tahan melihat keributan yang Unda ciptakan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sepulang sekolah Unda membiarkan dirinya tenggelam dalam kasur empuk kamarnya. Sebenarnya ia juga salah, mengobrol dengan kelas yang lebih rendah kan dilarang. Pengurus sekolah tidak ingin muncul suatu hubungan yang mengganggu pembelajaran para murid Mahkota Tongkat.
Konon, Pusat Kendali pernah amat kacau karena hubungan antara Kelas Mahkota Tongkat dengan Kelas Baju Baja. Dulu, Kelas Baju Baja sama tingginya dengan Kelas Mahkota Tongkat. Namun, sejak adanya hubungan percintaan antara salah satu siswa Kelas Mahkota Tongkat dengan siswi Kelas Baju Baja, Pusat Kendali menjadi hancur.
Siswa tersebut ingin hidup sederhana dibandingkan mengurusi lonjakan energi di Pusat Kendali, padahal seluruh keluarganya adalah Keluarga Pusat Kendali, dimana keluarga tersebut adalah keluarga terhormat yang bertugas melayani Pusat Kendali.

Unda ingin lebih dekat dengan Angkuh, dan ia senang sekarang Angkuh mengajaknya bicara. Bukankah hal itu patut untuk dibagikan ke teman sekelasnya dulu?. Sekarang ini ia ingin tahu siapa yang merekamnya diam-diam, Unda lalu menghubungi Olong untuk meminta bantuannya.

"Halo Olong, aku mau minta tolong. Apa kamu bisa tunjukkan padaku siapa saja yang ada di Kelas Baju Baja kemarin?" tanya Unda.

Beberapa detik kemudian senyum Unda mengembang, ia kemudian menenggelamkan dirinya ke kasur sampai terlelap.

_*_

Pintu kamar Unda diketuk lebih dari lima kali, mau tidak mau ia harus segera membukanya dan melanjutkan bunga tidurnya.

"Angkuh?" ucap Unda lirih.

Angkuh kemudian menutup pelan pintu kamar Unda.

"Kamu bikin akun anonim yang berisi kegiatanku denganmu? Padahal kita enggak sedekat itu untuk melakukan semua hal ini." jelas Angkuh menahan emosi.

"Bukan aku Angkuh, sungguh! Dari tadi aku tertidur. Bagaimana kamu bisa yakin kalau akun itu aku yang buat?" tanya Unda kebingungan.

Angkuh menghela napas kesal, "Bagaimana itu bukan kamu? Username yang akun ini pakai sama dengan akun media sifatmu!"

Angkuh menghela napas kesal, "Bagaimana itu bukan kamu? Username yang akun ini pakai sama dengan akun media sifatmu!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*Media Sifat: Jika di dunia kalian disebut media sosial. Di sini kami mempublikasikan semua kegiatan yang berkaitan dengan pembelajaran sekolah.

What Should We do After Returning from School?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang